Gilang akan segera dioperasi untuk mengatasi tulang pinggulnya yang melesat. Selama operasi berlangsung, Lentera tak henti-hentinya merapalkan doa. Untuk dirinya yang penuh dosa, atas perbuatannya yang menyalahi keyakinan, mungkin saat ini adalah balasan Tuhan akan itu semua. Lentera percaya bahwa apa yang terjadi dengan diri manusia baik dan buruknya, merupakan hasil dari perbuatan manusia itu sendiri.
Lentera mengingat mengenai perbincangan singkat dengan seorang penjual es ketan hitam, yang dia temui di tepi jalan. Kala itu HaloNona masih awal-awal berdiri, Lentera mencari informasi mengenai perempuan dengan turun ke jalan, berbincang dengan tukang becak, penjual asongan dan lainnya demi mendapatkan informasi mengenai pendapat laki-laki mengenai perempuan.
Ketika si penjual es ketan hitam bercerita, dia mengatakan sesuatu kepada Lentera, yang dia ingat sampai saat ini. Bapak penjual es ketan hitam itu berkata, "Saya terima apa pun yang Tuhan kasih, Mbak. Hal buruk sekalipun. Tidak saya tolak. Mbak tahu kenapa?" saat itu, jawaban Lentera hanya menggeleng. Dia pikir, ada hal-hal yang tak bisa diterima manusia dengan baik. Kita menolak apabila Tuhan memberikan ujian berat, selalu protes dan diikuti pertanyaan, "Kenapa harus aku?"
BAB 29 dan BAB 30 di KARYAKARSA
https://karyakarsa.com/wulankenanga/before-wedding-bab-29-30
YOU ARE READING
Before Wedding [END]
RomanceLentera selalu ragu akan pernikahan, ajakan untuk menikah berkali-kali dari sang pacar-Raka-tidak mampu mengubah pendiriannya. Ketika sang ibu menjodohkannya dengan Gilang-meski gadis itu menolak karena hubungannya dengan Raka-pemilik Lentera Media...