56| Heboh

10.1K 734 6
                                    

Pelayan itu mengantarkan mereka, menuju ke tempat bangku kosong. Ada 3 meja, dengan 5 kursi kosong masing-masing satu meja. Mereka duduk di tempat duduk masing-masing.

"Silahkan pak bu" Ujarnya dengan ramah, sambil menunjukan meja yang di tuju.

Penampilan mereka semua sangat begitu mewah. Jefan sempat gak sengaja melihat ke arah rahza, betapa terpukau dia melihat kecantikan sosok Rahza.

Rahza sempat melihat, kalau Jefan meliriknya. Bibirnya tersenyum sinis, lalu beranjak dari tempat duduk.

Kepalanya mendongak, melihat rahza yang ingin pergi. "Lo mau kemana za?" Tanya ayana.

"Gue ke toilet bentar" Ujarnya, lalu berjalan pergi meninggalkan mereka.

Gadis itu masuk ke dalam toilet. Dia berdiri di depan cermin yang besar, tempat wastafel. Ia mengambil benda gepeng di dalam tas pesta, lalu menelfon seseorang yang bernama Snack Red.

"Lakukan selanjutnya, sesuai rencana kemarin. Ingat! jangan sampai kalian ketahuan" Ujarnya.

"Siap bos. Akan kami lakukan"

Itu lah isi percakapan mereka. Dari percakapan itu, Andriana keluar dari bilik kamar mandi, Rahza langsung menjadi gugup. Dia takut kalau Andriana akan mendengar semua percakapannya. Tapi dia berusaha untuk tetap tenang, agar tidak di curigai.

Andriana sendiri sudah curiga dengan Rahza. karena sempat mendengar percakapan, yang cukup mencurigakan.

"Lo bicara sama siapa?!" Tanyanya yang penasaran. Sambil celingak-celinguk melihat area sekitar. Karena dia pikir, Rahza bicara sama orang di sana.

Rahza mendekat ke tubuh Andriana, dia mendekat ke telinganya, "Gak perlu lo tau. Itu bukan urusan lo" Bisiknya.

Bibirnya tersenyum miring. Lalu meninggalkan Andriana sendiri di dalam kamar mandi, dia sangat mencurigai tindakan Rahza.

~~~

"Sebagai pembukaan, acara malam ini. Mari kita panggil sang kepala sekolah, Pak Alex. Silahkan untuk pak Alex segera menaiki panggung." Ujar Vita yang menjadi mc.

Tak lama dari Vita memanggil, pak Alex menaiki panggung. Semua orang menyorakinya, dengan bertepuk tangan riang. Pak Alex mengambil alih dari Vita, dia berdiri di depan mic. Semua orang tertuju terhadap pak Alex.

"Terima kasih untuk semuanya, yang telah hadir di acara spesial malam ini. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih terhadap kalian semua. Terutama kepada bapak Yuda Malveriks sebagai sang pemilik sekolah ini. Begitu pula terhadap bapak Xavier Blanco, sebagai donatur sekolah kita. Sebagai pembukaan acara malam ini, akan di buka dengan penampilan para murid, yang akan menampilkan dance di panggung ini." Ujar pak Alex panjang lebar.

Semua orang bertepuk tangan.

"Mari kita panggil, dance dari Frio!" Ujar Vita dengan semangat.

Para grup dance yang di maksud Vita memasuki area panggung. Baju mereka terlihat begitu mencolok, pakaian yang berwarna pink dan putih. Kini penampilan mereka di mulai, dengan penampilan yang sangat mewah.

Dance mereka sangat memukau semua orang. Rahza baru saja memasuki ruang aula, dia melihat para murid dance di panggung. Ia kembali bergabung ke sahabatnya, seperti tadi. Lalu duduk di dekat Alana.

"Lo lama banget za?" Tanya Alana.

"Tadi, gue ada telfon dari kak Reynal. Mangkanya lama." Bohong Rahza.

"Yaudah buruan duduk. Acara udah di mulai" ujar Reta.

Pandangan mereka tertuju ke depan panggung. Dance berlangsung selama 3 menit, kini dance mereka berhenti. Penampilan berganti ke nyanyian, mereka semua menikmati lagu yang di lantunkan.

sweet but fierce (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang