5| Awal permainan

22.7K 1.5K 16
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi begitu nyaring. Semua murid bersorak senang karena waktunya untuk pulang sekolah. Beberapa para murid juga berlarian di lorong. Begitu pula dengan Rahza and kawan, mereka berlima menuju loker terlebih dahulu untuk menaruh barang yang akan ia taruh di sana.

Badannya berdiri di depan loker. Terdapat banyak kotak di sana. Tubuh berhenti ketika melihat loker nomor 23 dengan inisial R. Tangannya meraih untuk membuka loker miliknya. Saat loker terbuka mata mereka berlima membulat kaget. Syoknya bukan main. Di dalam loker Rahza banyak tumpukan sampah dan ada surat hitam. Bau menyengat menyebar di ruangan sana. Banyak para siswa yang berada di dekatnya memandang sinis.

Reta, Yela, Alana, dan Ayana, menjadi ketakutan. Itu semua pertanda awal permainan Rahza akan dimulai. Mereka berempat sampai kaku tak bisa berkata apa-apa. Pikiran negatif selalu menghantui mereka berempat.

Dia begitu tak terlihat jijik melihat sampah di dalam loker. Rahza mengambil sebuah amplop yang membuatnya penasaran, setelah ia membuka amplop berwarna hitam. Ada satu pesan singkat tertulis di kartu bernama DRAGONTRAIL.

The game will start!

Surat itu membuat teman-temannya ketakutan sampai tak berkata-kata sedikit pun. Dari awal mereka sudah mengetahui, pasti ini semua akan terjadi. Kalau sifat Shafina yang tidak keras kepala, mungkin ini semua gak akan terjadi.

"Yan, kita gak mimpikan?!" Alana merasa hari itu mimpi buruk baginya. Tangannya menampar pipinya kanan kiri sampai dua kali. Tapi hal itu membuat dirinya meringis sendiri.

Ayana menggeleng, "Gak Al, kita gak mimpi" Mata Ayana menatap kartu hitam yang masih ada di tangan Rahza.

"Za. Permainan kali ini, lo yang akan, jadi incarannya" Badan Reta sampai bergetar hebat. Karena ketakutannya yang luar biasa. Dia tak bisa membayangkan apa yang terjadi setelah ini.

"Za. I tak nak awak mati.." Badan Yela juga kaku. Akibat melihat surat yang di pegang Rahza.

Mereka berempat tak percaya. Kalau Jefan akan melakukan hal ini, mereka semua jadi saling tatap-menatap, terkecuali Rahza.

Dia hanya diam. Karena dia gak faham apa maksud, "permainan akan dimulai" di pesan kartu tersebut.

"Za.. ayo sekarang kita pulang sebelum mereka cari lo" Reta yang ketakutan menarik tangan Rahza berlari keluar sekolah. Tapi gadis itu menolaknya.

Rahza menangkis tangan Reta. Langkah lebar itu berhenti berlari. Dahinya mengernyit bingung. "Maksud lo?!"

"Kita gak mau lo mati di tangan dia" Terlihat mata Reta gak bisa bohong. Dia begitu ketakutan dengan keadaan Rahza nantinya.

"Jelasin ke gue, apa arti surat ini! Dan apa maksudnya "permainan akan dimulai?"

Terlihat banyak segerombolan siswa dan siswi berjalan beriringan di lorong sekolah. Ekspresi mereka terlihat menahan amarah yang mendalam. Dua cowok berwajah sangar mendekat ke mereka. Seketika mereka berempat ketakutan. Badan mereka juga bergetar ketakutan.

Cowok itu menarik tangan Rahza dengan paksa. Rahza berusaha memberontak untuk melepaskan tangannya dari dua cowok di depannya. Tapi dia merasa mereka mencengkeram begitu kuat. Sampai membuatnya kesulitan melepaskannya.

"Lepasin gue anjing. Pengecut banget sih lo!"

Tanpa rahza sadari. Dari arah belakang ada satu siswi cewek menyuntikkan obat bius ke lehernya. Obat bius perlahan bekerja di dalam tubuhnya. Matanya berkunang-kunang. Rasa pusing menyebar di kepalanya. Tubuhnya terasa begitu lemas. Seketika tubuhnya oleng jatuh karena obat bius yang bekerja. Kini ia telah tertidur sementara karena obat bius tadi.

sweet but fierce (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang