39 | i know i'd go back to you

51 9 19
                                    

"Mau kemana?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mau kemana?"

Suara serak itu membuat Aluna yang tadinya sedang bercermin berbalik, menatap Sagara yang masih berbaring di ranjang sembari menatapnya dengan mata sayu itu. Padahal Aluna berusaha melakukan semua aktivitasnya tanpa suara sedikit pun, tapi Sagara malah terbangun saat Aluna belum sempat pergi. Sementara Sagara terbangun dari tidurnya karna ia menggerakan tangannya ke sisi sebelahnya, tapi tak ada Aluna di sana. Makanya Sagara terbangun.

"Mau renang."

"Ganti bajunya."

Aluna mendengus. Sudah ia duga, pasti Sagara melarangnya. "Nggak ada orang, masih pagi juga."

"Ganti."

Walaupun sedikit kesal, tapi Aluna tetap berjalan menuju lemarinya, mengganti baju renangnya dengan baju renang yang sudah Sagara belikan kemarin-kemarin. Yang tidak terlalu ketat. Padahal Aluna sudah nyaman memakai baju renangnya yang lama. Tapi ia harus membiasakan diri untuk memakai baju renangnya yang baru. Sagara menarik selimutnya agar seluruh tubuhnya tertutupi kecuali mata ke atas. Matanya masih lurus menatap ke arah Aluna yang kini sudah keluar dari kamar dan masuk ke kamar mandi. Tak lama kemudian, Aluna kembali dengan baju renangnya yang baru.

"Gue renang dulu ya," Aluna tersenyum kecil, "lo tidur lagi aja. Nanti kita sarapan bareng."

Bareng. Satu kata yang sangat Sagara sukai.

"Iya," jawab Sagara, "hati-hati."

Selesai renang, Aluna langsung kembali ke unitnya. Aluna sempat mengintip ke dalam kamar, Sagara masih tertidur pulas. Buru-buru Aluna mandi agar ia bisa menyiapkan makanan untuk sarapan mereka berdua pagi ini.

Tak terasa, besok adalah hari pertama mereka UTS. Itu berarti, malam ini mereka harus belajar mati-matian bila tak ingin nilai di semester awal ini jelek. Akhir-akhir ini Sagara jadi sering menginap di sini, bahkan tidur di sampingnya. Aluna sama sekali tidak keberatan, tapi ia rasa jantungnya sudah mulai lemah karna tiap malam ia harus merasakan jantungnya berdebar sangat kencang saat Sagara melingkarkan tangannya di pinggangnya atau menenggelamkan kepalanya di lekukan lehernya.

Karna lebih sering bersama, Aluna jadi tau semua sisi Sagara. Mau itu yang baik ataupun paling buruk sekali pun. Tapi mungkin ada beberapa sisi Sagara yang lain Aluna belum tau. Masih banyak juga yang Aluna belum ketahui tentang Sagara.

"Aluna," panggil Sagara dari belakang tubuhnya, "pusing."

"Pusing?" tanya Aluna sembari berbalik, menatap Sagara yang sedang menidurkan kepalanya di meja makan, "sarapan dulu ya, abis itu minum obat."

Karna itu, Aluna jadi mempercepat pergerakan tangannya. Tapi Sagara malah mendengus, ia menatap Aluna yang masih sibuk memasak lalu kembali merengek. "Aluna."

"Iya, sebentar."

"Jangan sebentar," balas Sagara, "sekarang."

Aluna menaruh kedua tangannya di pinggangnya lalu berbalik menatap Sagara. "Kenapa, hm?"

love me wellWhere stories live. Discover now