52| Topeng badut

11.1K 808 51
                                    

Mereka semua bingung. Dengan maksud kalimat yang tertulis di pita merah. Yang berada di tangan Jefan.

"Dia di sini" ujar Nicole dengan tatapan yang serius.

"Apa maksud lo. Dia di sekitar kita?!" Entah kenapa Tiger langsung faham dengan perkataan Nicole.

Cowok itu mengangguk. Membenarkan tebakan yang tepat dari Tiger. "Ya. Benar. Dia ada di sekitar kita, buat awasi kita di sini. Gak mungkin ada orang lain gampang masuk ke sekolah kita. Apalagi, sekolah ini di jaga dengan ketat" ujar Nicole panjang lebar.

"Itu artinya, ada penyelundup di sekolah kita" Ucap Tara.

Rega memeluk tubuh adiknya yang masih ketakutan. Badannya bergetar. Air mata terus mengalir. Matanya juga memerah.

Maafin kakak. Kakak belum bisa jaga kamu. Kakak akan balas perbuatan mereka, setelah kakak menemukan siapa pelakunya Batinnya. Tanpa mereka semua sadari, tangan Rega mengepal dengan kuat, sampai kuku buku nya memutih.

Di tengah kekacauan mereka. Dari jauh Rahza melihat kekacauan yang terjadi di sana. Dia tersenyum seperti biasa, mirip psikopat. Senyuman khas yang selalu dia tunjukan.

Setelah melihat kejadian itu. Kaki jenjangnya melangkah pergi, meninggalkan tempat itu. Dia berjalan dengan tubuhnya yang tegap. Sambil tersenyum kemenangan, sepanjang jalan lorong.

Sebagian siswa yang ada di lorong sekolah. Melihat Rahza dengan bingung. Banyak cibiran yang berkata kasar ke Rahza. Tak hanya itu, ada sebagian yang menganggap gadis itu tengah gila.

"Kita jangan bahas di sini dulu. Lebih baik kita bahas di markas" ujar Jefan.

Seluruh anggotanya mengangguk. Mereka mengikuti perkataan Jefan. Mereka semua berjalan pergi meninggalkan tempat itu. Untuk menuju ke markas pertama mereka yang berada di dalam gedung sekolah.

Seluruh siswa yang berkerumun di sana. Memberikan jalan untuk mereka. Kini perlahan siswa yang berkumpul bubar perlahan.

Seluruh anak dragontrail berhenti di depan markas mereka. Sebelum masuk ke dalam, Jefan memasukan password di depan pintu. Setelahnya ia membuka pintu markas. Lalu masuk kedalam dengan di ikuti anggotanya dari belakang.

Mata mereka membulat syok. Lagi-lagi melihat kejadian yang di luar dugaan mereka. Mereka melihat markas yang berantakan. Banyak pecahan kaca berserakan di lantai.

"Anjing. Sial, mereka makin nekat aja" ujar Bara, yang sudah di penuhi rasa amarahnya. Sambil menendang meja coffee di depannya.

"Kenapa mereka bisa masuk. Bukannya yang tau, password tempat ini cuma kita?" Tanya Tiger yang bingung.

"Ada penyusup di antara kita" Ucap Nicole.

"Lo nuduh kita?!" Bara berbicara dengan lantang ke Nicole. Dia gak terima kalau tuduh sebagai penyusup.

Nicole menghembuskan nafas kasarnya. "Kalau bukan di antara kalian, siapa lagi? Yang tau password tempat ini cuma kita berenam. Terlebihnya lagi. Mereka masuk bukan dengan cara merusak pintu. Pintu aja gak rusak. Kalau mereka kabur lewat jendela. Maupun masuk lewat jendela. Gak mungkin. Itu mustahil. Letak markas kita ada di lantai 3, emang mereka mau turun dengan cara lompat?" Ujarnya panjang lebar.

Kita berenam yang di maksud Nicole itu. Semua anak dragontrail. Begitu pula dengan Diva.

Ia melihat ke arah jendela yang pecah. "Lo lihat itu. Kaca pecah, tapi gak ada tali di sana. Mereka pasti keluar dari pintu bukan jendela" lanjutnya sambil menunjuk ke arah jendela yang pecah.

"Sama aja lo nuduh kita!" Bentak Bara. Sambil mendorong tubuh Nicole.

"Terus siapa lagi kalau bukan kalian!" Bentak balik Nicole.

sweet but fierce (REVISI)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