PERFECT DEMON || Day and Nigh...

By NihaOsh

4.6M 407K 176K

[17+] Kim Ara, gadis 20 Tahun yang terperangkap di Mansion mewah milik Jung Jaehyun, ketua Mafia yang bersemb... More

DEMON || 00
DEMON || 01
DEMON || 02
DEMON || 03
DEMON || 04
DEMON || 05
DEMON || 06
DEMON || 07
DEMON || 08
DEMON || 09
DEMON || 10
DEMON || 11
DEMON || 12
DEMON || 13
DEMON || 14
DEMON || 15
DEMON || 16
DEMON || 17
DEMON || 18
DEMON || 19
DEMON || 20
DEMON || 21
DEMON || 22
DEMON || 23
DEMON || 24
DEMON || 25
DEMON || 26
DEMON || 27
DEMON || 28
DEMON || 29
DEMON || 30
DEMON || 31
DEMON || 32
DEMON || 33
DEMON || 34
DEMON || 35
DEMON || 36
DEMON || 37
DEMON || 38
DEMON || 39
DEMON || 40
DEMON || 41
DEMON || 42
DEMON || 43
DEMON || 44
DEMON || 45
DEMON || 46
DEMON || 47
DEMON || 48
DEMON || 49
DEMON || 51
DEMON || 52
VOTE COVER
INFO PO
SHOPEE (TERBATAS!!)
SHOPEE MALAYSIA
READY STOCK TERBATAS!
[NEW COVER] OPEN PO KUOTA TERBATAS
Link Shopee Perfect Demon

DEMON || 50

41.1K 5.3K 5.5K
By NihaOsh

Spam Komen Kuy! Jangan kasih kendor!
Vote juga ya.

Makasih 😘

.
.

Jam menunjukan pukul 5 sore, Ara nampak terlelap meringkuk di atas kasurnya dengan Eren yang berada di pelukannya. Mata Ara terlihat bengkak dan hidung yang merah.

Jaehyun menghampiri Ara dan berhasil mengambil Eren dari pelukan Ara, namun gerakan Jaehyun terhenti ketika Ara mencekal lengannya. Ara pun mengubah posisinya menjadi duduk.

"J-jangan diambil" ujar Ara dengan suara serak, lalu mengambil kembali tubuh Eren hingga berada di gendongannya.

"Ereh, maaf. Ayo tidur lagi" bisik Ara saat Eren tampak membuka matanya.

"Makan, kamu ngelewatin makan siang" ujar Jaehyun, namun Ara mengabaikannya.

"Apa kamu tuli?" Desis Jaehyun, Ara ara tetap tak mau menyahut.

Jaehyun geram, ia pun keluar dari kamar Ara dengan membanting pintunya kencang.

Ara menghela nafas lirih, ia kembali memejamkan matanya dengan Eren di pelukannya.

**

Blam!

"Hey! Santai" ujar Mingyu yang terkejut ketika Jaehyun menutup pintu kantornya terlalu kencang.

Mingyu yang sudah 15 menunggu di ruangan Jaehyun pun mendengus kecil melihat raut wajah kesal Jaehyun.

"Kali ini apa lagi, Jae?" Tanya Mingyu  ketika Jaehyun sudah duduk di sofa, di hadapannya, namun Jaehyun tak menyahut.

"Apa lo terlalu pusing ngurus ketiga bayi lo? Kalau begitu kasih gue satu, buat kakak gue"

"Anak gue bukan barang"

"Wow! Posesif ya? Sejak kapan? Biasanya lo nemu anak kecil di jalan sendirian aja mau lo tabrak. Oh beda beda, ketiga bayi itu darah daging lo, pasti rasa bencinya beda. Atau gak mungkin benci" ujar Mingyu yang terdengar mengejek.

"Gue harus nikahin Minjeong" gumam Jaehyun.

"Ya, lo udah cerita"

"Tapi gue gak bisa lepasin Ara dan anak-anak"

"Kita bicara soal cinta, jadi diantara mereka berdua siapa yang paling lo cinta?"

"G-gak ada"

"Lo ragu, Jae. Apa lo gak mencintai Ara? Lo berdua udah hamilin anak langsung 3"

"Gue gak mau jatuh cinta sama Ara, lo tau sendiri orang tuanya-"

"Alasan klasik, lo boleh cinta sama siapapun tanpa pandang latar belakangnya. Soal orang tuanya Ara, hukannya itu udah impas? Lo udah bunuh mereka setelah mereka bikin adik lo mati"

Jaehyun mendengus kecil. "Rasanya beda, gue enggak bisa nikahin Ara. Gue pikir, gue gak mau terikat lebih jelas lagi sama Ara"

Mingyu berdecak. "Lo cuma lagi bingung, disisi lain lo gak pengen Ara pergi, di sisi lain lo terlalu gengsi buat nikahin anak dari penyebab adik lo mati. Gak ada permasalahin itu, lo cuma gengsi sama diri lo sendiri"

Jaehyun menyandarkan punggungnya di sofa, raut wajahnya terlihat hampir frustasi.

"Gue pikir lo harus nikahin Ara dan Minjeong" ujar Mingyu sambil tertawa.

"Gila" desis Jaehyun.

"Itu bukan hal buruk, Jae. Bahkan bokap lo tiga kali menikah. Orang kaya bebas mau pilih berapa istri"

"Bego" gumam Jaehyun memaki Mingyu. Dan Mingyu yang mendengarnya hanya mengendikan bahu.

"Gue pikir ini masalah serius, pikirin baik-baik soal nikahin Minjeong. Bayangin Ara itu nyokap lo yang bisa melihat bokap lo menikah sama perempuan lain. Walau dia tersenyum, gue yakin dia ngerasa sakit. Begitu juga sama ibunya Sungchan yang tersisihkan saat ada wanita lain yang mau ayah lo nikahin"

"Situasi kayak gini kurang lebih sama kayak bokap lo nikahin perempuan-perempuan lain di depan istrinya. Apa lo pikir Ara bakal baik-baik aja?"

"Walau sejak awal dia benci sama lo, lo berhasil bikin dia melahirkan anak-anak lo, itu tandanya lo udah bikin Ara terikat sama lo. Dan mungkin Ara pikir karena semuanya terlanjur, dia lebih milih tetap sama lo. Menyisihkan rasanya bencinya, dan milih bahagia sama lo demi anak-anak kalian"

"Gak gampang menyisihkan rasa benci, Jae. Gue tau lo bejat, tapi sekarang lo udah punya anak, lo gak bisa terus-terusan kayak gini" Mingyu menasehati Jaehyun dengan nada serius.

"Hm gue bakal putusin sendiri. Jadi, kenapa lo disini?" Tanya Jaehyun yang mengubah topik pembicaraan.

"Gue cuma mau bilang, kalau Doyoung dan Donghyun udah siap"

Jaehyun mengerutkan dahinya, mendengar ucapan Mingyu.

"Kaget kan? Gue juga kaget" ujar Mingyu sambil tertawa pelan, lalu ia beranjak dari posisinya.

"Aktifkan HP lo biar gak ketinggalan info lagi, sialan" ujar Mingyu yang nampaknya ia kesal karena hal itu.

"Gue pergi, lain kali gue jenguk ketiga bayi lo" ujar Mingyu, lalu ia keluar dari ruangan Jaehyun.

Jaehyun mendengus kecil sambil memandang langit-langit ruangannya. Ia tengah gusar saat ini.

**

Sungchan terbangun di sebuah kamar, dinding kamar tersebut dihiasi gambar-gambar beruang.

Sungchan pun mengubah posisinya menjadi duduk. Ia meringis saat tubuhnya hampir terasa remuk.

Sungchan beranjak dari kasur dan keluar dari kamar tersebut, kamar yang ia yakini adalah kamar Jaean. Kamar yang jarang di tempati Jaean ketika ia masih hidup, sebab Jaean tinggal bersama Yunho saat itu.

