5 | news that no one ever wants to hear

70 9 9
                                    

Suara mobil berhenti di dekat lapangan membuat mereka berdua berbalik bersamaan, menatap Sagara yang turun dari mobil dengan kaos dan celana pendek rumahan selutut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara mobil berhenti di dekat lapangan membuat mereka berdua berbalik bersamaan, menatap Sagara yang turun dari mobil dengan kaos dan celana pendek rumahan selutut. Sementara Nesya dan Logan memakai jersey basket mereka yang kini sudah dibasahi oleh keringat.

"Sagara nggak ikut main?"

Sagara duduk di pinggir lapangan. "Nggak. Lo aja berdua."

"Kenapa?"

"Nggak pa-pa."

Nesya mendengus kesal lalu melanjutkan bermain bersama Logan. Logan yang sadar raut wajah Nesya berubah sejak kedatangan Sagara langsung berhenti dan mendatangi Sagara yang sedang duduk di pinggir lapangan.

"Ayo ikut main," ucap Logan pada Sagara.

"Males."

Logan menghela nafasnya kasar. Emosinya mulai naik ke ubun-ubun. "Nesya bela-belain nggak ikut makan malam sama keluarganya demi bisa main sama lo, Gar."

"Gue capek," jawab Sagara, "lo main aja berdua."

Logan menarik kasar baju Sagara hingga membuat Sagara bangkit dari duduknya. "Nesya maunya main sama lo! Dia daritadi nungguin lo!"

"Aw."

Ringgisan Nesya membuat mereka berdua mengalihkan pandangannya dan langsung menghampiri Nesya yang sudah jatuh terduduk di lapangan sembari memegangi kepalanya.

"Sakit," ringgisnya, "Sagara, sakit."

• • •

"Tumor otak."

Di hari ulang tahunnya yang ke-16 Nesya dihadiahi penyakit mematikan. Kini perempuan itu sedang menatap langit dengan tatapan kosong sembari meratapi hidupnya yang sepertinya akan berakhir sebentar lagi. Cita-citanya untuk menjadi Dokter itu sudah kandas sejak Dokter mengklaim bahwa penyakitnya adalah tumor otak. Kedua matanya bengkak dan tenggorokannya sakit karna tadi Nesya sempat menjerit tidak menerima penyakit ini akan singgah di tubuhnya.

Kalau hari ini CT Scannya sudah keluar, hari senin Nesya sudah bisa menjalani kemoterapi seperti yang Dokter sarankan padanya. Sagara dan Logan, Nesya suruh untuk pulang ke rumah masing-masing karna hari ini ia bisa ditemani oleh Bundanya.

Tapi kini Logan sedang berada di coffee shop, bekerja sebagai barista. Nesya mau hadiah sepatu yang harganya mahal itu, makanya Logan harus cari uang hari ini karna uang tabungannya belum cukup. Kalau uangnya belum cukup juga, nanti sore Logan bakalan kerja di bengkel lamanya. Di bengkel itu, Logan bisa meminta gaji di awal, jadi sepatu itu bisa Logan beli untuk Nesya.

Sama seperti Nesya kemarin, Logan dan Sagara juga ikut terkejut saat Dokter mengatakan bahwa Nesya mengalami tumor otak. Tadi pagi Logan sudah membujuk Nesya agar ia saja yang menemani perempuan itu di rumah sakit. Tapi Nesya malah menolak keras, Nesya bilang kalau Logan tak perlu khawatir.

love me wellWhere stories live. Discover now