46| Surat?

11.8K 696 6
                                    

Tak terasa sudah 2 jam pembelajaran berlangsung. Para siswa berhamburan keluar kelas karena bel istirahat telah berbunyi.

Yela sibuk membersihkan mejanya yang berantakan, penuh dengan alat tulis.

Kedua saudari itu malah sibuk mengaca, sambil membenarkan rambut mereka masing-masing.

"Al, bawa lipstik gak?" tanya Ayana.

"Bawa"

"Boleh minta gak?" Ujarnya dengan memasang muka imut.

Alana mengambil lipstik dari tasnya. Lalu memberikan ke Ayana "Nih."

Dengan senang hati saudarinya mengambil lipstik milik Alana. Kemudian dia mengoleskan lipstik berwarna nude pink ke bibirnya, sambil mengaca.

Setelahnya dia mengembalikan lipstik ke Alana. "Makasih Al"

"Ke kantin yuk! Gue laper nih belum sarapan" Reta berusaha membujuk mereka. Karena mereka terlalu sibuk masing-masing.

Yela membereskan meja. Alana dan ayana sibuk dadan. Rahza sibuk memainkan ponselnya.

"Lo pada gak kasihan sama gue?!" Tanya Reta dengan memasang wajah melas.

"Bentar lagi Ret. Make up gue belum selesai nih" Alana masih aja sibuk dengan riasan di wajahnya. Dia masih mempoleskan bedak tabur, karena dia ngerasa mukanya berminyak dan kucel.

"Za. Kantik yuk! Anterin gue ya?! plisss..." dia berusaha membujuk sahabatnya, yang sedari tadi main ponsel. Sambil memasang wajah imut.

"Ayo za... Cacing gue udah mau minta makan nih. Za.." lanjutnya, yang masih memasang wajah imut. Sambil menggoyangkan tangan Rahza. 

Tanpa menjawabnya. Dia beranjak dari tempat duduk, lalu menghampiri satu sahabatnya. Yang terus ngerengek gak berhenti-henti.

"Yes! Makasih za" Bibir itu terukir senyuman.  

Reta dan Rahza berjalan duluan keluar kelas.

"Za! Tunggu kita dong!" Ujar Alana dengan lantang. Dia buru-buru memasukan make up ke dalam tas, lalu berlari menghampiri Reta dan Rahza yang hampir keluar kelas.

Saudarinya juga mengikuti Alana dari belakang.

"Ih... Korang jangan lah tinggal kan saye'!" Yela berlari menghampiri keempat sahabatnya itu.

"Makannya jangan lama-lama" Ujar Reta.

~~~

"Kira-kira, siapa yang berani neror kita?" tanya Tiger, dengan seolah-olah berpikir.

Mereka semua berkumpul di ruangan khusus anak Dragontrail kumpul. Khusus untuk enam orang inti. Jefan berdiri di depan jendela. Rega asik memotret pemandangan luar. Tara dan Bara bermain game. Tiger dan Nicole duduk di sofa panjang, sambil merokok.

"Jef. Apa lo pernah buat masalah sama seseorang?" Tiba-tiba Nicole berubah menjadi serius. Sambil menatap tajam ke arah Jefan.

Jefan yang mendengar itu. Dia membalikan badannya menatap ke arah Nicole.

Suasana menjadi hening.

"Kan dia emang sering buat masalah" ujar Tiger yang ceplas-ceplos.

Perkataan Tiger sendiri memang ada benernya juga. Sangat benar. Sesuai dengan kenyataannya.

Bara yang mendengarnya, dia menatap tajam ke arah Tiger tepat di sampingnnya.

Begitu pula yang lainnya. Tatapan Jefan justru lebih seram dari yang lain.

"Ke-kenapa lo semua lihatin gue gitu." Dia sendiri merasa takut dengan tatapan maut mereka.

"Balas dendam!"

sweet but fierce (REVISI)Where stories live. Discover now