PERFECT DEMON || Day and Nigh...

By NihaOsh

4.6M 407K 176K

[17+] Kim Ara, gadis 20 Tahun yang terperangkap di Mansion mewah milik Jung Jaehyun, ketua Mafia yang bersemb... More

DEMON || 00
DEMON || 01
DEMON || 02
DEMON || 03
DEMON || 04
DEMON || 05
DEMON || 06
DEMON || 07
DEMON || 08
DEMON || 09
DEMON || 10
DEMON || 11
DEMON || 12
DEMON || 13
DEMON || 14
DEMON || 15
DEMON || 16
DEMON || 17
DEMON || 18
DEMON || 19
DEMON || 20
DEMON || 21
DEMON || 22
DEMON || 23
DEMON || 24
DEMON || 25
DEMON || 26
DEMON || 27
DEMON || 28
DEMON || 29
DEMON || 30
DEMON || 31
DEMON || 32
DEMON || 33
DEMON || 34
DEMON || 36
DEMON || 37
DEMON || 38
DEMON || 39
DEMON || 40
DEMON || 41
DEMON || 42
DEMON || 43
DEMON || 44
DEMON || 45
DEMON || 46
DEMON || 47
DEMON || 48
DEMON || 49
DEMON || 50
DEMON || 51
DEMON || 52
VOTE COVER
INFO PO
SHOPEE (TERBATAS!!)
SHOPEE MALAYSIA
READY STOCK TERBATAS!
[NEW COVER] OPEN PO KUOTA TERBATAS
Link Shopee Perfect Demon

DEMON || 35

70K 7.1K 3.8K
By NihaOsh

Ayo semangat komennya, spam komen juga boleh!

Aku bakal update lagi kalau udah 1k Vote dan 1k komentar.

Terimakasih 🤗🤗

.
.
.

Sungchan dan Ibunya melihat Jaehyun makan dengan lahap, Juhyun menggenggam tangan Sungchan di bawah meja.

Jaehyun terlihat begitu nafsu, ia bahkan menghabiskan sayur lobaknya, tak lupa dengan soul ayam tambahan.

"Ayah meninggal dunia, bibi tahu?" Tanya Jaehyun setelah ia mengelap bibirnya dengan tisu.

"Ya"

"Pasti bibi senang" ujar Jaehyun lagi, kali ini tidak ada sahutan dari Juhyun.

"Song Qian juga meninggal dunia, aku yang membunuhnya, sebab Qian yang meracun Ayah dan Ibuku" ujar Jaehyun dengan santai, namun Juhyun sudah dalam mode terkejutnya, Sungchan tidak pernah menceritakan soal Qian padanya.

"Aku tidak peduli bahwa yang aku lakukan adalah dosa besar, aku hanya benci ketika orang-orang melukai anggota keluargaku, walau seburuk apapun mereka memperlakukanku" lanjut Jaehyun.

"Jadi, apa Bibi punya rahasia yang Bibi simpan sendiri soal Ayahku?" Tanya Jaehyun seraya menatap Juhyun dengan dingin.

Juhyun beranjak dari tempatnya, ia mengambil sesuatu di kamarnya, dan tak lama kembali dengan kotak berukuran sedang di tangannya.

"Milik Ibumu"

Jaehyun pun meraihnya, dan membuka kotak tersebut.

Jaehyun melihat foto Keluarga Jung disana, pertama foto tersebut berisi Yunho, Ailee, Jaehyun, dan Jaean.

Lalu foto kedua berisi foto Yunho, Juhyun, dan Sungchan kecil.

Pernikahan kedua Yunho bersama Juhyun pada Jaehyun berusia 8 tahun sangat di restui Ailee. Mengingat Yunho dan Juhyun lebih dulu saling mengenal, namun orang tua Jaehyun menjodohkannya dengan Ailee.

Namun saat Sungchan berusia 7 tahun Yunho menceraikan Juhyun dan menelantarkan Juhyun serta Sungchan dengan alasan sudah tidak mencintai Juhyun. Itulah sebabnya Sungchan kecil benci kemiskinan dan selalu merengek ingin dibelikan makanan atau mainan mewah.

