Rahasia Keluarga Abraham

Start from the beginning
                                    

"Maksudnya om?" tanya Agatha dengan rasa penasaran yang begitu tinggi, dirinya bukannya ingin tau tentang keluarga orang lain, tapi ya bagaimana lagi.

"Wanita itu yang sudah membuat putra saya seperti ini," lirih laki-laki dewasa itu dengan nafas berat.

# flashback on

Seorang anak kecil berjalan dengan girangnya memasuki rumah milik keluarganya. Di wajah pria kecil itu selalu terukir senyuman lebar karena hari ini dia mendapatkan nilai yang bagus di ulangan matematika.

"Apa maksud mu Dina!" teriak seseorang dari dalam rumah yang berhasil membuat langkah Alaric kecil terhenti.

"Iya! aku tidak pernah mencintai mu Albert, aku hanya mencintai dia!" teriak seorang wanita yang tak kalah keras dari dalam rumah.

Dengan perasaan takut, Alaric berlari cepat memasuki rumahnya. Saat sampai di ruang tamu, ia dapat melihat ayahnya yang terduduk lemah di lantai dengan beberapa luka di tubuhnya. Sedangkan sang bunda sedang memeluk mesra seorang pria yang bahkan dia tidak tau siapa.

"Kalau kau tidak mencintai ku, kenapa kau mau menjadi istriku?" tanya Albert menatap istrinya dengan tatapan kecewa.

"Harta, karena itulah aku mau menikahi mu. Sekarang aku sudah muak, lagi pula semua harta yang kamu punya sudah menjadi milikku Albert," jawab wanita itu sambil tersenyum sinis kearah suaminya itu.

"Jangan lakukan ini, pikirkan nasib anak kita."

"Anak? dia bukan anak ku! dia hanya anak mu, aku tidak pernah menginginkan dia!" jawab Dina dengan lantangnya dan berhasil membuat Alaric kecil terluka, ia menggenggam kertas yang dari tadi ia pegang dengan eratnya.

"Lagipula aku akan segera menikah dengan kekasih ku dari dulu, Bram. Kami akan membangun rumah tangga yang harmonis dan penuh dengan cinta, dan tentunya dengan semua harta yang sudah berada di tangan ku."

"Bukan begitu sayang?" tanya perempuan itu lembut kepada pria yang selalu setia memeluk pinggangnya dari tadi.

"Pelacur!" satu kata yang keluar dari mulut Alaric, entah dari mana ia mendapatkan kata-kata itu.

"Hai anak sialan! apa yang kau katakan tadi!" bentak Bram tidak terima karena wanitanya dikatai pelacur oleh bocah ingusan ini.

"Diam lo sialan!!!" teriak Alaric marah, dengan cepat anak yang baru saja menginjak kelas 6 sekolah dasar itu kearah sang ayah.

"Alaric," lirih Albert, dia tidak menyangka jika putranya harus menyaksikan pertengkaran hebat dirinya dengan sang istri.

"Ayah nggak papa?" tanya cowok itu sambil meringis melihat luka lebam yang ada di wajah sang ayah.

"Nggak papa nak."

"Alaric, kamu ikut Bunda ya nak," ujar Dina lembut, entah apa yang ada di benak perempuan itu meminta putra yang tidak ia inginkan itu untuk ikut bersama dengan dirinya.

"Gue nggak akan pernah mau ikut dengan pelacur kayak lo! sekarang lo keluar dari rumah gue!!!!" teriak Alaric keras yang berhasil membuat ketiga orang dewasa di sana kaget.

STM Love Story' (Selesai)Where stories live. Discover now