Lentera pulang dengan pikiran kalut. Di otaknya silih berganti terbayang wajah Gilang, Renata dan William. Cerita yang disampaikan William padanya sungguh tak diduga oleh Lentera. Apa yang dilakukan Renata begitu rapi dan tanpa cela. Kabar buruknya, hal tersebut mengganggu hubungannya dengan Gilang dan memperkuat keraguan Lentera.
Saat ini, Lentera berada di dalam taksi daring, bersandar dengan lunglai di kursi mobil sembari menghadap luar. Bangunan dan gedung bergerak berlawanan dengannya, sesekali mobil berhenti ketika lampu merah maupun berjalan lambat disebabkan macet.
Cerita William masih berputar dalam otaknya. Tapi, cerita lelaki itu tak membuat Lentera ingin melakukan sesuatu mengenai hubungannya dengan Gilang. Keraguan yang disingkirkan Lentera selama ini semakin menguasai dirinya. Bisakah dia tetap bersama lelaki itu? Bahkan, badai mereka baru saja dimulai, mereka sudah akan tumbang.
Bagaimana kalau Tuhan memberikan badai lebih besar? Sanggupkah ia?
Taksi daring yang ditumpanginya berhenti di depan rumahnya. Dia tak langsung turun, melainkan mengecek ponselnya yang bergetar. Lentera membaca pesan dari Deenar.
Ra, kau di mana?
BAB 35 dan 36 bisa dibaca di KARYAKARSA
https://karyakarsa.com/wulankenanga/before-wedding-bab-35-36
YOU ARE READING
Before Wedding [END]
言情Lentera selalu ragu akan pernikahan, ajakan untuk menikah berkali-kali dari sang pacar-Raka-tidak mampu mengubah pendiriannya. Ketika sang ibu menjodohkannya dengan Gilang-meski gadis itu menolak karena hubungannya dengan Raka-pemilik Lentera Media...