40| Luapan ke amarahan

12.5K 810 13
                                    

"Eh ada apa ni?" Alana kebinguangan mellihat semua para siswa berhamburan.

Reta juga kebingungan melihat mereka semua pada larian di lorong sekolah. Dia yang melihat ada teman sekelasnya Dean, ia menarik tangan cowok itu. "Ada apaan sih ini?" Tangannya yang di tarik Reta, dia memberhentikan langkahnya. 

Tubuh cowok itu kini menghadap di depan Reta. Nafas yang tak beraturan. "Itu- Rahza huh huh.." Nafas yang gak beraturan membuatnya susah berbicara.

"Rahza kenapa?" Wajah gadis itu seketika berubah menjadi khawatir. Ketika mendengar Rahza. Dia takut akan sahabatnya itu berurusan dengan Jefan ataupun Diva.

"Rahza berantem, sama Naura anak 11 MIPA 3" Setelah mengatakan itu Dean berlari gitu aja meninggalkan mereka. 

"RAHZA?" Seru mereka secara bersamaan. Mereka semua tercengang mendengar hal itu. 

Secara bersamaan mereka semua berlari berhamburan.

Reta dan yang lain sudah khawatir. Mereka memaksa menyerobot melewati segerombolan para siswa yang melingkari area situ.

"Permisi-permisi" Ayana berusaha menyerobot melewati mereka yang menggerombol.

Betapa terkejutnya mereka melihat kejadian itu. Terutama melihat Rahza yang terjatuh pingsan di pangkuan Jefan.

"Jef lo apain Rahza?! Kok dia bisa pingsan gini?" Sorot mata Reta terlihat penuh amarah, ketika melihat kondisi sahabatnya yang terluka. 

"Kok lo salahin Jefan sih! jelas-jelas kita baru dateng ke sini. Kalau lo gak tau apa-apa soal kejadian ini, gak usah sok tau" Ujar Bara dengan nada lantang.

Sudah di pastikan jika Reta bertemu Bara bakal kayak TOM AND JERRY. Sifat mereka yang mirip, sama-sama keras, dan egois. Apalagi kalau ada masalah salah satu sahabat mereka, pasti mereka bela sahabat mereka.

"Kalau bukan Jefan siapa lagi? Jelas-jelas yang gak suka sama Rahza cuma Jefan sama Diva!" 

"Diem deh lo! kalau lo gak tau apa-apa!" Ujar Bara dengan mengangkat jari telunjuk di depan wajah Reta.

"STOP! Ini bukan waktu yang tepat buat kalian berantem! Bara, Tiger. Kalian bawa Rega ke rumah sakit sekarang" Baju cowok itu masih aja penuh cairan darah gelap, karena kepala Rahza masih di paha cowok itu. "Tara lo bawa Diva ke rumah sakit yang sama kayak Rega. Gue sama Nicole bawa Rahza ke rumah sakit juga. Nanti gue sama Nicole nyusul" 

"Ret. Gue minta tolong sama lo, telfon ambulan secepatnya, bawa mereka bertiga ke rumah sakit" Lanjut Jefan.

Reta melihat ke belakang ada Vita, Andriana, dan Naura yang tertidur di lantai. Apalagi setelah melihat kondisi Naura lebih parah dari pada mereka semua. 

Dia yang mendengar perintah Jefan hanya mengangguk pelan. Ia tak bisa berkata-kata saat melihat kejadian ini semua. Memang dia gak melihat kejadian berlangsung. Tapi sudah di pastikan pertengkaran kali ini lebih parah.

Tiger dan Bara menggendong tubuh Rega untuk di bawa ke mobil Bara, menuju rumah sakit. Tara membopong tubuh Diva menuju ke mobilnya. Jefan juga membopong tubuh Rahza engan di ikuti Nicole di belakang, menuju ke mobil Jefan.

Para murid yang menggerombol, membuka jalan untuk mereka semua yang lewat. Perlahan mereka semua bubar.

~~~

Reta, Alana, Ayana, dan Yela duduk di depan ruang operasi. Mereka masih menunggu operasi selesai. Mereka melihat ada Rio berjalan dengan tergopoh-gopoh menghampiri mereka. Raut wajah yang begitu tegang, ketakutan, dan menahan rasa amarah.

"Rahza dimana?" Rio masih ketakutan soal Rahza. Dia takut terjadi apa-apa. Apalagi dia punya akses cctv, buat melihat kejadian di lingkungan sekolah SMA LEVANIA.

sweet but fierce (REVISI)Where stories live. Discover now