🌊1. Arlea

167 83 33
                                    

Pada siang hari yang terik, disebuah stasiun yang berada dikota Bogor. Seorang gadis berumur sekitar 16 tahun, tengah memarahi seorang gadis lain yang umurnya tak jauh berbeda denganya.

Gadis yang tengah marah itu Lea.

Arlea
Cewek galak dan bisa dibilang cukup rajin. Diwaktu yang mengancam bisa menjadi singa betina yang kehilangan anaknya, garang. Hidupnya selalu tak bisa jauh dari yang namanya 'Cowok' heyyo.. Semua jenis cowok sudah dia kenal. Ciri khasnya satu, tak pernah keluar rumah tanpa rambut yang diikat.

Lea berdiri bersedekap, rasanya ia ingin mengacak rambut gadis ini jika tak mengingat kalau ini tempat umum. Bagaimana ia tidak marah, baru saja beberapa langkah setelah turun dari gerbong kereta,kopernya dibanting lalu diinjaknya hanya karena kopernya tak sengaja menyenggol kaki wanita itu.

Dan yang membuat Lea kesal setelah koper biru berbahan kain itu diinjak-injak oleh gadis itu, dengan sombongnya dia pergi begitu saja. Sedangkan pria berkaca mata hitam dibelakangnya meminta maaf dan berkata bahwa akan mengganti rugi koper beserta isinya. Tak tau, kalau isinya tak bisa digantikan dengan apapun.

"Enak aja jangan sayang nggak usah ganti rugi, yang salah itu dia nyenggol kaki aku pake kopernya, atau lo iri ya sama gue kan?" Sindir wanita berpakaian yang berbeda jauh dengan Lea, bajunya terlalu ribet bagi Lea.

"Udah nyindirnya?" tanya Lea dengan santai, "Cepetan minta maaf!"

"Udah-udah jangan berantem disini," lerai pria yang tak lain adalah pacar si gadis itu.

"Gue minta maaf atas nama pacar gue, dan ini kartu nama gue dan disitu ada alamat dan nomor gue, kalo lo merasa rugi dan mau minta ganti rugi, lo hubungin aja nomor itu. Gimana?" bujuknya namun Lea menolak.

"Gue nggak butuh ganti rugi apapun, karena lo berdua nggak bakal bisa gantiin barang yang ada didalamnya. Yang gue mau itu cuma lo minta maaf sama gue atas perlakuan lo yang emosional itu," geram lea.

Lea berjongkok mengabil kopernya dan berusaha menghilangkan kotoran yang disebabkan sepatu kotor milik wanita itu. Ia beranjak pergi dari tempat itu, keluar stasiun untuk mencari seseorang yang akan menjemputnya, namun saat Lea berjalan keluar stasiun tanganya ditahan oleh seseorang yang tak lain Si pria pacar gadis menyebalkan tadi.

Lea berusaha acuh dan terus berjalan walau tangannya ditahan oleh pria itu, tapi gengaman itu semaik kuat, Lea menyerah, dan beralih menatap Si pria itu. Mereka saling melempar tatapan sampai Lea membuang muka darinya.

"Maafin mantan gue ya? Emang dia kayak gitu sifatnya pemarah, dan gue minta maaf atas kelakuan dia," kata pria berkemeja biru dongker dan jeans panjang yang sobek dibagian lutut, tak lupa kaca mata hitam yang ia saku. Yang tak lain adalah pacar si gadis menyebalkan,

"Mantan?" tanya Lea.

"Beberapa menit yang lalu dia pacar gue, tapi sekarang dia mantan gue," jelas pria itu.

"Hmm.. Udahkan? Gue mau pulang!!" bentak Lea pada pria itu sembari melangkah pergi dari posisinya tadi, namun lagi-lagi tanganya ditahan si pria itu.

Ohh Lea sekarang tau kalau pria ini juga tak kalah menyebalkanya dari pacarnya, ralat mantanya.

"Apaan sih!!" Lea geram, baru saja datang ke kota Bogor ini, disambut dengan orang-orang menyebalkan ini.

"Gue anter pulang, sebagai permintaan maaf, dan lo nggak boleh nolak!!" tegas pria itu,

"Gue nggak mau!!"

"Harus, kalo nggak gue akan buntutin lo!!"

"Buntutin aja, gue nggak takut atas ancaman lo."

Dive your Sky [End]Where stories live. Discover now