PERFECT DEMON || Day and Nigh...

By NihaOsh

4.6M 407K 176K

[17+] Kim Ara, gadis 20 Tahun yang terperangkap di Mansion mewah milik Jung Jaehyun, ketua Mafia yang bersemb... More

DEMON || 00
DEMON || 01
DEMON || 02
DEMON || 03
DEMON || 04
DEMON || 05
DEMON || 06
DEMON || 07
DEMON || 08
DEMON || 09
DEMON || 10
DEMON || 11
DEMON || 12
DEMON || 13
DEMON || 14
DEMON || 15
DEMON || 16
DEMON || 17
DEMON || 18
DEMON || 19
DEMON || 20
DEMON || 21
DEMON || 22
DEMON || 23
DEMON || 25
DEMON || 26
DEMON || 27
DEMON || 28
DEMON || 29
DEMON || 30
DEMON || 31
DEMON || 32
DEMON || 33
DEMON || 34
DEMON || 35
DEMON || 36
DEMON || 37
DEMON || 38
DEMON || 39
DEMON || 40
DEMON || 41
DEMON || 42
DEMON || 43
DEMON || 44
DEMON || 45
DEMON || 46
DEMON || 47
DEMON || 48
DEMON || 49
DEMON || 50
DEMON || 51
DEMON || 52
VOTE COVER
INFO PO
SHOPEE (TERBATAS!!)
SHOPEE MALAYSIA
READY STOCK TERBATAS!
[NEW COVER] OPEN PO KUOTA TERBATAS
Link Shopee Perfect Demon

DEMON || 24

70.9K 7.6K 1.4K
By NihaOsh

Spam komen kuy!! jangan lupa Vote juga.

Makasih yaa 🤗🤗

.
.
.

"Halo Jae" Ara menerima Telpon dari Jaehyun.

"Kartu memori kamera yang Minjeong kasih ke kamu, ada kan?"

Ara terdiam sejenak.

"Ara?"

Aera menoleh kearah coatnya yang menggantung, namun tidak ada coat disana. Ia baru ingat tadi pagi ia taruh coat itu di keranjang kotor.

"Biar aku cari"

"Cari sampai ketemu, jangan sampai hilang"

Ara menjadi takut, ia turun ke lantai satu dan pergi menuju toilet bawah, ia melihat keranjang kotor yang sudah kosong.

"Jaemin! Sungchan!"

Tak lama Sungchan keluar dari kamarnya. "Apa?"

"Coat gue mana?"

"Hah?" Sungchan terlihat bingung.

"Maksud gue, pakaian kotor gue dimana?"

"Di loundry tadi pagi, masih disana belum gue ambil" sahut Sungchan yang membuat Ara terkejut.

"Cari sampai ketemu, aku gak mau tau"

Pip

Jaehyun memutuskan sambungannya sepihak.

"Besok Loundrynya buka jam berapa?" Tanya Ara.

"Jam 7 pagi. Emang kenapa sih?"

"Itu hmm. Lo liat kartu memori kamera gitu gak? gue taro di saku coat" sahut Ara.

Sungchan menggaruk tengkuknya sejenak. "Apa penting?"

"Penting" sebab Jaehyun yang mencari.

"Gue kira udah gak kepake, gue masukin ke kamera club di kampus. Gak gue ambil lagi"

Ara menatap Sungchan dengan sebal. "Apa masih bisa diambil?"

"Bisa kok, besok gue ambil"

"Gue mohon banget sama lo, jangan sampe ilang"

"Iya, emang tadi yang nelpon lo siapa?"

"Temen" sahut Ara, lalu kembali ke kamarnya. Sungchan mengendikan bahunya dan ia juga kembali ke kamarnya. Mengingat sekarang sudah tengah malam.

**

Jeno tidak pulang sejak kemarin malam hingga pagi ini, Ara jadi terpikirkan soal itu.

Ara sadar, Jeno pasti kecewa berat padanya, sama pertinya saat ini, kecewa pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba ia mengerang dan terisak, membuat Jaemin yang tengah memasak menoleh pada Ara yang tengah duduk di kursi meja makan.

"Lo kenapa? Kenapa nangis kayak bocah? Apa karena Jeno gak pulang?" Tanya Sungchan yang baru saja duduk di hadapan Ara, Sungchan terlihat mengejek.

