38|Grafik jantung

12.7K 794 3
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kasian banget sih, sampek di hukum gitu" ujar Diva dengan tersenyum miring

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kasian banget sih, sampek di hukum gitu" ujar Diva dengan tersenyum miring.

Kedua sahabat Diva juga berada di belakangnya. Mereka berdiri di depan hadapan Rahza.

"Capek ya?" Wajah Diva yang ngeselin itu, sampai membuat Reta sedikit greget, pengen banget rasanya Jambak tu cewek.

"Ngapain sih lo ke kesini?! Mau cari ribut lagi lo?!" Reta bangkit dari duduknya, kini dia menghadap ke arah Diva. Dengan mendorong bahu gadis itu.

"Udah-udah Ret, tenang" Ayana menarik tubuh gadis itu, untuk menjauh dari Diva.

Ia berjalan mundur dari hadapan Diva. Rahza yang melihat si gadis menyebalkan itu, dia menatap tajam ke arah Diva.

"Santai aja dong, sinis amat jadi orang"

"Pergi sana lo! Enek gue lihat wajah lo!" Ujar Reta, dengan suara lantang.

Diva berjalan mendekat ke arah Reta. Jari telunjuk lentiknya, dia letakan di depan mulut Reta. "Ststst... Ini bukan sekolah milik lo Reta" dengan cepat Reta langsung menangkis jari Diva.

Dia merasa jijik ketika gadis itu menyentuhnya. Rahza yang berada di samping Ayana, dia masih memantau pergerakan gadis itu.

Kaki jenjang itu berjalan mendekat ke Rahza, dia menyentuh dagunya. Dengan terukir senyuman. "Hai Rahza" gadis itu langsung menangkis tangan Diva.

Tatapan bak elang Rahza, menatap gadis itu dengan sorot mata begitu tajam.

"Kasihan banget ya lo harus di hukum. Sampai keringatan gini, baju lo juga basah lagi"

"Bagus juga tu jepit" lanjutnya, diva yang melihat ada jepit mawar di kepala Rahza, dia menyentuhnya jepit itu.

Saat dia ingin mengambilnya, Rahza malah mendorong tubuh gadis itu dengan kasar. "Jangan pernah lo berani sentuh barang gue!" Tatapan tajam gadis itu tak bisa terelakkan.

Bukh...

Andriana dan Vita yang melihat sahabatnya jatuh, mereka membantu Diva untuk bangun. "Lo berani dorong gue?!"

sweet but fierce (REVISI)Where stories live. Discover now