Rahasia Keluarga Abraham

Mulai dari awal
                                    

"Seumur hidup gue! gue nggak mau ketemu sama pelacur kayak lo! pergi!!!!"

Mendengar teriakan itu Bram ingin sekali memberi pelajaran kepada bocah ingusan itu, tapi di tahan oleh wanitanya. Setelah itu Dina menarik keluar kekasihnya meninggalkan rumah itu, ya rumah ini tidak berhasil ia miliki karena sudah ketahuan oleh Albert.

"Alaric, kamu nggak boleh kasar sama perempuan nak," tegur Albert kepada sang anak.

"Dia jahat Ayah, dia bukan Bunda aku, dia pelacur! jalang!  aku benci dia!" teriak Alaric cukup keras sambil memeluk ayahnya.

Sedangkan Albert hanya mampu menangis dalam diam, dia paham betul jika hati putranya begitu hancur. Dia pun juga tidak menduga jika wanita yang dia cintai dari dulu mengkhianatinya.

# flashback off

Agatha menatap pria dewasa di depannya ini kaget, dia tidak percaya jika ada seorang ibu yang begitu tega kepada putranya. Dia berfikir kalau ibu yang jahat itu hanya ada di film-film dan juga novel, tapi juga ada di dunia nyata.

"Semenjak kejadian itu, hidup kami berdua susah dan untungnya ada keluarga Adam yang selalu ada untuk saya. Perlahan-lahan bisnis saya kembali berkembang begitu pesat sampai sekarang, tapi tidak dengan kehidupan Alaric. Selama ini dia begitu membenci perempuan, dia hanya akan bertingkah manja hanya dengan saya. Dari dulu saya berharap ada seorang wanita yang akan merubahnya, hingga kamu datang."

"Maksudnya om?"

"Kamu adalah perempuan pertama yang tidak di tolak Alaric masuk kedalam hidupnya.  Bahkan kamu berhasil membuat dia tertawa, di sini saya sebagai seorang Ayah. Meminta untuk selalu membuat Alaric tertawa dan yakinkan dia bahwa tidak semua perempuan itu sama. Jangan buat dia membenci perempuan, dan tolong yakinkan dia bahwa tidak semua perempuan itu seperti Bundanya."

"Jadi karena itu om menceritakan semuanya sama saya?" tanya Agatha.

"Iya, saya ingin kamu merubah pemikiran Alaric, membuatnya untuk tidak membenci wanita lagi. Karena saya tidak akan selamanya ada untuk dia, saya takut dia akan menjadi monster di saat saya tiada nanti. Berjanjilah Agatha, berjanji kamu akan mengubah pemikiran Alaric secara perlahan-lahan," jawab Albert penuh permohonan kepada remaja perempuan di depannya ini.

"Tapi gimana kalo saya gagal om," ucap gadis cantik itu tidak percaya, dia tidak yakin jika ia bisa mengubah pemikiran ketos angkuh itu.

"Kamu pasti bisa, karena kamu istimewa dalam hidup dia. Saya bukannya memaksa kamu untuk kepentingan anak saya, tapi saya hanya ingin yang terbaik buat dia. Dia satu-satunya yang paling berharga dalam hidup saya Agatha, tolong bantulah saya."

Agatha yang melihat orang yang jauh lebih tua dari dirinya menyatukan kedua tangan di depan dirinya kaget. Dengan cepat perempuan cantik itu menggelengkan kepalanya, papanya selalu mengajarkan untuk membantu orang lain dan jangan biarkan orang yang lebih tua memohon kepada dirinya.

"Oke om, saya bakalan bantu Alaric," jawab cewek cantik itu yang berhasil membuat Albert bernafas lega.

"Terimakasih nak, tapi jangan beritahu hal ini kepada Alaric."

"Iya sama-sama om, aku berjanji nggak akan kasih tau Alaric."

"Tapi om, gimana kalau Bundanya datang kembali, kadang kemunculan orang dari masa lalu bakalan bikin dia tambah terluka dan semakin menutup diri."

