Disisi lain kawan-kawanya sudah duduk tak jauh dari sana, Dea dan Rizal bermain game bersama diponselnya masing-masing, sedangkan rama dan dwi tengah berebut coklat dari Fery yang baru saja datang sendirian.

"Coklatnya buat gue RAMA!! ngalah napa sama cewek!" geram Dwi.

"Lo tuh yang ngalah sama calon suami!!" bisiknya pada Dwi, sontak Dwi diam seribu bahasa hingga Lea datang membawa beberapa mangkuk bakso dan gelas teh hangat.

"Dwi kenapa??" tanya Rio, melirik Dwi yang tak biasanya diam seperti itu.

"Owh habis dicium Rama tuh," jawab Fery asal, sontak mereka tertawa kecuali Dwi dan Rama yang mulai memukuli Fery.

Lea dan Rio duduk bersampingan mulai menambahkan sambal dan kecap pada baksonya, sama halnya dengan yang lain. Sedangkan Fery dia belum mendapat makanan hingga melihat mangkuk bakso Lea dengan banyak sambal, huhh sungguh dia geram lalu merebut mangkuk Lea.

"Ihh apaan sih itu punya gue Ryan!!" geram lea.
"Stt.. Diem" perintah Fery, Rio yang melihat tingkah jahil Fery pun mengambil mangkuk Fery yang ada disampingnya dan memberikanya pada Lea.

"Aaa.. Makasih iyyo.."

"Sama-sama lea, udah cepet makan."

Fery hanya menatap malas keduanya, lalu beranjak menuju penjual bakso.

"Haii Rama!! Fery mana??" tanya seorang siswi, menghampiri mereka.

"Tuhh disana, tunggu aja disini nanti juga balik lagi."

Cewek itu menurut duduk disamping Rio, sembari meneguk air dibotolnya sedikit berbincang dengan Dwi. Hingga Fery datang dan menyapa pacar kesekianya, iyaa itu pacar Fery yang lain.

"Ehh sayang kamu disini??" tanya Fery.

"Iya aku nungguin kamu tau," cewek itu bergelayut manja pada Fery, namun Fery segera melepasnya.

"Emm hehe.. Ada apa??" tanya Fery to the point.

"Gak apa-apa sih cuma mau ajak kamu main kerumah aku nanti mau kan??"

"Eumm.. Nanti aku pikirin dulu."

"Ihh pokok nya harus mau!! Kamu gak pernah ada waktu buat aku tau!!" geram cewek itu. Rizal dan yang lainya hanya fokus makan tanpa menghiraukan sepasang kekasih itu.

"Shh.. Lo itu ganggu tau nggak?? Gue mau makan!! Lo bisa pergi kan," usir Fery.
Lea hanya meliriknya sesaat dan bergumam,
"Dasar cowok!"

"Aku gak mau pergi sebelum kamu janji!!" sentak cewek itu dan.

Bragh...
Fery memukul meja dengan keras membuat seisi kantin menatapnya.

"Pergi!!" sentak Fery.

"Nggak!!" cewek itu juga menyentak Fery.

"Pergi!! Atau-"
"Atau apa??"

"Kita putus!!" lirih Fery.
"A.. Apa??" raut wajah cewek itu seketika berubah.

"Lo tuli ya?? Kita putus!!" sentak Fery. Semua penduduk kantin terkejut menatap cewek itu kasihan. Lea pun berdiri menatap Fery tajam, Rio menarik tangan Fery untuk duduk. Sedangkan cewek itu menangis berlari menuju toilet, dan Lea pun mengejar cewek itu hingga ke toilet.

Cewek itu menangis didepan kaca, Lea disana mengusap pundak cewek itu. Lea melihat name tag nya, Nia.

"Nia, lo tenang yaa jangan sedih, masih banyak cowok yang lebih baik dari dia."
"Leaa.. Hiks.. Gue salah yaa sampai dia sentak gue??"
"Nggak kok, lo tenang aja ya?" Nia mengangguk mulai tenang.

Sedangkan Lea bersumpah serapah menghukum Fery karena ini. Selalu saja dia mengulangi kesalahan yang sama, dan berulang kali pula Lea menenangkan siswi yang baru saja Fery patahkan hatinya.

Dive your Sky [End]Where stories live. Discover now