Sungchan beralih memasuki kamar Ara, nampaknya Ara baru saja membersihkan diri, terlihat dari surainya yang masih basah.

"S-Sungchan" lirih Ara ketika melihat Sungchan yang datang dalam keadaan babak belur.

Sungchan pun menghampiri Ara yang terduduk di pinggiran kasur.

"Nanti lo sakit" gumam Sungchan seraya merauh handuk kecil yang tergelatak di samping Ara, lalu mengusap membantu Ara mengeringkan rambutnya dengan handuk tersebut.

Semenatara ketiga baby J masih dalam keadaan terlelap.

"Chan, Jaehyun yang bikin lo kayak gini?" Tanya Ara, dan Sungchan berdeham.

"H-harusnya lo gak ikut campur, maafin gue" lirih Ara menatap Sungchan dengan sendu.

"Bukan salah lo. Jangan sedih lagi, Ra"

Ara hanya diam, lalu Sungchan selesai membantunya mengeringkan rambut.

"Gue harus pulang, lain kali gue kesini lagi" gumam Sungchan seraya menaruh handuk itu di tempat semula. Sungchan terlihat dingin, namun masih perhatian. Nampaknya emosinya terhadap Jaehyun masih terasa hingga saat ini, membuat Moodnya memburuk.

"Maafin Jaehyun" ujar Ara.

"Dia emang brengsek, gak gue maafin" gumma Sungchan, lalu ia benar-benar keluar dari kamar Ara.

Ara menghela nafas lirih, mengusap wajahnya sejenak. Lalu ia menghampiri ketiga bayinya di dalam Box.

Ara tersenyum kecut. "Mungkin, Mom harus pergi" lirih Ara seraya mengusap kening Jean dengan lembut.

"Membiarkan kalian tumbuh tanpa Mom, karena Mom gak mau telrihat lemah lagi di hadapan Daddy kalian"

"Jadilah anak yang baik, jadilah orang berkuasa yang gak jahat" lirih Ara lagi sambil menteskan air matanya. Ia tidak menyangka akan mengucapkan hal itu pada ketiga anaknya yang bahkan tak akan mengerti.

"M-Mom harus benar-benar pergi. Mom percaya, mama baru kalian akan menjaga kalian dengan baik"

**

Sungchan tidak pulang ke rumahnya, melainkan mendatangi Apartment Minjeong, Karen sebelumnya ia bertanya dimana Minjeong berada.

Kini Minjeong nampak tengah membersihkan luka di wajah Sungchan dengan air hangat. Minjeong terlihat begitu cemas bahkan hingga dahinya berkerut.

Sungchan yang melihat itu tertawa pelan. "Jangan terlalu serius, cuma luka kecil"

"Tapi kamu kesakitan dari tadi. Cepet minum obatnya" titah Minjeong, Sungchan pun meminum obat yang sudah Minjeong sediakan untuknya.

"Aku gak punya obat pengering luka. Aku harus ke apotek dulu" ujar Minjeong, namun Sungchan menahan lengannya.

"Gak usah, disini aja sama aku. Aku tiba-tiba kangen kamu" ujar Sungchan, dan raut khawatir Minjeong berubah menjadi senyuman malu.

"Kita baru beberapa hari ketemu, tapi aku udah sesuka ini sama kamu"

Minjeong tersenyum kecut. "Jangan suka sama aku, nanti kamu kecewa"

"Kenapa harus kecewa?"

Minjeong menggeleng kecil, ia enggan menceritakan tentang dirinya yang di rusak Lucas.

"Kenapa Hm? Kenapa harus kecewa?" Tanya Sungchan lagi, membuat Minjeong terdiam sambil menatap Sungchan. Sungchan menatapnya dengan lembut dan tulus, membuat hatinya menghangat.

"Karena harus menikah dengan Jaehyun" lirih Minjeong.