"Karena itu kamu harus rubah dia, saya tidak ingin dia membenci wanita yang telah melahirkannya. Mungkin mantan istri atau suami ada, tapi nggak ada yang namanya mantan anak, ibu, dan juga ayah," jawab Albert memberikan penjelasan kepada gadis yang mungkin di cintai oleh putranya itu.

"Oke om, aku bakalan berusaha," ujar Agatha penuh keyakinan, karena dia juga kasihan dengan hidup cowok angkuh itu.

"Terimakasih."

"Iya om, kalau gitu aku keluar dulu," pamit perempuan cantik itu sambil berjalan menuju pintu, sekarang gadis itu baru mengerti dengan maksud perkataan Alaric di roof top dulu. Cowok itu yang tiba-tiba dia mendengar jawabannya yang akan memilih mati saat kedua orangtuanya bercerai.

Saat baru saja membuka pintu, dirinya sudah di kagetkan dengan kemunculan seorang cowok tinggi di depannya. Agatha bahkan tanpa sengaja menabrak cowok itu.

"Astaga, lo ngapain dodol?" celetuk perempuan cantik itu kesal.

"Ayah gue bilang apa?" bukannya menjawab pertanyaan Agatha, tapi Alaric malah balik bertanya kepada gadis cantik itu.

"Kepo," jawab Agatha cuek sambil berjalan meninggalkan Alaric.

Alaric, cowok itu yang paling tidak suka di abaikan langsung mencengkram tangan Agatha, dan menarik gadis cantik itu dengan cepat. Agatha yang tidak siap dengan tarikan dari Alaric langsung menabrak tubuh kekar di depannya. Hingga tatapan keduanya bertemu dan terjadi keheningan, tidak ada yang ingin membuka suara seolah mereka menikmati waktu mereka saat ini.

"Tadi Bokap gue bilang apa?" tanya Alaric sambil menjauh dari cewek manis itu, dia tidak bisa terlalu dengar dengan Agatha.

"I-itu, haiss kepo lu," jawab gadis cantik itu berusaha menghilangkan rasa gugupnya.

"Jawab aja sih."

"Iya iya, Ayah lo bilang kalau lo itu gay," jawab perempuan cantik itu tanpa dosa sambil meninggalkan Alaric, dia berniat ingin mencari kedua sahabatnya tadi yang entah di mana di sekap oleh pria angkuh itu.

Alaric yang tidak terima dengan perkataan gadis itu langsung menatapnya tajam, dia membenci wanita bukan berarti dia suka kepada sesama jenis. Karena hal itulah cowok itu mengejar Agatha yang sudah berjalan kearah dapur dirumahnya.

"Kalo dapat gue pites lu!" teriak Alaric cukup keras dan membuat Agatha langsung berlari, dia sudah paham jika cowok itu mengejar dirinya.

"Itu kalau lo dapat!" teriak cewek cantik itu sambil berlari kearah taman belakang keluarga Abraham.

"Gue banting ke kolam renang lo!" teriak Alaric marah sambil mengejar gadis cantik itu. Jadilah keduanya kejar-kejaran di taman belakang, bahkan tawa keduanya membuat beberapa pekerja di rumah itu menjadi penasaran. Mereka begitu kepo kenapa tuan muda mereka tertawa seperti itu, dan terlebih lagi mereka juga kaget saat melihat remaja itu tertawa karena seorang wanita.

Tak jauh dari sana, terdapat seorang pria paruh baya yang tersenyum senang. Dia sangat bahagia melihat putranya yang menemukan kebahagiaannya. Besar harapan Albert bahwa Agatha adalah perempuan pertama dan terakhir dalam hidup putranya, dia berharap gadis itu tidak akan pernah mengecewakan putranya.

TBC

Jangan lupa vote
Dan
Komentarnya

See you next chapter

Tiara Yulita

@tiarayulitaputri

7 Januari 2021

STM Love Story' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang