36 | call me friend but keep me closer

61 12 14
                                    

Tak disangka, carnival ini sangat amat ramai, sampai Sagara harus terus menatap Aluna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak disangka, carnival ini sangat amat ramai, sampai Sagara harus terus menatap Aluna. Takut mengalihkan tatapan sedikit Aluna bisa hilang. Padahal besok sudah memasuki hari kerja lagi, tapi kenapa orang masih ramai ke carnival ya? Mungkin karna ini hari terakhir carnival ya, makanya mereka meluangkan waktu hanya untuk ke sini. Berbeda dengan Sagara yang benci keramaian, Aluna malah tersenyum senang sembari menatap banyaknya wahana yang berada di sana dan banyak jajanan juga. Awalnya Aluna ingin menaiki satu wahana terlebih dahulu, baru membeli jajanan. Tapi saat melihat ada penjual es krim, Aluna langsung berlari ke arah sana.

Belum sempat Aluna berlari, tangannya sudah ditahan oleh Sagara dari belakang. "Jangan kemana-mana, nanti lo ilang."

"Mau beli es krim."

"Sama gue."

Aluna mengenggam jari telunjuk Sagara seperti anak kecil yang mengajak Ayahnya untuk membeli es krim, kini mereka berdua sedang menunggu es krim itu jadi. Yang bayar Sagara, karna Aluna terlalu lama mengeluarkan uangnya dari dompet.

"Kita masuk rumah setan yuk?" Aluna menatap Sagara yang sedang menikmati es krimnya, "mau nggak?"

"Nggak," jawab Sagara membuat Aluna cemberut lucu, "itu aja," ucap Sagara sembari menunjuk bianglala dengan dagunya.

Senyum Aluna kembali merekah, tapi saat melihat antrian bianglala itu, senyumnya kembali hilang. "Yang itu terakhir aja, antriannya panjang banget."

Sagara mengangguk. "Trus lo mau naik apa?"

"Tadi katanya ada sirkus ya? Kita nonton sirkus dulu yuk!"

Tak ada yang bisa Sagara lakukan selain mengikuti kemana pun Aluna pergi. Asal tak ke rumah hantu, Sagara pasti ikut. Dan di sinilah mereka sekarang, duduk di kursi yang agak atas. Karna kursi di depan sudah penuh. Padahal Aluna ingin melihat singa dari dekat. Sirkus dimulai dengan atraksi-atraksi yang membuat penonton heboh dan berseru kagum, sampai ada beberapa juga yang tepuk tangan. Senyum tak lepas dari bibir Aluna, Sagara yang menyaksikannya sendiri. Sagara bahkan berkali-kali mengalihkan pandangannya dari atraksi itu hanya untuk mengecek apakah Aluna senang atau tidak. Bahkan bagi Sagara yang lebih seru itu menyaksikan senyuman Aluna yang tak pernah hilang daripada orang-orang yang sedang beratraksi itu.

Selain atraksi dari orang-orang yang sudah terlatih, ada juga beberapa hewan yang ikut beratraksi seperti singa, harimau, gajah dan lain-lain. Tapi dari itu semua, bagian yang paling seru adalah melihat Aluna tersenyum selebar ini.

Selesai menonton sirkus, mereka berdua keluar dari sana dengan perasaan yang sangat senang. Baik Aluna maupun Sagara, mereka sangat amat menikmati sirkus itu. Karna ini kali pertama bagi Aluna, makanya Aluna senang. Kalau Sagara sudah pernah dulu, waktu di mexico. Terakhir ia menonton bersama Ayah dan Bundanya, rasanya sama seperti yang ia rasakan saat selesai menonton sirkus itu dulu dan sekarang. Sagara merasa senang.

"Seneng?"

"Banget!" jawab Aluna, "Sagara seneng?"

"Seneng."

love me wellWhere stories live. Discover now