Ara terisak sungguhan, ia tiba-tiba merasa sedih dan ingin menangis.

"Lo kenapa Ra?" Tanya Jaemin seraya menaruh nasi goreng seafood di atas meja, lalu ia melepas apronnya dan duduk di samping Sungchan.

Sungchan dan Jaemin memperhatikan Ara yang terisak begitu lirih, bahkan Ara menutup wajahnya dengan kedua tangannya sendiri.

Sungchan dan Jaemin saling berpandangan sejenak, lalu Jaemin berdeham pelan.

"Kalau ada masalah bilang aja, jangan dipendam sendirian" ujar Jaemin yang merasa iba.

Ara mengusap air matanya, ia menatap Jaemin dan Sungchan secara bergantian dengan tatapan sendunya.

"Gue terbebani selama tinggal sama Jaehyun, hampir setiap gari dipukul, ditendang, sampai rasanya gue mau mati aja" lirih Ara di sela isakannya, membuat kedua temannya terkejut.

"Gue gak seneng, justru gue kesakitan dan mau pulabg kesini, mau hks mau ketemu kalian"

"J-haehyun juga perkosa gue, gue gak bisa ngelawan sama sekali, karena badan gue udah sakit kena pukulan dia"

"Maaf hks, maaf Jae, Chan" Ara menangis semakin tersedu-sedu.

"Gue hamil, anaknya Jaehyun. Maafin gue hks, iya gue salah.. jangan marah, jangan marahin gue" lanjut Ara yang sudah tak berani menatap Jaemin dan Sungchan.

Sementara Jaemin dan Sungchan tampak terkejut dalam diam, keduanya benar-benar terkejut hingga bingung harus bagaimana.

Semuanya terjadi begitu cepat, sebajingan itu Jung Jaehyun.

"Maaf maaf" Ara terus nenggumamkan kata maaf di sela tangisannya.

"Gue bukan jalang, hks gue terpaksa. Gue diam hks gue takut sama Jaehyun"

Jaemin menggeleng kecil, lalu kembali memandang Ara. "Lo gak salah, kenapa harus minta maaf? Gue ngerti posisi lo saat itu, lo bukan jalang, lo cuma takut buat ngelawan"

"Berhenti minta maaf, gue gak marah. Semua udah terjadi, gak ada untungnya disesalin. Gue harap lo nerim semua yang terjadi, bayi lo gak salah apa-apa" lanjut Jaemin seraya tersenyum untuk menenangkan.

Ara menatap Jaemin dengan penuh keraguan, lalu menatap Sungchan hanya diam.

"Cha.. nasi gorengnya terlalu pedes, tunggu sebentar, biar gue bikinin bubur" ujar Jaemin seraya beranjak dari kursinya. Hal itu membuat Ara kembaku meneteskan air matanya.

"Jadi, disini bakal ada anak kecil? Kayaknya asik" ujar Sungchan sambil tersenyum lebar.

"Berapa usia kandungan lo, Ra?" Tanya Jaemin.

"Dua minggu" lirih Ara, dan Jaemin mengangguk kecil sambil tersenyum.

**

"Jangan banyak makan eskrim, jangan nonton Tv terus, kamu itu nyusahin" gumam Jeno seraya menyisir surai adiknya.

"Tapi Chanie udah sembuh"

"Maka dari itu berhenti lakuin itu semua okay? Kasian Mama khawatirin kamu" ujar Jeno lagi, dan Chanie mengangguk.

"Kak Jeno mau nganterin Chanie sekolah?"

"Ya, mama yang minta. Tapi sebenarnya aku malas"

"Kalau begitu Chanie pergi ke sekolah sendiri, naik bus"

Jeno berdecak kecil, lalu ia beranjak dari sofa dan menarik tangan kecil Youngchan untuk keluar dari rumahnya menuju mobilnya.

"Kak Jeno, maafin Chanie, Chanie janji gak akan berisik lagi selama perjalanan ke sekolah"

"Bagus, masuk"

Jeno dan Chanie pun memasuki mobil Jeno, dan Jeno melajukan mobilnya pergi menuju sekolah Chanie.

Benar saja, Chanie terdiam dengan duduk manis, ia menjadi anak yang lebih baik. Sebab, bisanya Chanie aka banyak bertanya tentang suatu hal pada Jeno.

**

Jaehyun: udah ketemu?

Ara terlihat panik ketika mendapat pesan dari Jaehyun. Sebab, Sungchan tidak menemukan kamera kampusnya, mungkin dibawa Seniornya.

Jaehyun: aku gang komplek A, dekat rumah kamu, temuin aku sekarang.

Ara melihat jam yang sudah menunjukan pukul 8 malam, namun ia tetap pergi untuk menemui Jaehyun. Padahal Jaemin tengah keluar membeli makanan untuk makan malam, dan memintanya untuk menunggu.

Ara berjalan dari rumahnya menuju gang Komplek A yang tidak terlalu jauh, komplek itu adalah komplek yang sepi.

Tak lama, Ara melihat Jaehyun tang berdiri bersandar pada dinding. Ketika ia sampai di hadapan Jaehyun, Jaehyun menegakan tubuhnya dan menatap Ara dengan dingin.

"Mana?" Tanya Jaehyun.

"J-jae, maaf. Memori itu di kamera kampusnya Sungchan. Aku-"

"Telpon Sungchan, suruh dia kemari" desis Jaehyun.

Ara semakin panik. "Jae, kasih aku kesempatan. Aku bakal dapetin kartu nemori itu. Aku janji bakal dapetin itu" ujar Ara dengan tatapan memohon.

Jaehyun terdiam lalu mendengus kasar. "Kartu memori itu lebih penting dari apapun, kenapa kamu gak bisa jagain titipan orang?" Jaehyun mulai geram.

"Maafin aku Jae, aku yang salah karena ceroboh"

"Ya salah kamu, aku akan membunuh Sungchan kalau kartu memori itu hilang" ujar Jaehyun yang membuat Ara panik.

Jaehyun menatap Ara semakin tajam, lalu menarik tubuh Ara dan mendorongnya hingga punggung Ara menabrak dinding dengan keras. Ara terpekik kesakitan, namun diabaikan oleh Jaehyun.

"Kamu udah liat rekaman itu?"

Ara menggeleng. "Aku bahkan gak tau rekaman apa itu, aku cuma dititipin Minjeong sebelum Minjeong meninggal dunia. J-jae sakit" rintih Ara ketika tulang bahunya di tekan dengan kuat.

Jaehyun berdecak lalu mengusak surainya dengan kasar. Jaehyun kembali menatap Ara, sontak Ara menundukan kepalanya ketakutan.

"Besok kita ketemu lagi, pastiin kartu memorinya kembali" gumam Jaehyun, lalu ia meraih tangan kecil Ara, dan ia menggenggamnya.

"Aku antar pulang" ujar Jaehyun lagi, lalu keduanya berjalan bersama menuju rumah Ara.

Ara berfikir, sikap Jaehyun terkadanf berubah-ubah. Jaehyun sering kasar, namun tak jarang Jaehyun berucap dengan pelan dan menenangkan. Seperti saat ini, Jaehyun bilang akan mengantarnya pulang, dan hal kecil itu membuat Ara sedikit merasa tenang.

Raut ketakukan Ara berubah menjadi senyuman kecil seraya memandang jemarinya yang terpaut dengan jemari Jaehyun.

Ara yakin, ia tidak mencintai Jaehyun, sikapnya yang seperti ini karena bawaan janinnya. Mungkin janin di kandungannya ingin dekat dengan Ayahhnya.

.
.
.
.
Tbc

Next?

Continue Reading

You'll Also Like

630K 41.4K 58
Saya masih baru (Author Pemula), tidak begitu Pro dan tidak ahli dalam menulis cerita tentang JenLisa. Jujur, saya sudah sering menulis cerita lain...
BIG BOSS By SenjaOen

Teen Fiction

93.1K 11.5K 82
Bagaimana rasanya kalau elu dicium musuh bebuyutan elu? Bahkan itu adalah ciuman pertama elu. Elu membencinya selama dua tahun ini, karena keberadaan...
1.5M 237K 54
[SELESAI] [17+] Im Yesha, gadis yang terjebak di markas Geng pembunuh bayaran, ia benci dihadapkan dengan situasi seperti itu, namun pada akhirnya ia...
72.7K 6.6K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...