57| Let time answer

10.4K 812 10
                                    

Hanya Rahza sendiri yang belum ada pasangan. Seorang cowok gagah memakai jas hitam, berdiri di depannya, dengan topeng emas di wajahnya.

"Mau dansa sama gue?" Tanya Jefan di depannya.

Cewek itu tak menggubris perkataan Jefan, dia hanya diam tanpa menjawabnya.

"Kalau lo gak mau, juga gapapa. Sorry, wasted your time" Ucapnya.

"Yes, i want to" ujar Rahza.

Jefan menarik tangan Rahza, untuk mengajaknya berdansa di tengah-tengah mereka semua. Mereka semua melihat ke arah Jefan, yang berdansa bersama. kejadian itu menjadi pusat perhatian.

Diva yang melihatnya ia cemburu, dengan kedekatan mereka berdua.

"Kenapa Jefan malah ajak dia dansa" Batinnya. Tangannya mengepal kuat, sambil menatap tajam ke Rahza.

Mereka berdua berdansa begitu slow. Tubuh mereka saling berdekatan.

"Jangan lo pikir, gue mau dansa sama lo. Gue terpaksa nerima lo, karena gak ada pilihan lain." Bisiknya.

Bibirnya tersenyum manis. "Terserah lo bilang apa, gue gak peduli" ujarnya. Dia mendekat ke telinga Rahza. "Lo cantik malam ini. Sangat cantik" pujinya.

Rahza hanya diam, dia tak menggubris pujian Jefan.

Di tengah kesibukan mereka yang asik berdansa. Terdengar suara Diva yang berada di panggung, ternyata di depan layar terdapat menampilkan Diva dan kedua sahabatnya.

Terlihat mereka bertiga seperti merundung lelaki culun.

FLASHBACK ON

Suasana klub malam begitu ramai. Mereka semua asik joget di sana, ada juga yang minum-minum.

"Buruan minum! Cepat minum!" Teriak Diva, dengan memaksa bintang untuk minum alkohol.

Bintang membuang minuman yang di pegang Diva, sampai botol itu pecah. Sorot mata Diva menjadi seram melihat hal itu.

"Gue gak mau" ucap Bintang ketakutan. Dia berusaha menolak permintaan Diva.

"Kalau lo gak mau minum! Beasiswa lo bakal gue cabut! Lo lupa gue siapa?!" Ujarnya dengan lantang, di depan wajah Bintang.

"Kalian pegang dia! Jangan sampai lepas!" Perintah Diva, ke Andriana dan Vita. Mereka berdua memegangi tangan Bintang dengan erat. Tak lupa Vita menggunakan borgol untuk tangan cowok culun itu.

Gadis itu mengambil botol baru di atas meja depannya. "Ayo minum!" Diva memaksa membuka mulut Bintang, lalu memasukan minuman beralkohol ke dalam mulut Bintang.

Perlahan air itu memasuki mulut Bintang. Diva sudah memberikan lima botol sekaligus, sampai membuat Bintang super mabuk. Badannya menjadi pusing, kata-katanya yang tak karuan dia lontarkan.

Mereka bertiga malah tertawa, melihat Bintang yang mabuk berat.

"Mau minum lagi gak?" Tawar Vita dengan tertawa.

Bintang mengambil satu botol di tangan Vita. Dengan cepat, dia meneguk minuman itu sampai habis. Diva sendiri juga ikut mabuk, kecuali Andriana dan Vita.

"Eh div. Gue pulang dulu ya, udah di cariin nih sama nyokap gue" ujar Andriana.

"Sama gue juga" Ucap Vita.

Kamera yang di pegang Vita, tak menunjukkan ke wajah mereka.

"Nih hp lo div. Gue balik duluan ya" Vita menyerahkan ponsel itu ke Diva. Lalu meninggalkan Diva dalam kondisi mabuk.

Di sana diva memegang kamera yang menyala. Ia mengangkat kamera hpnya menghadap ke muka dia, dengan melihatkan kondisinya yang mabuk.

"Halo gays. Malam ini gue ada di klub yang lagi viral. Tempatnya juga bagus, kalian wajib ke sini." Ujarnya yang masih mabuk.

sweet but fierce (REVISI)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum