🌊5. Feryan

67 67 10
                                    

Fery tengah mengendarai kuda bajanya menuju tempat tongkrongan barunya, dimana lagi kalau bukan dirumah sikembar.

Suasana jalanan cukup ramai karena malam ini adalah malam minggu jadi banyak anak muda yang keluar rumah mencari angin segar, nongkrong dicafe bersama kawanya atau berpacaran, bagi yang punya hahaha..

Fery sampai dimarkas baru WAO, dia turun dari motornya sembari bersenandung ria. Hingga tak menyadari Lea berdiri didepan pintu bersiap menceramahi Fery karena terlambat. Fery tersenyum melihat wajah Lea yang tengah mengoceh karena marah, lucu.

"Ryan lo denger gue kan??"

Fery tak menjawab dan masih menatap wajah Lea yang tengah marah. Lea melirik tangan Fery yang ternyata, kosong!!

"RYAN!! Lea berteriak ditelinga Fery, dia sudah terlanjur geram. Lantas tanganya menarik telinga Fery untuk masuk ke rumah.

"Shh.. Sakit Lea ampun.." Demi apapun tidak ada yang pernah melakukan hal ini pada Fery, bahkan ibunya sekalipun.

Kawan-kawan Fery yang melihat telinga Fery yang merah hanya bisa tertawa renyah. Lea sudah melepaskan jeweranya tapi wajah Lea seakan masih menahan amarah besar pada Fery dan kapan pun bisa mengoyak tubuh Fery.

Mereka tengah berkumpul diruang keluarga, duduk dikarpet hangat bersandar pada sofa dibelakangnya, sembari menonton vidio clip lagu terbaru dilayar Tv, tak lupa dengan banyak camilan dari makanan manis, asin, makanan berat maupun ringan, minuman, semua ada.

Rama yang sedari tadi menahan tawanya, kelepasan karena sudah tak tahan akan tawa yang kini sudah membeludak.

"HAHAHa.."

"Diihh.. Dari bayi gak pernah ketawa ya lo Ma??" heran Dwi pada Rama, karena kerasnya tawa Rama yang tepat berada disampingnya.

"Mampus makanya jangan jam karet" ledek Dea yang diikuti anggukan setuju oleh Rizal yang duduk disamping Dea, tanganya bergerak merangkul bahu Dea erat.

"Gue pulang nih," Rama melirik Rizal, "Mau cari pacar buat dipamerin," sontak semua yang mendengarnya pun tertawa.

"Gue seneng ada Lea," sontak semua pandangan menatap Rio, iya Rio.

"Gue seneng ada Lea, jadi Fery bisa disiplin," tambahnya, yang lain hanya mengangguk sesaat.

"Ahh udah biasa gue sama anak bandel kayak Ryan, lain kali lo bawa makanan jadi gue gak marah."

"Gara-gara gak baw-"

"Gara-gara dia gak bawa makanan lah," Lea melirik Fery yang tengah menempelkan minuman dingin ke telinganya, "Dasar cowok!"

Kawannya yang lain hanya menatap Lea dengan wajah datar, "Eh Emm Heheh.."

"Leaa ini didepan kita apa namanya sayang??" tanya Dwi.

"Makanan!"

"Good, otaknya cuma geser dikit," timpal Rizal mengundang tawa dan pukulan keras dari Lea.

Setelah asik berpesta makanan sekaligus mengobrolkan konten apa yang tepat untuk menyambut anggota baru WAO.

WAO
Adalah Chanel youtube yang biasanya membuat konten yang beragam, dari cover lagu dari band yang terdiri dari Rio, Rama, Rizal, dan Fery. Sampai tutor make up yang biasanya diisi oleh Dwi ataupun Dea. Baru genap satu tahun namun WAO sudah memiliki banyak fans dari berbagai kota, yaa walau tak sangat terkenal sampai masuk Tv tapi itu cukup bagus mengingat WAO baru berumur muda.

Mereka memutuskan menginap dirumah ini karena hari sudah sangat malam, tepatnya jam 1 malam. Kecuali Dwi dan Dea yang sedari jam 11 sudah pulang karena mereka itu cewek, tentunya tak mengharapkan diusir dari rumah karena pulang terlambat. Sedangkan Lea, dia masih ada Leo dan ini rumahnya, jadi dia tak perlu pulang hehe..

Dive your Sky [End]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