14 | a change of heart

42 8 1
                                    

"Sagara, kita mau kemana sih? Daritadi nggak nyampe-nyampe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sagara, kita mau kemana sih? Daritadi nggak nyampe-nyampe."

Seharusnya sudah dari lima menit yang lalu mereka sampai ke coffee shop yang ingin Sagara datangi itu. Tapi karna tadi jalanan utama macet jadi Sagara ngide ingin lewat jalan tikus dan berakhir tersesat. Tersesat karna mengikuti perasaan Sagara, bukan karna mengikuti maps. Hingga Sagara emosi sendiri atas kesalahannya sendiri dan juga panas matahari sangat menyengat, Sagara menghentikan motornya di bawah pohon lalu membuka ponselnya.

Di belakang, Aluna mengintip Sagara sedang mencari coffee shop yang Aluna tau letaknya dimana tapi Aluna memilih diam karna tak mau kena omel Sagara. Matahari bersinar begitu terik, membuat rambut Aluna yang tak memakai helm itu kini berbau matahari. Karna melihat Sagara masih lama dengan mapsnya, Aluna memutuskan untuk memakai hair spray agar rambutnya tidak bau matahari dan juga asap. Lagian, bukannya latihan malah bolos.

"Udah?" tanya Aluna saat Sagara kembali mengantongi ponselnya dan memakai sarung tangannya lagi.

Sesampainya di sana, Aluna turun duluan dan masuk duluan. Saat Aluna sudah siap memesan, Sagara masih sibuk melepas sarung tangan dan helmnya.

Melihat menu yang terpampang di sana, Aluna melebarkan senyumannya. Saatnya menjahili Sagara dengan cara memesan menu yang paling mahal. Karna tadi Aluna cuma makan bakso 10 ribu jadi Aluna ingin memesan makanan juga.

"Butterscotch latte extra ice 1 sama Aglio Olionya 1 Kak."

"Baik, ada tambahan?"

Aluna berbalik, melambaikan tangannya pada Sagara. "Sini cepet. Lo pesen apa?"

Sagara melihat menu yang tersedia di atas sana tanpa melihat menu yang Aluna sudah sodorkan. "Cappuccino ice 1 yang large," ucap Sagara lalu mengalihkan pandangannya pada Aluna yang sedang melihat menu di atas sana juga. Wangi strawberry yang manis dan segar yang berasal dari Aluna masuk ke indra penciuman Sagara. Makanya Sagara langsung melirik Aluna.

"Ada tambahan lagi Kak?"

"Nggak ada," jawab Sagara sembari mengeluarkan dompetnya, "billnya dipisah."

"Sagara!" pekik Aluna langsung sembari membulatkan matanya pada Sagara.

Sial, kalau kayak gini mah Aluna senjata makan tuan. Eh sebentar, Aluna melihat senyuman tercetak di bibir Sagara walaupun samar. Apa Sagara sudah tau niat jahatnya ini ya?

"Berapa Kak?"

"Totalnya jadi 137 ribu Kak."

Sagara menggelengkan kepalanya setelah melihat Aluna tersenyum lebar tanpa rasa bersalah sedikit pun. Dua lembar uang pecahan 100 ribu Sagara sodorkan sembari melihat menu lagi. "Tambah mix platter Kak."

"Baik, totalnya jadi 180 ribu ya kak."

"Ambil kembaliannya," ucap Sagara lalu meninggalkan Aluna di sana dan duduk di meja yang paling sudut, dekat dengan rak buku.

love me wellWhere stories live. Discover now