Saat di perjalanan, tiba-tiba saja Tiara memeluk lengan Agus dengan manjanya dan hal itu membuat cowok itu kaget. Ia menyerngitkan keningnya menatap sang kekasih yang terlihat begitu manja hari ini.

"Sayang."

"Iya," jawab cowok itu sambil mengusap lembut rambut pacarnya.

"Aku mau mangga muda," empat kalimat yang berhasil membuat Agus menghentikan mobilnya secara mendadak. Untung saja jalanan saat ini tidak terlalu ramai sehingga tidak mengundang kecelakaan.

"A-apa?" tanya remaja tampan itu, dia berharap tadi ia hanya salah dengar.

"Ihhh kamu mah, kenapa berhenti mendadak kayak tadi? kalau kita celaka gimana?" cerocos Tiara panik sambil memegang dadanya, dia masih kaget dengan kelakuan pacarnya ini.

"Maaf sayang, aku kaget," jawab Agus sambil nyengir kuda sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sedangkan Tiara sudah memanyunkan bibirnya kesal, alasan saja pikir wanita cantik itu.

"Tadi kami mau apa?" tanya pria itu mengulang pertanyaannya tadi, dia masih berharap bahwa yang ia dengar tadi salah.

"Aku mau mangga muda," jawab Tiara ketus.

"Mangga muda? b-buat sapa yang?" tanya Agus benar-benar gugup dan juga panik.

"Buat aku, aku mau mangga muda," ucap perempuan itu tidak terbantahkan.

"Tapi mau cari di mana baby?"

"Ya mana aku tau,. Pokoknya aku mau mangga muda, titik!"

"Oke oke, jangan ngambek kita cari ke rumah Cecep aja ya," jawab Agus panik, untung saja otaknya bisa berfikir cepat. Kemarin dia melihat pohon mangga di depan rumah sahabatnya itu berbuah, pasti ada mangga itu yang masih muda. Semoga saja sahabat gilanya yang satu itu tidak mempersulit hidupnya.

"Ya udah ayo," ujar gadis itu antusias, dia tidak tau kenapa menginginkan mangga muda, tapi membayangkannya saja sudah membuatnya ngiler.

"Iya sayang," jawab Agus pelan, setelah itu dia melajukan mobilnya menuju rumah sahabat.

"Ini kenapa dia minta mangga muda sih? pertama dia mual-mual, kedua mau mangga muda? apa mungkin Tiara hamil? tapi anak siapa?" batin cowok gelisah.

Agus mengacak rambutnya frustasi, dia bahkan berdecak dengan kerasnya. Untung saja gadis di sampingnya ini sedang tertidur jadi ia tidak mendengar decakannya.

Sekitar 20 menit menempuh perjalanan, kita keduanya sudah sampai di kediaman Cecep. Dari sini Agus dapat melihat mangga di perkarangan rumah Cecep, dia akan mengambilnya tanpa memintanya.

"Say-, mending gue aja yang turun," ucap cowok itu sambil keluar dari mobilnya.

Dengan langkah pelan, Agus langsung masuk kedalam perkarangan rumah sahabatnya itu. Dengan hati-hati ia mendekati pohon mangga yang tidak terlalu tinggi tersebut.

"Keberuntungan buat gue, ini ada yang di bawah jadi gue nggak perlu manjat," gumam Agus sambil mengambil buat mangga itu dengan cepat kilat.

"Woi Agus maling!!! ngapain lo maling mangga gue!!!" teriak seseorang dari arah balkon kamarnya.

"Sorry Cep, gue minta ya!! makasih!" teriak Agus keras sambil berlari keluar perkarangan rumah sahabatnya itu. Setelah itu dia masuk kedalam mobil dengan cepat dan langsung menancap gas meninggalkan rumah sahabatnya itu.

Sedang Cecep sudah berlari dengan cepat menuju hamalan nya, dia harus menangkap sahabatnya itu. Berani-beraninya cowok itu mengambil mangga miliknya tanpa izin. Saat sampai di halaman, dia sudah tidak melihat sahabatnya lagi.

STM Love Story' (Selesai)Where stories live. Discover now