71| Terakhir

15.4K 1K 146
                                    

Jadi ini penutup cerita dari sweet but fierce. Makasih banyak buat dukungan kalian, dari dulu sampai sekarang. 
Kalau bukan karena kalian, aku sendiri gak bakal bisa sampai di titik ini. Makasih banyak buat kalian semua :)

Buat yang tanya ada cerita baru lagi gak? Pastinya ada dong, judulnya memories book. Baca aja kalau penasaran. Tapi masih satu bab yang publish, sabar ya.

~~~

Baru mereka sampai di sana, gak sampai waktu 5 menit. Tiba-tiba gedung rumah sakit di titik letak lantai 4 tiba-tiba meledak begitu aja.

DUAARRR...

Mereka yang berada di bawah terkejut, melihat gedung yang terbakar tiba-tiba. Teriakan histeris terdengar kencang di telinga mereka semua. Apalagi Rega, dia semakin terkejut bukan main lagi, setelah melihat gedung yang telah terbakar.

Tangisan Rega semakin pecah, karena harus melihat kejadian yang begitu pahit. "Diva..." Rega teriak sekencang mungkin, sambil terus menangis histeris.

Jefan dan yang lain melihat kejadian itu semua, tubuh mereka terdiam kaku. Yang masih syok, melihat ini semua.

Matanya yang sayu, melihat sekumpulan banyak orang di depan gedung. Matanya yang merah, karena air mata yang terus keluar. Saat itu matanya tertuju ke arah pojok kanan, dia melihat ada seseorang mengenakan baju seperti petugas rumah sakit.

Wajahnya tak asing saat Rega melihatnya. Ya, dia baru ingat itu wajah Gio. Saat mereka menemukan fotonya, di tempat tkp.

"Anjing! Dia di sini!" Amarah yang menggebuh-gebuh. Dia berjalan menghampiri Gio, yang berada di kerumanan banyak orang sekitar 200 lebih.

Gio sendiri yang melihatnya hanya tersenyum tipis, dan tetap besikap santai. Seolah-olah seperti tak terjadi apapun.

Mendengar perkataan Rega, mata mereka semua melihat ke mana arah mata Rega tertuju. Mereka baru menyadari, kalau ada Gio di sana.

Kedua tangan Rega mengepal dengan kuat, sampai kuku bukunya memutih. Dia berjalan mendekat ke arah Gio, dengan sorot mata tajam yang mengarah ke arahnya.

Sorot mata tajam yang terhindar sedikitpun, dia mencengkram kra baju Gio dengan kasar. "Anjing lo! Kenapa lo lakuin ini semua?! Kenapa?!" Bentaknya dengan keras.

Bukannya menjawab, Gio malah tertawa senang. Setelah melihat mereka semua mati, di depan matanya.

Rega yang sudah gak bisa menahan emosinya, dia langsung menghamtam kepalanya tanpa ampun. Semua orang yang menyaksikan itu cukup terkejut. Banyak dari mereka yang teriak histeris, dan ketakutan.

Anggota inti dari dragontrail, mereka mendekat ke arah Rega yang terus mengamuk. Sembari memukuli tubuh Gio tanpa ampun sedikitpun.

"Cukup ga! Cukup! Kita serahin masalah ini semua ke hukum!" Ergan berusaha menyadarkan Rega, tapi cowok itu bukannya menghentikan tindakannya. Dia malah lebih brutal memukul Gio.

"Argh!" Rega terus memukul Gio, sampai membuatnya babak belur.

Sudut bibirnya terus mengeluarkan darah, pipinya penuh dengan luka merah. Gio di sana hanya tersenyum tipis, dengan sorot mata sayu. "Mereka berhak mati! Sesuai apa yang mereka lakukan!" Ujarnya, dengan terus tersenyum seperti psikopat.

Mendengar perkataan Gio, amarah Rega semakin tak terkendalikan. "Sialan lo!" Rega kembali memukul tubuh Gio.

Rahza yang melihatnya dari kejauhan, dia merasa gak terima melihat Gio yang terus di pukul. Gadis itu berlari ke arah mereka berdua. Jefan dan yang lain melihat, kalau ada Rahza yang ada di tempat itu dan berlari ke arahnya.

sweet but fierce (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang