19 | nobody gets me like you

43 8 11
                                    

Padahal di luar hujan deras, tapi Sagara merasa panas di dalam gedung olahraga ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal di luar hujan deras, tapi Sagara merasa panas di dalam gedung olahraga ini. Ia sudah memakai baju Taekwondonya yang dibawakan oleh Aqila karna katanya Aluna masih sakit. Sagara juga sudah pemanasan sebelum mulai bertanding. Jantungnya berdegup sangat kencang, matanya sibuk mengitari tribun, mencari wajah yang ia kenal. Di tribun timur ada banyak murid Merah Putih yang datang untuk menyemangati. Dicky, Eric, Darel, Louis dan juga Sultan. Bahkan Logan dan Nesya ada di sana, Sagara mengundang mereka juga kemarin.

Tapi Sagara masih mengharapkan keberadaan seseorang ditengah banyaknya orang yang datang menyemangatinya.

Ronde satu dimulai, walaupun sedikit tidak fokus, poin Sagara lebih unggul daripada lawannya. Ronde satu selesai, Sagara berjalan keluar dari lapangan menghampiri Sabeumnya dan meneguk air. Matanya masih mengitari tribun, masih mencari orang itu.

Sementara di tribun timur atas ada Nesya yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Sagara. Sagara seperti sedang menunggu seseorang untuk datang.

"Sagara nyari siapa Gan?" tanya Nesya pada Logan karna mereka semua hadir di sini dan Sagara masih mencari seseorang.

"Om Kelvin mungkin."

Bisa jadi.

"Sagara!" Nesya berteriak menyemangati.

Senyum lebar tercetak di bibirnya saat Sagara meliriknya sebelum masuk ke lapangan dan memulai ronde selanjutnya. Awalnya Nesya dilarang oleh orang tuanya untuk datang melihat  Sagara bertanding hari ini. Sagara pun tidak memaksa Nesya untuk datang. Kalau bisa, datang. Kalau tidak bisa juga tidak apa-apa. Lagipula kesehatan Nesya yang lebih utama kan?

Tapi bukan Nesya namanya kalau tidak keras kepala. Nesya memohon kepada kedua orang tuanya dengan alasan sudah bosan berlama-lama di rumah sakit. Akhirnya setelah perdebatan kecil itu, Nesya dibolehkan untuk datang. Untung saja turnamen Taekwondo tak berlangsung lama. Hanya memakan waktu dua menit tiap rondenya dan satu menit istirahat antar ronde.

Ronde terakhir, tertera jelas dipapan nilai bahwa Sagara unggul 5 poin dari lawannya. Dan karna itu Sagara yang jadi pemenangnya. Nesya berteriak gembira, begitu pula murid Merah Putih yang lain.

Mata Sagara kembali mengitari tribun lalu berhenti di satu titik. Sagara menampilkan senyum manisnya, senyum yang sudah lama ini Nesya tak pernah lihat. Nesya menoleh, melihat siapa yang Sagara senyumi itu. Namun saat menemukan orang yang Sagara senyumi, senyum Nesya luntur seketika. Logan yang sadar akan perubahan raut wajah Nesya juga ikut melihat apa yang Sagara lihat.

Aluna.

"Sagara selamat!" pekik Aluna kegirangan, "gue liat lo tadi, keren banget!"

Tak sadar senyum Sagara malah melebar. "Emang iya?" tanya Sagara dengan suara kecil karna gedung olahraga ini cukup bising. Tapi walaupun suara Sagara kecil, Aluna bisa membaca gerakan bibir Sagara.

Aluna langsung mengangguk semangat. "Traktir gue mie ayam ya!"

Sagara mengangguk kecil. "Iya."

Sebenarnya Sagara harus mengalahkan satu SMA lagi di kelasnya, tapi karna Dewi Fortuna sedang ada di pihaknya, lawan Sagara tidak datang dan Sagara dinyatakan lanjut ke final. Biasa juga disebut, menang berdiri.

love me wellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang