31 | problem

63 11 15
                                    

"Masalah tanah udah Gar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masalah tanah udah Gar?"

Astaga. Sagara lupa. Sagara menghisap rokoknya lalu menggeleng pelan. "Belum."

"Lo kok santai banget sih anjing?" tanya Eric heran, "kalo ditipu gimana?"

Ucapan Eric membuat Sagara langsung tersadar. Iya juga ya, apalagi ia baru saja mengenal Yuda dan ia sudah memberi kepercayaan pada laki-laki itu. Yang bahkan sampai sekarang belum ada kejelasan walaupun Sagara sudah mengirim full uang itu. Sagara membuang rokoknya, mencari kontak Yuda lalu menjauh dari Eric dan teman-temannya yang lain.

"Ditipu kenapa?" tanya Louis sembari mengambil makanan Eric.

"Dia baru kenal sama orang, tapi udah percaya seratus persen sama tuh orang," Eric menghela nafasnya kasar, "jadi gue yang kesel. Nanti kalau dibawa lari beneran aja duitnya, baru panik."

"Berapa?"

"Lima ratus."

Louis mengangguk. "Lima ratus doang, itu mah duit jajan Sagara setengah hari. Mana panik dia kalau uang segitu hilang."

"Lima ratus juta."

"Anjing!"

Sagara datang dengan raut wajah yang tak sama seperti tadi. Kali ini kilatan emosi terlihat dari tatapan matanya. "Orangnya nggak bisa dihubungin."

Laporannya sudah masuk dan diproses, tapi Sagara masih tak bisa tinggal diam. Ia menghubungi Logan, mencari tau alamat tempat tinggal Yuda. Tapi saat mereka ke sana, kontrakannya sudah kosong. Katanya Yuda sudah pindah sejak tiga hari yang lalu. Sialan, padahal saat itu Yuda mengatakan bahwa dokumennya sedang diurus. Sagara juga sudah mendatangi lokasi tanah itu. Memang benar tanahnya dijual tapi tidak semahal itu dan juga si pemilik tanah sama sekali tidak mengenal Yuda.

Sial, Sagara benar-benar ditipu dan uangnya dibawa lari.

Ini salahnya. Sagara tak berhak menyalahkan siapa-siapa atas kejadian ini. Bukan Logan yang mengenalkannya pada Yuda, bukan juga salah pemilik tanah. Melainkan salah Sagara yang begitu cepat percaya dengan orang yang baru dikenalnya. Bahkan ucapan Yuda sangat meyakinkan, membuat Sagara melepas uangnya begitu saja pada Yuda.

Kejadian ini membuat Sagara langsung tersadar kalau selama ini ia sudah mengulur waktunya untul hal-hal yang tidak terlalu penting. Waktunya ia habiskan untuk menyelesaikan masalah yang bukan ulahnya. Sagara selalu ada saat teman-temannya kesusahan dan saat dilanda masalah. Tapi saat Sagara seperti ini, tak ada satupun yang datang untuk membantunya.

Namun Sagara tidak sadar, di sisi lain teman-temannya juga khawatir pada Sagara. Mereka juga sedang mencari tau dimana keberadaan Yuda dan mencari apapun informasi yang bisa mereka dapatkan untuk membantu proses perkara Sagara di kepolisian.

Malam ini Sagara tak pulang ke rumahnya. Ia takut akan dihujani makian oleh Ayahnya setelah meminta tolong untuk membantunya memproses masalah ini di kepolisian. Sagara ke apartemen Aluna, lagi. Ia membunyikan bel dua kali, lalu masuk begitu saja saat pintunya terbuka.

love me wellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang