23| Bakat terpendam four grils

15.6K 938 19
                                    

~~~

Rahza baru saja mengganti baju, dia turun dari lantai dua. Semua teman Rahza yang menunggunya, mata mereka langsung membulat kaget.

Gimana enggak, Rahza memakai pakaian yang begitu santai, dia cuma pakai sweater oversize warna putih, celana pendek jeans biru dongker, dengan rambut yang di kuncir ekor kuda.

Jelas-jelas tujuan mereka mau ke acara ulang tahun Diva, tapi Rahza malah memakai pakaian santai, seperti mau jalan-jalan santai di luar.

Reta yang melihat tingkah laku sahabatnya itu, dia menggeleng-gelengkan kepala, dia tak habis pikir oleh Rahza. "Za. Lo serius mau pakai kayak gitu?"

"Ya iyalah, emang lo pikir gue pakai gaun? Ngapain gue pakai gaun" Rahza melipat kedua tangan depan dada.

"Sekarang tu acara ulang tahun Diva Rahza, bukan acara piknik ke taman... Kalau Lo pakai pakaian kayak gitu, bisa-bisa lo di diketawain sama mereka semua" ujar Alana.

"Lo semua lupa?! Gue udah bilang ke kalian, kalau gue gak akan masuk ke acara itu, tapi gue bakal ikut kalian pergi. Jadi... Lo semua masuk rumah dia, sedangkan gue tunggu di luar. Oke faham?!"

Ayana menggelengkan kepalanya menolak keras permintaan Rahza, "Enggak! Lo tetep ikut masuk ke sana! Gak ada penolakan sedikitpun"

Mereka semua langsung saling tatap-menatap satu sama lain, sambil melirik ke arah Rahza dengan tatapan mencurigakan.

Mereka berempat langsung berjalan mendekat ke Rahza perlahan-lahan, Rahza yang curiga dengan semua sahabatnya, dia berjalan mundur perlahan.

Saat mereka sudah melangkah maju tiga kali, mereka lagi-lagi saling tatap menatap satu sama lain, dengan cepat mereka memegang erat tangan Rahza kedua-duanya dengan cepat.

Reta dan Ayana langsung menarik tubuh Rahza ke lantai dua, menuju ke kamarnya sendiri.

Mereka semua menaiki anak tangga satu persatu, sampai menuju ke lantai dua. Mereka langsung berjalan menuju ke kamar Rahza, Alana membuka pintu kamar Rahza sampai berbunyi decitan pintu.

"Kalian mau ngapain gue?!" Rahza berusaha memberontak, tapi ternyata Reta dan Ayana malah memegang dengan sangat kuat.

Reta langsung mendorong tubuh Rahza duduk di atas bedcover berwarna cokelat nude, Alana langsung menutup pintu kamar Rahza, sedangkan Ayana memasuki ruangan khusus koleksi baju, tas, sepatu, aksesoris milik Rahza.

Dia membuka semua lemari untuk mencari gaun yang cocok untuk Rahza, tapi mata Ayana malah terfokus ke arah gaun berwarna putih, Kuning, merah, dan hitam.

Dengan cepat, Ayana mengambil keempat gaun itu, tak lupa juga dia mengambil sepatu warna yang sama sesuai gaun yang dia ambil, dan beberapa aksesoris yang banyak, sampai membuat gadis itu kesusahan membawa semuanya.

Dia menaruh semua barang yang dia cari, di tas bed milik Rahza, sampai membuat bed Rahza full penuh dengan baju, sepatu, dan aksesoris.

Ayana mengambil empat gaun yang dia pilih, "Nih, coba semua sekarang!" Ujar Ayana dengan menyerahkan keempat gaun ke Rahza.

Rahza memutar bola mata malas, dia sangat malas menuruti permintaan semua sahabatnya, apalagi datang ke acara Diva, Rahza berdiri dari duduknya, di sangat malas buat berjalan satu langkah.

"Udah ayo!" Alana mendorong tubuh Rahza menuju ke ruang ganti.

Mereka semua kini menunggu Rahza mengganti baju, sudah lima menit mereka menunggu. Rahza keluar dari ruang ganti, dia memakai gaun putih dengan bentuk gaun balon, dan gaun yang sebatas lutut.

Mereka semua yang melihatnya, menggeleng-gelengkan kepala mereka, mereka tak setuju apa yang di pakai Rahza saat itu, karena Rahza malah terlihat cukup aneh dengan pakaian yang begitu feminim.

sweet but fierce (REVISI)Where stories live. Discover now