🌊20. Lebam

47 42 2
                                    

Fery berjalan menuju taman dibelakang sekolahnya setelah Rizal mengatakan bahwa Lea menunggunya disana.

Namun yang ia lihat dan dengar..

...

"Lo bahkan nggak suka sama dia."

Nada bicara keduanya sedikit meninggi.

"Karena gue-"

Ia memegang kedua bahu Lea, "Oke kita anggap Fery suka sama lo."

Lea diam, keduanya masih bertatapan.

"Dan lo nggak suka sama dia kan??"

"Apa bedanya buat lo Lea??"

"Gue suka sama lo gue sayang sama lo."

...

Dua orang itu tengah menyatakan perasaanya, "Cuih.." kenapa ia datang kemari. Fery bergegas pergi bukan menuju kelas atau kantin tapi menuju parkiran, ia mengabaikan suara pak satpam yang bertanya padanya.

Ia melajukan motornya pergi kemana pun yang pasti jauh dari Lea.

.
.
.

Matanya menahan amarah dan penyesalan, motornya melaju sangat cepat menuju apartemen tujuanya.

Fery bergegas menuju lift, tidak lift itu terlalu lama. Ia berlari menuju tangga menuju lantai 5 gedung itu, mencari ruang apartemen Gadis.

Bugh..

Tinjuan keras dari Fery mendarat diperut Eka yang berada disana, ia terus memukul adik tirinya dengan brutal mengabaikan suara teriakan Gadis.

Ia mendekat pada Lea yang duduk terikat dengan lakban dimulutnya, masih dengan seragam sekolahnya. Dia sangat berantakan, rambutnya yang digerai cantik kini berantakan menutupi wajahnya yang terlihat lebam.

Pria lain datang menghadang Fery yang berniat mendekat pada Lea, dengan gesit mereka mengeroyok Fery, beberapa dari mereka sempat terjatuh ikut menjatuhkan pisau ditangan mereka tepat didepan kaki Lea.

Fery memukul keempat pria itu dengan brutal, Gadis hanya bisa berusaha menyadarkan Eka yang pingsan, sedangkan Lea dia sudah lepas dari jeratan talinya, jangan tanyakan bagimana ia bisa melepasnya.

"Hiaa!!"

Bugh..

Salah satu dari empat lelaki itu jatuh pingsan tepat dibelakang Fery setelah Lea memukul kepala belakangnya dengan kepalan tanganya, membuat Lea sedikit mengaduh kesakitan. Tapi tak menyurutkan wajah garang Lea yang marah.

Pintu dibanting keras, menampilkan Dwi dan Rama yang sudah siap membantu kawanya. Yaa walau mereka datang diwaktu yang terlambat.

Semua lawan sudah jatuh, mereka menatap Gadis yang masih membantu Eka untuk sadarkan diri, Lea mendekat pada Eka ikut membantunya untuk siuman membuat Fery mengernyitkan keningnya.

"Kena-"

"Dia mau tolongin aku tadi!! " geram Lea, tentu saja Fery dan Rama langsung membopong Eka membaringkanya diatas sofa.

"Kebiasaan ihh," ketus Lea pada Fery yang ada disampingnya.

"Ya maaf," lirih Fery, "Masa mau berantem harus tanya dulu 'Kalian lawan apa pahlawan' gitu??"  ledek Fery dengan nada ejekannya.

Lea hanya mendengus kesal masih menatap Eka yang sedang Dwi obati, sampai pipinya disentuh oleh seseorang membuatnya sedikit kesakitan.

"Shh.."

"Sakit ya?" tanya Fery kala melihat wajah Lea yang terluka, dari goresan benda tajam dipipinya sampai luka lebam dikeningnya.

Lea menggeleng, menunjukan otot lenganya dengan senyum bertanda dia kuat, keduanya terkekeh sesaat.

Dive your Sky [End]Where stories live. Discover now