Jaehyun melihat foto lain, ada foto Yunho bersama para karyawan perusahaannya, dan ada Song Qian disana yang berdiri di samping Yunho, membuat Jaehyun mengerutkan dahinya.

"Bi, foto kapan ini?" Tanya Jaehyun menunjukan foto itu.

"Saat Sungchan baru lahir, bibi sangat ingat" sahut Juhyun, lalu ada foto Yunho lagi bersama Qian, hanya berdua.

"Jadi, Song Qian dan Ayah sudah saling mengenal sejak aku dan Sungchan masih kecil?" Tanya Jaehyun dengan tatapan tidak percaya.

"Iya, Song Qian adalah sekretaris ayahmu yang sudah menikah, namun saat itu Qian sudah menjadi janda beranak dua. Suaminya meninggal dunia"

"Ayah dan Qian sudah bersama sejak lama? Apa Qian yang membuat Ayah menceraikan Bibi?"

"Setau bibi seperti itu, Qian benar-benar wanita jahat, dia menghasut Ayahmu untuk menceraikan Bibi dan Ibumu. Namun hanya Bibi yang berhasil di ceraikan" sahut Juhyun, dan Jaehyun menatap Juhyun.

"Ibuku, di racun oleh Song Qian" ujar Jaehyun, dan Juhyun terlihat cemas.

"Itulah kenapa aku membunuh wanita jalang itu, dan sekarang semua ayah diambil oleh Minho dan Lucas, kedua Anak Qian. Aku sangat ingin merebutnya kembali" lanjut Jaehyun.

"Mereka keluarga yang jahat, bagaimana bisa dia mengambil semua hartamu Jung Yunho?"

"Ayah menolak memberiku bagian dan mengubah kepemilikan perusahaan serta Mansion yang aku tinggali, pada akhirnya semua itu sudah menjadi milik Minho dan Lucas"

Juhyun menatap Jaehyun dengan sendu, ia khawatir dengan Jaehyun yang dibutakan oleh dendam saat ini, entah kapan hal itu berakhir.

"Lalu Jaean bagaimana?"

Sungchan melepaskan tangan Ibunya yang sejak tadi menggenggam tangannya.

"Jaean meninggal dunia"

"Apa? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi?" Tanya Juhyun dengan tatapan terkejut.

Jaean adalah anak tidak normal yang berkebutuhan khusus, di sembunyikan keberadaannya oleh Yunho karena di anggap aib keluarga, jadi tidak ada info apapun tentang Jaean.

"Jaean suka menggambar beruang, tempat favoritnya adalah sebuah Cafe kecil yang menyediakan banyak gambar beruang di dindingnya. Suatu hari Jaean sakit, kami terlambat mengetahui bahwa banyak luka lebam di tubuh Jaean, sampai akhirnya Jaean meninggal dunia karena organ dalamnya rusak akibat pukulan yang selalu ia dapatkan dari pemilik cafe itu"

Juhyun meneteskan air matanya, walau ia bukan ibu kandung Jaean, ia tetap menyayangi Jaean yang mendapat perlakuan tidak adil dari Yunho.

"Apa pemilik Cafe itu kedua orang tua Kim Ara?" Tanya Sungchan, dan Jaehyun menatap Sungchan dengan tajam.

"Ya"

"Jadi, itu sebabnya kak Jaehyun bunuh kedua orang tuanya Ara" ujar Sungchan yang terlihat marah, entah sudah berapa kalinya Juhyun terkejut.

"Siapapun yang menyakiti keluargaku, akan mati" desis Jaehyun.

"Apa termasuk aku? Apa aku dan Ibuku termasuk keluarga Kak Jaehyun? Apa kak Jaehyun bisa melindungiku dan Ibuku?" Tanya Sungchan yang terlihat menggebu-gebu.

"Sungchan, jangan kayak gini" bisik Juhyun dengan cemas seraya memegang lengan Sungchan.

"Banyak yang sudah Ibuku korbankan untuk keluarga Jung. Ibuku harus dibenci keluarganya sendiri karena menikah dengan Ayah, bahkan Ibuku yang mengurus kak Jaehyun dan Jaean ketika Bibi Ailee sakit"

"Sungchan, cukup!" Tegur Juhyun.

"Tergantung tindakanmu dan Ibumu. Seperti saat ini, kamu menghianatiku dan lebih berpihak pada Lucas. Apa kamu pantas mendapat perlindungan dariku?" Desis Jaehyun.

"Entah apa saja yang sudah kamu bocorkan pada Lucas, kamu berhianat pada kakak seayahmu sendiri" lanjut Jaehyun.

Sungchan hanya diam dengan suara nafas gemetar.

"Maaf Jae, Sungchan memang selalu tidak sopan" ujar Juhyun.

"Sekarang aku dan Ibu dalam bahaya, Lucas dan Minho sudah tau keberadaan kami. Cuma itu yang bisa aku lakukan, memberitahukan soal Ara dan Kak Jaehyun pada Lucas. Karena aku terlalu takut" ujar Sungchan dengan suara gemetar.

"Aku gak ada pilihan lain, kak" lirih Sungchan.

"Tetap penghianat" gumam Jaehyun, lalu beranjak dari tempatnya.

"Terimakasih makanannya bi, bibi simpan saja peninggalan Ibuku" ujar Jaehyun, lalu ia pergi meninggalkan Sungchan dan Juhyun.

Juhyun memukul kepala Sungchan. "Jangan berkata seperti itu, Sungchan. Jaehyun dan Ibunya adalah orang baik, kamu harus sopan sama mereka"

"Orang baik gak ada yang menjadi pembunuh"

"Dia terpaksa, semua keluarganya meninggal dunia karena ulah orang lain. Dia begitu menyayangi keluarganya, jangan menjadi beban buat Jaehyun"

"Ibu bahkan membela pembunuh itu" desis Sungchan.

"Sungchan, ketika kamu dalam suasana hati yang buruk, ketika kamu ingin mencapai sesuatu, kamu pasti bakal melakukan apapun untuk kepuasaan itu. Jangan pandang orang lain dari kejahatan yang mereka lakukan, lihat penyebabnya kenapa orang itu melakukan kejahatan, karena gak semua orang bisa menahan emosinya sampai akhir"

"Tapi bukan berarti Ibu mendukung Jaehyun menjadi seorang pembunuh, itu hal buruk dan dibenci Tuhan. Hanya saja Ibu pikir gak semua orang bisa menahan emosinya dengan baik"

"Jangan kayak gini, Sungchan. Jaehyun banyak berkorban untuk keluarganya sendiri. Musuhnya bukan orang lain, tapi ayahnya sendiri. Dan sebagai seorang anak, dia masih menganggap ayahnya walau Yunho sudah sejahat itu padanya" ujar Juhyun berusaha meyakinkan Sungchan.

Sungchan menghela nafasnya. "Dia membunuh keluarga temanku, dia bahkan menghamili temanku, dia itu setan berwujud manusia, dia orang jahat" ujar Sungchan dengan suara lirih.

Juhyun tak tahu harus mengatakan apalagi, ia hanya ingin Sungchan tidak membenci Jaehyun.

**

Jaehyun: mau beli sesuatu?

Ara: aku mau mau Buble tea rasa Oreo vanila, topoki dan ayam tepung.

Jaehyun: ya.

Ara tersenyum senang, perhatian kecil Jaehyun sungguh berarti untuknya.

Ara duduk di depan cermin, ia memoles bibirnya dengan pewarna bibir berwarna peach, terlihat natural di bibirnya.

**

Satu jam kemudian, Jaehyun sampai di rumah. Ia memanggil Ara dan menaruh semua pesanan Ara di atas meja.

Ara masih terlihat takut, jadi sulitnya untuknya bersikap biasa saja di depan Jaehyun.