Sungchan tersenyum kecil. "Lupain itu, anggap aja kamu gak akan pernah menikah sama siapapun kecuali aku. Lupain fakta itu sekarang, cuma ada kita berdua disini" ujar Sungchan.

"Jadi, apa kamu ngerasain hal yang sama kayak aku? Aku suka sama kamu" tanya Sungchan yang membuat Minjeong terdiam merasakan jantungnya yang berdegub kencang.

"Sebelumnya aku gak pernah sesuka ini sama perempuan, cuma kamu yang pertama. Aku juga belum pernah pacaran" ujar Sungchan yang terlihat malu, dan hal itu membuat Minjeong tertawa pelan.

"Kamu serius? Suka sama aku?" Tanya Minjeong, dan Sungchan mengangguk.

"Jadi, gimana? Kamu mau gak jadi pacar aku? Aku gak bisa nyatain perasaanku dengan romantis. Aku bukan cowok yang romantis"

Minjeong tersenyum sambil menatap Sungchan, lalu ia mengangguk kecil, membuat Sungchan terkejut.

"K-kamu" lirih Sungchan.

"Aku mau, Jung Sungchan" sahut Minjeong untuk meyakinkan Sungchan. Sontak Sungchan berteriak heboh, membuat Minjeong terkejut.

"Gak usah berlebihan, Sungchan" tegur Minjeong sambil tertawa.

"Maaf, kelewat seneng" Ujar Sungchan yang terlihat benar-benar bahagia.

"Aku bukan perempuan sempurna, Chan. Mungkin suatu saat nanti kamu akan menyesal" ujar Minjeong seraya menggenggam tangan Sungchan lebih dulu.

"Gak akan, aku gak akan menyesal udah milih kamu sebagai pacar aku. Percaya sama aku, aku tipe cowok yang setia" ujar Sungchan dengan serius seraya membalas genggaman tangan Minjeong.

Minjeong tersenyum, namun ada sorot ketakutan di matanya.

"A-aku harap seperti itu" lirih Minjeong, tiba-tiba Sungchan menyandarkan kepalanya di bahu Minjeong, membuat jantung Minjeong berdebar semakin keras.

Sungchan memejamkan matanya, ia berfikir bagaimana caranya untuk melepaskan Minjeong dari Jaehyun? Agar pernikahan itu tak pernah terjadi.

"Chan, aku mau jenguk Kak Ara dan ketiga bayinya" ujar Minjeong.

"Hm, nanti. Nanti kita kesana sama-sama" sahut Sungchan dengan suara serak, lalu Sungchan menegakkan tubuhnya, memandang Minjeong yang masih terlihat takut.

Sungchan menarik dagu Minjeong, hingga Minjeong menoleh dan bertatapan dengannya. Sungchan menelan ludahnya seraya melirik bibir Minjeong.

"Boleh?" Tanya Sungchan seraya mengusap bibir bawah Minjeong dengan ibu jarinya.

Minjeong terlihat gugup, ia mengerjapkan kedua matanya berulang kali.

"Minjeong" panggil Sungchan lagi, lalu Minjeong mengangguk kecil.

Sungchan pun mendekatkan wajahnya pada Minjeong dan menyatukan bibir mereka. Ini ciuman pertama Sungchan, dan Sungchan senang karena Minjeong jadi yang pertama untuknya.

Sungchan memejamkan matanya, lalu melumat bibir Minjeong seperti apa yang ia lihat di drama-drama. Bahkan tangan kanan Sungchan menekan tengkuk Minjeong saat ini.

Sementara Minjeong masih terdiam, ia terkejut dengan dengan gerakan bibir Sungchan.

Minjeong tidak mau mengecewakan Sungchan, ia pun membalas ciuman Sungchan sambil menutup matanya.

Lama kelamaan, Ciuman Sungchan semakin panas, bahkan Sungchan sudah memasukan lidahnya kedalam mulut Minjeong dan berperang lidah di dalam sana, membuat Minjeong meremat Hoodie yang Sungchan kenakan di bagian bahu.

