🌊18. Teka Teki

41 40 1
                                    

Fery duduk disalah satu kursi yang ada dicafe itu, ia memakai jaket berkupluk dengan masker dan kacamata hitam dimatanya.

Ia sendirian, tak jauh darinya dimeja lain ada seorang wanita dan seorang pria yang ia kenal. Pria itu terdengar memarahi wanita didepanya, keduanya sedikit bertengkar sampai datang satu pria lain yang juga ia kenal.

Pria yang baru datang itu Rizal, dia terlihat menahan amarah pada kedua temanya yang tak lain adalah Eka dan Gadis.

Fery mendengar dengan baik semua percakapan mereka, ketiga temanya itu membicarakan dirinya dan kekasih barunya, Lea.

Ia menahan amarah yang terselimuti rasa penasaran, ada rahasia apa yang tak boleh Lea tau dari mereka?? Kenapa Eka membelanya??

Dia mencibir Rizal dan Gadis yang berniat memisahkanya dari Lea, "Setiap orang punya sisi baik dan buruk."

Sampai Eka pergi, Rizal dan Gadis masih disana. Keduanya tak berbincang, hanya menikmati makanan dan minuman mereka.

"Ingat!" Gadis mengingatkan, "Gue bisa jadi jahat!"

"Silahkan," kata Rizal tanpa mengalihkan pandanganya dari ponsel ditanganya.

"Sama jahatnya dengan Sipelaku," Rizal mendelik, "Sipelaku misterius itu."

"Lo!!"

"Walau gue nggak tau rahasia Lo, Dea, dan Eka," Gadis menarik sudut bibirnya, "Tapi gue bisa kok lakuin adegan itu ke Lea."

"Silahkan," Rizal menarik salah satu sudut bibirnya, "Gue juga bisa lakuin itu ke Fery."

"Lo janga-"

"Lo jangan pura-pura baik didepan Eka," potong Rizal membuang wajah, "Lo terlalu munafik!"

"Kalau gue munafik, maka lo iblis," Gadis mengusap tangan Rizal lembut, "Iblis yang mau hancurin kebahagiaan kakaknya demi masa lalu yang masih nggak jelas."

Keduanya saling bertatapan lalu tertawa sesaat, kembali menikmati makanan mereka dan memainkan ponselnya masing-masing.

Beberapa menit berlalu keduanya beranjak pergi, tak lama setelah keduanya pergi Fery juga bernjak pergi dari sana menuju satu tempat.

*****

Eka keluar dari kamarnya, ia berjalan menuruni tangga berpapasan dengan Fery.

"Mau kemana lo?" tanya Fery sedikit ketus.

"Bukan urusan lo," jawab Eka tak kalah ketus.

Fery menarik pundah Eka, "Mau kemana?? " tanya Fery dengan nada bicara rendah.

Eka tersenyum, "Panti Asuhan gue udah janji sama Lea mau ke panti asuhannya bu Ayu."

Fery melepas tanganya, membiarkan Eka pergi. Ia juga beranjak dari sana menuju ruang keluarga, disana ada Lea yang tengah menunggu Fery untuk bermain Ps.

"Lo ada janji??" tanya Fery, Lea meliriknya sesaat berfikir.

"Nggak tuh," Jawab Lea, mengalihkan pandanganya pada layar Tv.

"Eka?" Lea menggeleng.

"Panti asuhan??" Lea menggeleng, Fery menghela nafas.

Ia menarik tangan Lea, memakaikanya jaket hitam, masker dan kacamata hitam, diikuti Fery yang juga memakai jaket, masker dan kacamata hitam yang sama, lalu membawa Lea pergi dari rumahnya.

.
.
.

"Ngapain kesini?" tanya Lea dengan berbisik pada telinga Fery.

Keduanya berada disebuah cafe, ternyata Fery membawa Lea untuk membuntuti Eka. Dan benar saja, Rizal ada disana untuk menemui Eka.

Dive your Sky [End]Where stories live. Discover now