15 | you'd talk to her when we were together

37 10 12
                                    

"Pulang sekolah mau ikut nongkrong nggak sama Yania?"

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

"Pulang sekolah mau ikut nongkrong nggak sama Yania?"

"Mau banget!" jawab Aluna, "tapi nggak bisa. Sagara latihan hari ini."

Jawaban dari Aluna membuat Aqila mendengus kesal. Padahal seru kalau Aluna ikut, mereka jadi bisa membicarakan banyak hal. Daripada hanya berdua, bingung mau ngapain.

"Sagara mulu!" ucap Aqila tak terima

Aluna tersenyum lebar. "Next time deh! Janji."

"Iya ya! Awas aja kalo next time nggak bisa lagi."

"Iya-iya."

Bel istirahat berbunyi, membuat Aqila langsung pergi menuju kantin untuk membeli makan siang dan kembali ke kelas untuk makan bersama Aluna nantinya karna Aluna bawa bekal dari rumah. Aqila pergi, Darel pun datang. Laki-laki itu menarik kursi di hadapan Aluna agar mengarah ke Aluna lalu duduk di sana. Ia menaruh dua jus mangga di meja yang sudah ia beli jauh sebelum bel istirahat berbunyi.

"Lo bolos lagi ya?" tanya Aluna yang dibalas anggukan oleh laki-laki itu, "kebiasaan. Nanti nilai lo jelek aja."

"Tenang aja, nggak usah khawatirin nilai gue. Gini-gini gue juga pinter," balas Darel penuh dengan percaya diri, "bawa bekal apa? Mau!"

Aluna tertawa kecil. "Sandwich."

Aluna menyodorkan satu potong sandwich itu pada Darel sebelum menikmati sandwich miliknya. Tadi pagi Bundanya tak sempat masak untuk bekalnya, alhasil sandwich ini adalah makanan yang tercepat yang bisa Danita buat untuk bekal Aluna.

"Tugas kimia lo udah selesai?"

"Udah, akhirnya. Makasih Rel, lo udah bantuin gue."

"My Pleasure Aluna," Darel mengulurkan tangannya, mengacak lembut rambut Aluna, "kalau ada apa-apa lo bilang ke gue aja."

Pulang sekolah, Aluna menunggu Sagara di lapangan indoor tempat yang biasa dipakai untuk latihan Taekwondo. Tapi sudah 10 menit lamanya Sagara belum juga muncul. Aluna jadi curiga laki-laki itu bolos lagi. Kalau Sagara bolos lagi, terus Aluna ngapain di sini?

Akhirnya Aluna memutuskan untuk menunggu di tempat kesukaannya yaitu warung bakso depan sekolah. Selain baksonya enak dan murah, penjualnya juga ramah, Aluna senang berbincang dengan penjual baksonya yaitu Pak Man. Katanya Pak Man sudah membuka warung bakso ini lebih dari delapan tahun. Warung baksonya selalu jadi langganan siswa siswi yang sudah tamat dari lima tahun yang lalu. Dan bahkan bukan cuma dari Merah Putih saja, banyak anak sekolah lain yang datang hanya untuk makan di warung bakso ini.

Biasanya sebelum matahari terbenam, Pak Man sudah menutup warungnya karna baksonya cepat habisnya.

"Mau baksonya aja 10 ribu Pak," ucap Aluna sembari duduk di kursi, "Ibu mana Pak?"

"Lagi belanja," ucap Pak Man lalu kembali sibuk menyiapkan bakso Aluna, "kamu nggak pulang? Sering banget nongkrong di sini."

Aluna tertawa kecil. "Lagi nungguin temen latihan Taekwondo Pak."

love me wellNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