38 | i'm not the one meant for you

42 9 7
                                    

Hari ini, Aluna lihat Sagara di sekolah walaupun tadi pagi mereka tidak bertemu di apartemen seperti pagi-pagi sebelumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini, Aluna lihat Sagara di sekolah walaupun tadi pagi mereka tidak bertemu di apartemen seperti pagi-pagi sebelumnya. Baik Aluna maupun Sagara, mereka berdua sama-sama tak saling sapa. Jangankan sapa, saling tatap mata saja tak mau. Aluna selalu menjaga jaraknya agar menghindari Sagara dan Sagara yang selalu hilang-hilangan dan sama sekali tidak ingin berurusan dengan Aluna dulu. Bahkan Aqila dan Yania pun ikut merasakan hawa yang aneh dari mereka berdua. Kini mereka sedang berada di kantin, begitu juga Sagara dan teman-temannya. Tapi Sagara sama sekali tidak memanggil Aluna seperti biasanya atau bahkan melirik ke arah meja mereka.

"Mereka tuh abis berantem sama siapa sih?" tanya Aqila setelah melihat wajah Sagara dan teman-temannya yang penuh luka, "gue kok nggak dapet info dari mana-mana?"

Yania menggeleng. "Louis juga nggak cerita apa-apa ke gue. Mungkin sama sekolah lain kali. Tapi bukan masalah sekolah."

"Lo gimana Na? Sagara nggak cerita apa-apa ke lo?" Aqila bertanya pada Aluna yang sedang sibuk dengan batagornya, "Aluna, ngelamun mulu."

Aluna mengalihkan pandangannya menatap Aqila. "Kenapa?"

"Sagara nggak cerita apa-apa ke lo? Mukanya sampe bonyok gitu."

Aluna melirik meja Sagara dan teman-temannya itu. Benar, bukan hanya Sagara yang terluka, tapi teman-temannya yang lain juga. Tapi luka mereka sudah kering, tak seperti luka Sagara yang tadi malam masih basah. Aluna menatap punggung Sagara sebentar lalu menggeleng. "Sagara nggak cerita apa-apa ke gue."

"Eh btw, film the nun 2 udah keluar loh di bioskop. Pulang sekolah nonton yuk?"

"Ayo!" seru Aluna semangat membuat Aqila dan Yania langsung terheran-heran, "kenapa?"

Aqila tertawa kecil lalu menggeleng pelan. "Nggak pa-pa, kaget aja lo yang paling semangat mau nonton. Kan biasanya lo males."

Yania mengangguk. "Mungkin lebih tepatnya males izin ke Sagara-nya."

Pulang sekolah, mereka langsung menuju mall yang paling dekat dengan sekolah. Mereka masih memakai pakaian sekolah namun bajunya sudah ditutupi oleh sweater. Mereka bertiga selalu siap sedia kalau masalah sweater dan cardigan. Yania yang selalu ada sweater di mobilnya, Aqila yang tak pernah bisa melepaskan cardigan dari tubuhnya dan Aluna yang selalu membawa cardigan yang ia kenakan hanya saat naik kendaraan umum saja. Cardigannya ini selalu membantu agar seragamnya tak bau asap kendaraan.

Sebelum menonton, mereka memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu di restoran jepang dan memesan menu sushi dengan varian yang berbeda. Aluna hanya pesan satu, walaupun Aluna suka, tapi harganya berhasil membuat perut Aluna bergetar. Aluna bisa beli dua bungkus nasi padang hanya untuk mendapatkan lima potong sushi.

"Eh foto dulu dong," ucap Aqila sembari melepas cardigannya.

"Aluna aja tuh, hpnya keluaran paling baru."

"Ih jangan gitu, nanti gue tersinggung."

"Kenapa lo tersinggung anjir?" tanya Aqila, "Yania kan ngomong gitu karna hp lo beneran keluaran terbaru. Kameranya pasti lebih jernih daripada punya kita."

love me wellWhere stories live. Discover now