"Tunggu apa lagi? Ayo dimakan" ujar Jaehyun yang sudah membuka semua kardus makanan itu, dan memberikan Buble tesnya pada Ara.

Ara duduk di kursinya, di hadapan Jaehyun, lalu memandang Jaehyun yang tengah meminum Buble tea rasa taronya melalui sedotan.

Pemandangan langka, seorang Jung Jaehyun meminum Buble Tea.

"Aku sengaja gak minta pedas, mulai sekarang jangan makan makanan yang pedas" gumam Jaehyun.

"Tapi rasanya gak enak" gumam Ara, membuat Jaehyun menoleh.

"Enak" gumam Ara lagi ketika ia sudah memakan satu topokinya.

Jaehyun tersenyum kecil, lalu ia ikut memakannya. Jaehyun juga membeli Pizza dan spageti, ia memakannya sendirian tanpa menawari Ara. Padahal Ara terlihat ingin memakannya juga.

Ara meremat sumpitnya, lalu ia menatap Jaehyun.

"Aku mau spagetinya" gumam Ara, dan tanpa di duga Jaehyun menyodorkan garpu yang sudah terdapat helaian spageti disana.

Ara terlihat gugup, namun ia tetap membuka mulutnya, dan Jaehyun menyuapi Ara.

"Pedas?" Tanya Jaehyun, dan Ara menggeleng.

"Ngomong-ngomong, Sungchan tau segalanya tentang kamu?" Tanya Jaehyun.

"Ya, hampir semuanya, bahkan dia yang paling ngertiin aku, tapi- tapi dia agak aneh akhir-akhir ini. Dia bahkan gak ada ngabarin aku soal apapun, atau nanyain kabar aku" sahut Ara.

"Sekarang kamu tau kan apa yang harus kamu lakuin?" Tanya Jaehyun, namun Ara hanya diam.

"Ara" panggil Jaehyun.

"Iya, buat gak terlalu percaya sama Sungchan" gumam Ara.

"Bagus" sahut Jaehyun, lalu ia kembali menyuapi Ara spageti, dan Ara menerimanya dengan senang hati.

Hari ini Jaehyun dalam mode baik dan menyenangkan, tidak ada ucapan kasar lagi walau wajahnya masih terlihat dingin.

**

Lucas: Jaehyun ke rumah Lo, kenapa gak ngabarin gue?

Sungchan: Lo udah tau kan? Ngapain gue harus ngabarin?

Lucas: jadi, apa yang dia omongin di rumah Lo?

Sungchan: dia nonjok gue dan numpang makan di rumah gue. Udah itu aja,

Lucas: jangan nyembunyiin apapun dari gue, Sungchan.

Sungchan: dia udah tau gue ngekhianatin dia. Puas?

Lucas: bukannya sejak awal Lo gak pernah berpihak sama siapapun? Itu bukan termasuk penghianatan, karena dari awal Lo gak percaya Jaehyun juga.

Sungchan: bacot, Bagong.

Lucas: gue tebas ya pala Lo anjng!
Read

.
.
.
.
TBC

Next?

DI WATTPAD HANYA SEPARUH, SISANYA DI NOVEL YA, MASIH PANJANG KONFLIKNYA.

Silahkan Order di shopee Aerishop794
Atau Tokped Valryanat

Continue Reading

You'll Also Like

223K 18.3K 40
(21+) Meski peringkatnya hanya 118 dunia, Elena Mudjiono berhasil mendepak lawannya yang petenis unggulan hingga lolos ke semifinal Grand Slam Austr...
229K 30.4K 31
[17+] "Lebih suka cowok seumuran atau yang lebih tua?" -Arjean. "Siapa aja, asal bukan lo." -Shannon. ⚠️WARNING⚠️ - Kekerasan. - Umpatan dan kata kas...
200K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
847 271 17
cinta itu butuh perjuangan seperti melawan api, jika kau benar benar mencintainya perjuangkan dia sebelum seseorang datang untuk membuatnya lebih bah...