24| Magnet

14.7K 870 2
                                    

Diva masih aja menunggu kehadiran jefan, dia melihat sekitarnya yang sudah banyak orang hadir di acara ulang tahunnya.

Tempat acara yang tadi rame, kini hening, semua mata mereka tertuju ke arah Jefan, Bara, Tiger, Tara, dan Nicole.

Mereka berlima jalan beriringan bersama, langkah kaki mereka berhenti di depan tubuh Diva.

Mereka semua yang melihat Dragontrail, tubuh mereka terdiam kaku tak berdaya, karena ketampanan mereka semua membuat mereka terpukau, begitu pula Diva yang masih tak percaya akan ketampanan pria yang ia sukai.

Jefan malam itu benar-benar lebih tampan dari pada sebelumnya, dia menggunakan set jas berwarna hitam, dengan kancing kemeja putih dalam, yang dia biarkan terbuka dua kancing, itu membuat dada bidang Jefan malah terlihat seksi.

Dia mengeluarkan kotak kecil dari saku jas, "Happy birthday" Jefan memberikan kotak itu ke Diva.

Diva langsung tersadar dari lamunannya, dia masih tak percaya akan ketampanan Jefan yang berkali-kali lipat malam ini.

Diva langsung mengambil hadiah yang diberi Jefan, "Thanks Jef" ujar Diva dengan tersenyum kagum akan ketampanan Jefan.

"Oh iya, nih hadiah dari gue buat lo" Tara yang sedari tadi memegang hadiah kotak ungu berukuran medium, dia memberikan kotak itu ke Diva sebagai hadiah ulang tahun.

"Selamat ya" lanjut Tara.

"Thank you" Diva mengambil hadiah yang di beri Tara.

"Congratulation div" Nicole juga memberikan hadiah kecil berwarna pink ke Diva.

"Eh itu, hadiah dari kita bertiga" yang di maksud Tiger, itu hadiah dari Nicole, Tiger, dan Bara jadi satu.

Mereka sengaja menjadi satu untuk patungan, karena hadiah yang mereka beri harganya bukan kaleng-kaleng.

Mereka memberi hadiah yang senilai tiga miliar, sebuah kalung berlian asli yang mereka pesan khusus dari luar negeri.

"Makasih banyak ya gays, kalian udah dateng ke acara gue"

"Your welcome" ujar Jefan.

"Yaudah, kalian sekarang makan-makan aja dulu" Diva mempersilahkan mereka menikmati hidangan di sana, "Bentar lagi.. juga di mulai acaranya" lanjut Diva.

Tara yang mendengarnya, dia langsung pergi dari sana, dia ingin mencicipi makanan yang enak-enak di situ.

Tiger yang melihat Tara pergi, dia langsung berlari menyusul satu sahabatnya itu.

Mereka memang bukan saudara kandung, tapi mereka memiliki kemiripan yang hampir sama, tapi bukan wajah, yaitu kemiripan sifat.

Sama-sama memiliki sifat periang, suka nonton drakor, KPop, hobi makan, dan sama-sama konyol. Memang takdir sahabat serasa saudara.

"Tiger! Tungguin gue!" Tara berteriak dengan lantang, sambil berlari menyusul Tiger.

Mereka bertiga yang melihat dua sahabatnya, hanya bisa beristighfar, kalau soal makanan selalu aja
cepat.

Setelah diva dan kedua kawannya pergi, Jefan melihat sekeliling, dia mencari keberadaan gadis bule—Rahza—tapi kenapa gadis itu tak muncul-muncul, padahal sudah banyak yang berkumpul.

"Rencana gue berhasil gak ya" batin Jefan, sambil melihat sekeliling, mencari keberadaan Rahza.

Nicole yang melihat Jefan seperti mencari sesuatu, dia menepuk pundak Jefan, "Cari apaan lo?"

Jefan yang di tepuk Nicole, dia langsung menatap ke arah Nicole, "Enggak. Gue gak cari apa-apa"

"Yaudah yuk kita makan dulu" lanjut Jefan, dengan melangkahkan kakinya menuju ke meja putih, yang banyak makanan berjajar di atas meja.

sweet but fierce (REVISI)Where stories live. Discover now