Pascaoperasi keadaan Gilang membaik. Wajahnya berangsur segar, bibirnya kembali terlihat sehat dan dia sudah bisa tersenyum seperti sedia kala. Tapi ada guratan-guratan asing yang muncul pada wajah Gilang, semacam kecemasan dan ketakutan yang Lentera tak ketahui penyebabnya. Selama ini, Gilang lelaki yang tak memiliki keraguan. Pilihan-pilihan yang dia buat tak pernah disesalinya. Akan tetapi, dengan adanya kejadian yang menimpanya, apa pun bisa terjadi.
Lentera mencelupkan handuk bersih ke baskom yang berisi air suam-suam kuku. Dia memeras handuk itu hingga airnya menetes dan tak tersisa. Selanjutnya, dia menyeka wajah Gilang dengan perlahan. Lentera menyeka mulai dari wajah, leher, kemudian ke bagian tubuh lainnya. Selama berhari-hari, Gilang belum diperbolehkan untuk mandi. Maka, jalan satu-satunya adalah dengan menyeka tubuhnya dengan air hangat.
"Rasanya kepalaku gatal sekali," gerutu Gilang. "Bisa kah kau membawa kepalaku ke kamar mandi dan mencucinya?" guraunya.
Lentera mendesah. "Tidak lucu, tahu?" Gilang menarik sudut-sudut bibirnya. Meraih tangan Lentera, menggenggamnya.
"Maaf. Kepalaku benar-benar gatal."
BAB 31 bisa dibaca di KARYAKARSA
https://karyakarsa.com/wulankenanga/before-wedding-bab-31
YOU ARE READING
Before Wedding [END]
RomanceLentera selalu ragu akan pernikahan, ajakan untuk menikah berkali-kali dari sang pacar-Raka-tidak mampu mengubah pendiriannya. Ketika sang ibu menjodohkannya dengan Gilang-meski gadis itu menolak karena hubungannya dengan Raka-pemilik Lentera Media...