61| Pengakuan

11.6K 849 62
                                    

Dia yang melihat Rahza tersenyum riang. Dirinya juga ikut tersenyum, melihat Rahza yang begitu semangat.

Dari dalam saku jaket yang ia kenakan, Gio mengeluarkan kalung yang begitu indah. Kalung itu dia tunjukan di depan Rahza. Matanya berbinar-binar, setelah melihat kalung yang begitu indah. Kalung liontin bunga kesukaannya, apa lagi kalau bukan mawar hitam. Bunga favorit, yang sangat dia sukai. 

"Buat lo" ujar Gio. Sambil memberikan kalung itu ke Rahza.

Itu kalung yang di berikan Gio, untuk Rahza

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Itu kalung yang di berikan Gio, untuk Rahza.

Dengan senang hati, Rahza menerima kalung pemberian Gio. Tapi dia heran, gimana bisa Gio tau Rahza suka mawar hitam. Ia tak pernah sedikit-pun menceritakannya.

Aneh, gue gak pernah cerita suka mawar hitam. Kenapa dia tau? 

Itu lah isi hati dan pikiran Rahza.

"Kenapa lo bisa tau? kalau gue suka mawar hitam?" Tanya yang heran.

Bibir Gio tersenyum, mendengar pertanyaan Rahza. "Gue tau, apa yang lo suka. Walaupun lo gak bilang sama gue, tapi gue tau semuanya tentang lo Oza" Entah kenapa, di hari itu juga. Rahza merasa ada yang berbeda dengan Gio.

Dia merasa, hari ini adalah hari terkahir bertemu dengannya. Terlihat dari sorot mata Gio, yang begitu sedih menatap mata Rahza. Ia juga tau, apa arti bunga mawar hitam, kalau ada seseorang memberinya mawar hitam. Itu berarti, dia memberi tau bahwa dia akan pergi jauh. Karena mawar hitam melambangkan kesetiaan dan duka.

Di situ Rahza menyadari, tak lama lagi Gio akan pergi. Entah kemana dia pergi. Karena Gio sendiri tak memberi taunya.

"Jaga baik-baik ya kalung itu. Kalau lo kangen sama gue, lihat aja tu kalung. Biar lo gak ngerasa sendiri nantinya." Pesan Gio. 

Mendengar perkataan Gio, Rahza semakin di buat bingung. 

"Lo mau kemana? Lo mau ninggalin gue lagi?" Tanya Rahza. Sambil menahan tangisnya, untuk tidak mengeluarkan air matanya itu. Dengan mata yang berkaca-kaca, dia harus berusaha untuk tetap kuat.

"Lo ninggalin gue sendiri lagi di sini? Lo mau kemana gi?!" Tanyanya dengan nada lantang. Sambil memukul bahu Gio, dengan kencang.

Tanpa menjawab pertanyaan Rahza, dia memeluk tubuh Rahza dengan erat. Sangat begitu erat, pelukan yang begitu hangat, di suasana malam ini.

"Jaga diri lo baik-baik. Begitu pula sama kalung itu." Ujar Gio.

~~~

Semua anak dragontrail kumpul di markas, seperti biasanya. Hanya saja, Rega gak bisa berkumpul di sana. Mereka semua juga merasa ada yang beda, kalau tanpa kehadiran dua kembar.

"Aneh ya. Kalau gak ada Rega atupun Diva." Ujar Tiger yang terlihat lemas.

"Aneh banget, biasanya Diva suka banget bikin masalah. Tapi sekarang, rasanya sepi banget." Tara juga menyetujuinya.

sweet but fierce (REVISI)Where stories live. Discover now