1 | you're gonna be my best friend, baby

225 12 3
                                    

Udara di pagi hari selalu menyegarkan

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Udara di pagi hari selalu menyegarkan. Apalagi di hari pertamanya masuk ke sekolah impian banyak orang, SMA Merah Putih. Sekolah ini berada di urutan pertama sekolah yang paling diminati dari tahun ke tahun. Wadah yang paling tepat untuk mengembangkan segudang prestasi. Semua orang rela belajar mati-matian demi bisa lolos masuk ke sana. Tak terkecuali perempuan yang kini sedang menatap gerbang tinggi yang membatasi. Ini hari pertamanya resmi menjadi salah satu siswi Merah Putih setelah banyak rintangan yang ia hadapi, namanya terpampang jelas di urutan 102.

Seragam putih bersih khas murid baru membuatnya menjadi sorotan oleh kakak-kakak kelasnya yang ramah itu. Bukan cuma terkenal dengan prestasinya, Merah Putih juga terkenal dengan solidaritasnya yang tinggi. Tak ada senioritas di sini. Karna itu ia masuk ke sini, ia tak ingin kejadian yang dulu terulang lagi di sini.

Semoga ia bisa menjalani hari-harinya di sekolah ini dengan tenang.

Semoga.

"Aqila Khanza," ujar perempuan berambut sepinggang itu sembari mengulurkan tangannya.

"Aluna Gritzella."

"Kita sekelas loh! Mipa 4!" pekiknya senang, "lo dari SMP mana?"

"Pelita."

Aqila mengangguk. "Gue dari Mandala. Gue harap kita bisa temenan!"

Di luar dari dugaannya, ternyata Aqila adalah perempuan yang periang dan sangat friendly. Seperti Aqila sudah menyadari bahwa Aluna tidak mau berteman dengan siapa-siapa dan lebih memilih menutup dirinya, makanya perempuan itu yang lebih dulu mengajaknya untuk berteman. "Iya, gue harap lo mau jadi temen gue."

"Mau dong! Btw, lo masuk jalur tes?" tanyanya yang membuat Aluna sedikit tersinggung.

Seharusnya sih Aluna tak perlu tersinggung. Yang lolos lewat jalur tes itu hanya 30% saja. Sedangkan 50% lolos lewat jalur prestasi akademik maupun non-akademik. Sisanya lewat jalur kemitraan.

Tapi kenapa Aqila bisa tau kalau ia lolos lewat jalur tes? Kelihatan dari wajahnya yang kutu buku kah? Atau jangan-jangan gayanya yang biasa aja? Atau malah dari SMP-nya? Aluna melirik Aqila dari atas sampai bawah, menilai. Sepatu, tas, aksesoris yang Aqila pakai itu barang mewah semua! Memang ya, anak Mandala tuh selain pintar, mereka juga banyak duit. Orang seperti Aqila pasti masuk lewat jalur kemitraan.

Aqila tertawa kecil. "Gue juga masuk lewat jalur tes. Kenapa tersinggung gitu sih?" Aqila merangkul Aluna, membawa Aluna masuk ke dalam kelas, "lo nggak usah minder. Kita ini termasuk orang yang pinter masuk lewat jalur tes."

Nyatanya, pada sesi perkenalan, Aluna malah semakin minder melihat teman-teman kelasnya mengangkat dagunya sembari memamerkan prestasi yang mereka pakai hingga bisa masuk ke sini. Aluna sampai meringgis mendengarnya. Juara 3 Kompetisi Sains Nasional, juara 1 Olimpiade Matematika Tingkat Provinsi, juara 2 Lomba Debat Tingkat Nasional, juara 2 Lomba Piano Tingkat Nasional. Dan yang bikin menganga, Aluna satu kelas dengan Azran—peraih medali emas Olimpiade Musim Panas tahun lalu!

love me wellDär berättelser lever. Upptäck nu