Rahza sendiri sudah pastikan, kalau itu akan aman jika dia taruh di ruang gelap itu.
"Ken-"
Tiba-tiba Rio melempar sebuah flashdisk kecil, dengan cepat Rahza langsung menangkapnya. Dia terdiam sambil menatap flashdisk itu.
Entah ada apa di dalam isi flashdisk di sana. Dia menatap kakaknya, dengan mengerutkan keningnya.
"Apa nih kak?!" Ujar Rahza dengan kebingungan.
"Kalau lo mau tau isinya, buka di rumah aja. Nanti lo juga tau. Tapi jangan lupa, setelah lo tonton, kirim video itu ke Diva."
"Kenapa harus nonton di rumah, kenapa gak disini aja?!" Ujarnya, sambil memandangi ke arah bawah, melihat flashdisk itu.
"Nanti lo juga tau"
~~~
"Bagi rokok dong Tay."
!!! Tay itu sebutan aja ya, biar kalian mudah membacanya, entar kalau pakai Ti, di kira panggil nya ti lagi. Jadi kalau nama Tiger, tapi sebutan "Tayger"
Tangannya mengambil satu kotak yang berisi rokok, dia memberikan semua isi rokok ke Tara. Lalu dia menaruh rokok itu di atas meja.
"Kenapa lo gk beli sendiri sih?" Tanya Tiger.
"Duit gue abis"
Tiger yang mendengarnya, dia menggelengkan kepalanya karena tak habis berpikir, sama sikap Tara yang terlalu boros.
Kedua orang tuanya selalu memberikan uang jajan. Senilai 600jt perbulan, tapi cowok itu terlalu boros, sampai seluruh uang habis.
Entah buat apa uang sebanyak itu.
"Emang duit lo kemanain semua?! Setau gue, duit jajan lo lebih banyak deh dari pada gue"
"Ya buat jajan lah" ujar Tara dengan nada sedikit kesal, tangannya menyalahkan korek api, untuk satu batang rokok.
Dia menaruh Putung rokok di bibirnya, sambil menempelkan korek api di sudut rokok. Sampai rokok itu menyala mengeluarkan percikan api.
"Jangan bilang.. tu duit lo buat lo beli motor baru"
"Emang iya. Biasalah, buat koleksi"
Ya itulah kebiasaan Tara, yang suka mengoleksi motor-motor lama. Entah merk apapun sepeda motor itu, asal dia suka.
Terutama motor cruiser, yang harganya gak main-main. Sekitar harga lima ratus jt lebih.
Gimana gak habis tu duit, selalu buat beli motor baru. Kalau bukan cruiser, pasti motor ninja, atau malah dia membeli mobil baru.
Itu lah hobi Tara, yang selalu membeli motor atau mobil, yang harganya bukan kaleng-kaleng.
"Lebih baik, tu duit kasih ke gue aja deh tar, lumayan buat gue"
"Idih ogah, mending gue buat beli motor baru"
"Jefan mana?!" Tanya Rega, sambil mencari keberadaan cowok itu.
Mereka semua kini berada di dalam kamar Bara, untuk menjenguk satu sahabatnya itu. Dia heran, kenapa Jefan menghilang, padahal tadi mereka berangkat bersama.
"Ke toilet mungkin" ujar Nicole sembari memainkan ponselnya.
Cowok itu begitu serius menatap ponsel. Dengan senyum-senyum sendiri. Biasalah namanya juga bucin, pasti lagi chat ayang.
~~~
Kaki jenjang itu berjalan mendekat ke kasur. Baru saja dia mengganti baju, dengan kaos oblong berwarna hitam yang terdapat gambar tengkorak. Serta memakai celana pendek berwarna hitam.
YOU ARE READING
sweet but fierce (REVISI)
Mystery / Thriller[WAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] ~ADA INFO TAMBAHAN NIH. KALAU KALIAN NGERASA SEPANJANG CERITA ADA YANG BERANTAKAN, WAJAR AJA YA. KARENA INI CERITA YANG PERNAH KALI AKU BUAT. JADI MASIH BELUM TAU CARA MENULIS YANG BAIK DAN BENAR. TAPI...
