-ML16-

66 27 11
                                    

Happy Reading!
_________________

"Tumbuh tu ke atas gak kesamping"
-Raka-
*si biang ribut*

-||-

"Citra!"

"Ya Ma!"

Risma datang dengan membawa semangkuk besar opor ayam, dan uang merah beberapa lembar ditangannya.

"Tolong kamu antar opor ayam ini ke kompleks depan, kompleks blok A, no. 4 rumah warna putih. Dan ini uang arisan Mama tolong kasih juga ya, sama tante Ratna. Ingat ya Cit namanya Ratna. Jangan lupa." Ucap Risma.

"Aish, kompleks blok A itu jauh didepan Ma, masak iya Citra jalan kaki?" Citra memanyunkan bibirnya.

"Ya kamu pakai motorlah! Motor kamu kan ada."

"Motor Citrakan masih di bengkel Ma. Mama lupa?" Ucap Citra mengingatkan.

Risma menepuk jidatnya, "owh iya Mama lupa. Kapan kamu ambil motor kamu itu kak?" Tanyanya.

Citra mengangkat bahu, ia tak tau kapan ia sempat mengambil motornya.

"Ya udah pakai motor Raka aja kak, adek kamu kan lagi tidur gak kemana-mana juga."

"Mamahhhh, motor Raka itu gede lho, mana bisa aku bawanya, badanku pendek. Apalagi motor Raka itu pakai kopling aku mana bisa." Jawabnya lagi.

Risma menarik nafas, "ih kamu ni ya kak! Ya udah deh Mama bangunkan Raka dulu suruh antar kamu." Risma langsung menuju kekamar Raka.

"Raka! Raka! Bangun dulu." Risma menggoncang-goncang tubuh Raka. Raka yang merasa terganggu, menggeliat di atas kasur.

"Ngapa sih Ma Raka masih ngantuk tau." Racaunya dengan suara sedikit tak kedengaran. Ia kembali menutup matanya.

"Raka! Bangun dulu. Cepat bangun atau Mama siram?"

Raka langsung membuka matanya malas. Mamanya itu paling bisa dalam hal mengancam dirinya.

"Ngapa sih Ma?"

"Anterin kakak kamu ke komplek depan, Mama nyuruh dia bayar arisan Mama. Kamu taukan rumahnya tante Ratna?"

Raka mengangguk.

"Ya udah sana cepetan anterin kakak kamu, motornya masih dibengkel. Kalo pake motor kamu dia gak bisa."

Dengan malas Raka beranjak turun dari atas tempat tidurnya. Dengan tubuh sempoyongan ia memasuki kamar mandi untuk mencuci muka. Setelahnya ia mengambil hoodie yang biasa ia kenakan untuk dipakainya. Fashion Raka selalu seperti itu. Simple. Ia tak mau ribet-ribet.

"Ayok Kak, cepetan. Gue masih ngantuk nih." Ujarnya.

"Lo hati-hati ya bawanya Ka, masalahnya gue dibelakang. Kalo jatuh bisa bahaya, melek dulu mata lo. Tahan ngantuk lo itu." Ucap Citra memberitau.

"Iya bawel. Lagian lo belajar pakai motor gede kenapa sih Kak? Biar gak nyusahin gue mulu buat anter-anterin lo."

Citra memutar bola matanya, "lo gak liat badan gue pendek? Mana nyampe kaki gue Raka!"

MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang