Lucas mengangkat bahu.

Bisa jadi. Lagipula mantan Luna di sini juga berasal dari Redmoon. Tak hanya dirinya yang berbeda.

"Aku tidak terlalu memikirkan hal itu. Ah, bagaimana kabar Doyoung?"

Mark yang bersandar pada pohon besar itu mendongak, bulan sabit terlihat jelas, entah kenapa membuatnya teringat dengan bocah menyebalkan yang sering mengganggu Lucas.

Mark menggeleng, lalu menjawab pertanyaan mate-nya dengan sendu, "Aku takut kemarahannya akan dimanfaatkan oleh ayah."

"Karena itu kau tidak mau tinggal bersamaku?"

Mark pun mendekat dan memangkas jarak. Menyatukan lagi bibir yang merindukan rasa manis.

"Maaf ..."

Lucas mencium bibir Mark sekali lagi sebelum menepuk bahunya dan berkata bahwa tak apa. Yang penting sekarang adalah mereka sudah bersama. Lagipula mereka berada di pack yang sama, setiap hari juga bertemu muka. Tak ada yang perlu dipusingkan.

Akan tetapi, Lucas tetap meminta satu hal pada Mark, "Berhati-hatilah ... bagaimanapun kita tidak pernah tahu apa saja yang sudah ayahmu lakukan di belakang pack selama ini."

Mark mengangguk. Ingin mencium Lucas lagi, tapi ia ingat bahwa tak hanya ada mereka di tempat ini. Mark tidak mau dikatai sebagai serigala horny.

Lucas yang merasakan keinginan kekasihnya hanya bisa menertawakan.  Seperti dulu, bagi Mark, Lucas memang selalu menyebalkan.

Sayangnya, pria itu sialan tampan. Mark jadi mudah memaafkan.

Sementara itu di dalam aula pertemuan, Johnny mulai menanyakan banyaknya keanehan yang sudah terjadi. Tak ia katakan perihal Taeyong dan ayahnya, namun Johnny bertanya apakah Bluemoon juga mengalami hal yang sama. Para rogue ... mereka berada di dekat BlackMoon, dan BlueMoon juga berjarak tak jauh dari pack ini.

Tidak mungkin terlewat, 'kan?

Akan aneh jika Bluemoon tidak mendapat serangan yang sama.

"Kalian mencurigai kami?"

Johnny tersenyum, menggeleng. "Tidak. Tentu saja tidak. Hanya saja jika kalian memiliki masalah yang sama, bukankah kan bagus jika kita bekerja sama? Aku yakin mereka akan datang lagi nanti." -Kecuali jika Bluemoon lah dalang dari semua ini.

"Ah, di mana saudaramu. Aku ingat ... dua serigala yang berada di sekitarmu saat aku mengantar Tzuyu."

Tapi, alih-alih mendapat jawaban, Johnny justru mendapat cengkeraman pada lehernya. Deja Vu, Johnny tiba-tiba mengingat pertarungannya waktu itu. Belum ada hasil siapa yang menang dan kalah, Tsk! Jika saja Mingyu tidak mengacaukan semuanya ...

Pandangan Johnny juga semakin tajam tatkala ia ingat surat yang diberikan Rowoon untuk Jaehyun-nya.

Namun, ia tak boleh termakan emosi. Johnny harus ingat apa tujuannya di sini.

"Rowoon-ah, hentikan!" Eunwoo mencoba menahan. Tapi, berbeda, di sisi Johnny, Jaehyun justru tampak santai sekali.

"Jangan membawa-bawa nama saudaraku dalam kecurigaanmu, Bajingan!"

Masih dengan kerah yang dicengkeram erat, Johnny dengan senyum manis mengatakan, "Karena itu, bekerja samalah denganku, Rowoon-ssi ... agar kecurigaanku pada saudaramu tak muncul lagi."

Mendengar itu, Rowoon melepaskan Johnny hingga hampir tersungkur. Berdecih dia bertanya, "Apa sebenarnya tujuanmu ingin bekerja sama denganku?"

Terlebih sejak dulu, meski tinggal dalam kawasan yang sama, mereka memilih untuk tidak terlibat satu dengan yang lainnya.

Two Alpha✅Where stories live. Discover now