Sungchan mendorong tubuh Minjeong secara lembut hingga Minjeong terbaring di Sofa. Tanpa Sungchan sadar, kedua tangan Minjeong gemetar ketakutan. Tiba-tiba perlakuan kasar Lucas terbayang begitu saja.

Minjeong berusaha menekan rasa takutnya, ia menyadarkan dirinya bahwa Sungchan adalah orang baik, orang yang akan memperlakukannya dengan baik.

"S-sungchan" ujar Minjeong dengan suara gemetar dan nafas terengah ketika kedua tangan Sungchan melepas kancing blousenya.

Sungchan beralih mengecupi rahang Minjeong, lalu berakhir di telinga Minjeong.

"Akan kubuat Jaehyun gak nikahin kamu, Minjeong" bisik Sungchan yang membuat Minjeong meremat bahu Sungchan.

"J-jangan"

"Cuma ini cara yang aku dapat. Maaf" bisik Sungchan, lalu kembali membungkam bibir Minjeong dengan bibirnya.

Katakanlah Sungchan egois, ia melakukan ini agar Jaehyun tidak menikahi Minjeong, dan agar Jaehyun kembali fokus pada ketiga bayinya dan juga Ara. Sungchan akan menjadikan Minjeong urusannya, tak peduli kedepannya akan seperti apa. Yang ia utamakan saat ini hanya Ara.

**

"Dimana Ara?" Tanya Jaehyun setelah mengecek Ara tidak ada di kamarnya, hanya Bibi Park yang tengah meneman ketiga Baby Jung,

"Maaf Tuan, Nona Ara ijin keluar sejak sore, namun hingga jam segini belum pulang. Nona Ara juga tidak mengaktifkan telponnya" sahut Bibi Park dengan raut wajah cemas, membuat Jaehyun terdiam sejenak.

Jaehyun pun keluar dari kamar tersebut, menghubungi anak buahnya, Yoo Kihyun.

"Iya, tuan?"

"Cari Kim Ara sampai ketemu malam ini juga, usahakan dalam keadaan Baik-baik saja. Akan kubunuh kau jika tidak bisa menemukannya" desis Jaehyun, lalu mematikan sambungannya sepihak.

Jaehyun mendengus kecil sambil melonggarkan dasinya. "Kembali, Kim Ara. Sebelum kau menyesal" gumam Jaehyun yang terdengar lirih. Sorot matanya pun terlihat ada kecemasan disana.

.
.
.
.
Tbc

Mulai dari chapter 47 sudah berbeda dari versi Novel ya? Alur versi Novel lebih gila dari versi Wattpad.

"Ngopi dulu sini"_Jaehyun

**

HABISIN STOCK!

Akan segera Ready 20 eks novel Perfect demon dan Zero, kalau sudah habis aku gak tau kapan lagi mau open Po.

Jadi yang mau beli boleh sekarang-sekarang.

Bisa cek sisa stocknya di shopee Aerishop794.

**

DI NOVEL MASIH PANJANG KONFLIKNYA.

Silahkan Order di shopee Aerishop794 (Stock Terbatas!)

Jangan sampai kehabisan STOCK!! 😍😍

Yang sudah order mohon ditunggu ya, pengiriman dilakukan secara bertahap!

Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 77 11
"jika aku tidak tinggal dirumah tersebut, aku tidak akan tau bagaimana rasanya tinggal bersama orang misterius yang selalu menguntit, entah dimana di...
1.9M 168K 54
Lingga Paramitha dikenal sebagai biang gosip paling top di bagian divisi pemasaran. Semua gosip dari golongan A sampai golongan Z, ia tahu sepenuhnya...
262K 13.7K 43
Perjuangan cinta seorang Zayn Malik untuk mempertahankan hubungannya dengan gadis yang mampuh membuat hatinya luluh dan mengubah sikap dan sifat Zayn...
3.8M 313K 64
[END] Han Sena, perempuan yang terjebak di kediaman Gengster bernama Ares, geng yang beranggotakan 6 laki-laki brandalan yang tengah di buru oleh Pol...