59| Pencarian

10.1K 707 56
                                    

"Bagus gak sih. Kalau dia gak ada, kan nih sekolah jadi tenang" ceplos Alana tanpa pikir.

Kakaknya yang mendengar perkataan adiknya, yang ngawur. Dia menjewer telinga Alana, sampai kencang.

"Argh.. sakit yan..." Rintihnya.

"Mangkanya, kalau ngomong jangan ngawur, kalau kedengaran sama kak Rega. Mau hidup lo habis sekarang juga?!" Ujar Ayana dengan tegas.

Ayana melepaskan jewer-nya dari telinga adiknya itu.

Ia yang mengusap-usap lembut telinganya, yang merasakan sakit. "I-iya deh sorry"

~~~

"Biar lebih cepat pencarian kita. Lebih baik, kita berpencar dari arah yang berbeda. Semuanya udah dapet poster kan?" Tanya Jefan.

Semua anak-anak anggotanya, dari inti maupun non-inti. Mereka berkumpul di markas anak dragontrail yang biasanya, mereka buat nongkrong.

"Udah" seru mereka semua dengan kompak.

Di tangan mereka semua, masing-masing membawa lembaran poster. Untuk mereka sebarkan, mencari keberadaan Diva yang menghilang. Dia sudah menghilang dua hari, itu membuat mereka semua cemas, begitu pula dengan Zian dan Yuda, yang lebih cemas lagi.

Rega di situ hanya diam menyesal. Tatapannya terlihat kosong, kantung matanya terlihat hitam karen gak tidur semalaman. Karena terus memikirkan Diva.

Ketua mereka berjalan menghampiri wakil dragontrail. Dia menepuk pundak cowok itu, agar Rega bisa bangkit kembali.

"Semua pasti selesai" Ujarnya.

Walaupun Jefan menyemangati Rega, tapi cowok itu masih saja terlihat murung.

~~~

Seluruh anak-anak dragontrail, mereka menyebarkan poster di carinya orang hilang, siapa kalau bukan diva. Mereka semua terus menyebarkan poster itu, ke orang-orang yang lewat di depan mereka. Tak lupa juga, mereka tempel ke dinding, tiang listrik, dan lain-lain.

Ada wanita sekitar usia 30an, melewati area sana. Jefan langsung menghampiri wanita itu, untuk memberikan poster. "Maaf Bu. Kalau misalnya ibu lihat wajah cewek ini, langsung hubungi nomer di bawah ini ya Bu." Ujarnya dengan lembut. Sambil menunjukkan nomer yang tertera pada poster.

Wanita itu langsung mengambil poster yang diberinya. "Oh iya mas"

"Makasih ya bu" ujarnya dengan lembut. Tak lupa senyuman manis yang ia tunjukan.

Nicole melihat ada tiga ibu-ibu, yang habis belanja dari pasar. Dia menghampiri ketiga ibu-ibu itu.

"Permisi Bu. Ibu kalau lihat cewek ini, langsung hubungi nomer yang ada di sini ya Bu. Temen saya udah hilang dari dua hari kemarin. Tolong bantuannya ya Bu" ujarnya panjang lebar.

Ketiga ibu-ibu itu, menerima poster yang di beri Nicole. Salah satu ibu-ibu memakai daster biru, dahinya mengernyit heran. Dia mendekatkan gambar poster ke matanya.

"Mas, ini bukannya anak yang viral itu ya? Dia kan anak dari sekolah elit, tapi kelakuannya bejat" ibu-ibu itu menyindirnya.

Cowok itu hanya bisa menelan ludahnya sendiri, dengan susah payah. "Maksud ibu gimana ya?" Tanya Nicole.

"Loh, masnya gak tau? Kalau temen mas yang ini tu, kan udah bikin video porno. Sampai viral loh di medsos, masnya gak lihat? Bahkan si cewek itu juga buli cowok. Ya gak ibu-ibu?"

"Iya bener tu mas " Ujar ibu-ibu secara bersamaan.

Jefan yang merasa ada keributan di Nicole, dia menghampiri cowok itu.

sweet but fierce (REVISI)Where stories live. Discover now