PERFECT DEMON || Day and Nigh...

By NihaOsh

4.6M 407K 176K

[17+] Kim Ara, gadis 20 Tahun yang terperangkap di Mansion mewah milik Jung Jaehyun, ketua Mafia yang bersemb... More

DEMON || 00
DEMON || 01
DEMON || 02
DEMON || 03
DEMON || 04
DEMON || 05
DEMON || 06
DEMON || 07
DEMON || 08
DEMON || 09
DEMON || 10
DEMON || 11
DEMON || 12
DEMON || 13
DEMON || 15
DEMON || 16
DEMON || 17
DEMON || 18
DEMON || 19
DEMON || 20
DEMON || 21
DEMON || 22
DEMON || 23
DEMON || 24
DEMON || 25
DEMON || 26
DEMON || 27
DEMON || 28
DEMON || 29
DEMON || 30
DEMON || 31
DEMON || 32
DEMON || 33
DEMON || 34
DEMON || 35
DEMON || 36
DEMON || 37
DEMON || 38
DEMON || 39
DEMON || 40
DEMON || 41
DEMON || 42
DEMON || 43
DEMON || 44
DEMON || 45
DEMON || 46
DEMON || 47
DEMON || 48
DEMON || 49
DEMON || 50
DEMON || 51
DEMON || 52
VOTE COVER
INFO PO
SHOPEE (TERBATAS!!)
SHOPEE MALAYSIA
READY STOCK TERBATAS!
[NEW COVER] OPEN PO KUOTA TERBATAS
Link Shopee Perfect Demon

DEMON || 14

94.7K 7.7K 2.7K
By NihaOsh

Ayo spam komen, makasih bangett 💚💚

Jangan lupa divote juga ya sayang.

.
.
.

Ara terbangun, ia mengerang kecil merasakan tubuhnya yang semakin sakit, terutama dibagian bawahnya.

Ara merengut sendu ketika ia mengingat kejadian yang belum lama ini, Jaehyun telah mengambil dirinya.

**

Jaehyun baru saja kembali dari kantor pukul 2 dini hari.

"Apa Ara sudah tidur?" Tanya Jaehyun pada Bibi Park.

"Belum Tuan, Nona Ara baru saja terbangun, tapi ia tidak mau makan"

"Jangan beri dia makan jika dia tidak mau" gumsm Jaehyun, lalu ia melangkahkan kakinya menuju kamar Ara di lantai dua.

Cklek

Jaehyun membuka pintu kamar, terlihat Ara yang tengah meringkuk di atas kasur, matanya terlihat sayu.

"Kenapa gak makan?" Tanya Jaehyun, membuat Ara menataonya.

"Sakit" sahut Ara dengan suara serak, Jaehyun pun mendengus kecil.

"Kalau sakit harusnya makan"

"Sakit, semuanya. Sampai bernafas pun sakit" lirih Ara yang membuat Jaehyun terdiam sejenak.

"Kamu berharap aku bawa ke rumah sakit?" Tanya Jaehyun dengan suara pelan, tatapan matanya terlihat dingin.

"Bunuh aku Jae, apa susahnya? Aku cape, sakit"

Jaehyun tiba-tiba menarik lengan Ara, hingga posisi Ara berubah menjadi duduk.

"S-sakit" lirih Ara dengan suar gemetar.

"Udah aku bilang kalau mati lebih sakit dari apapun" desis Jaehyun.

"Tapi mau sampai kapan kamu buat aku kayak gini, Jae? Sekarang aku ngerasain berada di titik yang paling rendah, dimana aku gak bisa berbuat apa-apa lagi hks. Cuma bisa nangis, cuma bisa ngeluh, tanpa bisa melawan" ujar Ara yang mulai terisak.

"Kamu gak bisa mati secepat itu, masih banyak yang harus kamu lalui disini, bersamaku"

"Tapi kenapa?! Aku cape"

"Pikirkan kenapa aku ngelakuin semua ini, aku gak mungkin ngelakuin suatu hal tanpa alasan"

Kini Ara yang terdiam, menatap mata Jehyun yang tajam dengan lamat.

"Cepat atau lambat, kamu akan tahu semuanya" desis Jaehyun.

"J-jaehyun" lirih Ara dengan nada frustasi di sela isakannya, pasalnya Jaehyun mencengkram pergelangan tangannya dengan kuat. Bahkan hingga jarinya memutih.

"Kamu bilang, kalau aku bersikap baik, kamu juga akan bersikap baik" ujar Ara dengan suara tertahan, lalu Jaehyun mengendurkan cengkramannya.

"Ya, tapi kamu belum memperlihatkan sikap baik itu"

"Bakal aku lakuin, tapi tolong jangan sakitin aku lagi" lirih Ara seraya mengusap air matanya.

"Sakit, Jae. Sampai rasanya mau mati aja" lirih Ara lagi.

"Kita lihat nanti. Sekarang kamu harus makan"

Ara mengangguk. "T-tapi badanku sakit semua, aku gak bisa beranjak dari sini"

"Biar bibi Park yang bawain. Makan yang banyak, pastiin semuanya habis. Kamu tunggu disini" gumam Jaehyun seraya beranjak dari kasur.

"Jangan banyak tingkah" gumam Jaehyun dengan nada penuh ancaman, lalu keluar dari kamar Ara.

Ara menghela nafas lirih. Pada akhirnya ia menyerah, menyerah untuk membalaskan dendamnya pada Jaehyun. Tap menyerah untyk sementar.

**

Jaehyun sudah dua jam berada di ruang kerjanya, tak lama Bibi Park datang.

"Tuan, Nona Ara sudah makan dan minum obat. Bibi sudah membantu mandi juga"

"Terimakasih Bi, Bibi bisa beristirahat" ujar Jaehyun seraya beranjak dari kursinya.

"Terimakasih kembali tuan" sahut Bibi Park, lalu ia keluar mendahului Jaehyun.

Bibi Park memasuki kamarnya, di kamar belakang, sementara Jaehyun menuruni satu lantai dan memasuki kamar Ara.

Jaehyun dapat melihat Ara yang terbaring miring, namun matanya masih terjaga.

"Ini udah udah jam 3 pagi, aku gak peduli perut kamu sakit makan sepagi ini. Sekarang, tidur" gumam Jaehyun seraya mematikan lampu utama, dan nenyalakan lampu tidur. Ia pun membaring tubuhnya di samping Ara, membuat Ara menoleh.

"Obatnya baru bikin aku ngantuk" gumam Ara, dan Jaehyun mengangguk, ia merengkuh tubuh Ara, membuat Ara berada di pelukannya.

Ara yang sudah tidak memikirkan apa-apa lagi memejamkan mata kantuknya, dan terlelap disana.

Jaehyun menundukan kepalanya, Ara begitu mungil di pelukannya, bahkan begitu ringan. Tulang-tulang di perpotongan lehernya tercetak jelas dan dalam, betapa mengurusnya Ara.

Jaehyun tersenyum remeh, bisa-bisanya ia mengatakan bahwa ia akan bersikap baik jika Ara bersikap baik juga. Padahal tujuan utamanya membuat Ara tersiksa dan menderita disini.

**

Jeno berulang kali mengusak kasar surainya. Ia membutuhkan polisi untuk membawa Ara kembali, namun ia terlaku takut ikut terseret, bagaimana pun juga polisi adalah musuhnya saat ini.

"Kak Jeno"

Pintu kamar Jeno terbuka. Ya, Jeno sedang berada di rumah orang tuanya saat ini. Ia terpaksa pulang ketika Ibunya tahu dengan keadaannya saat itu. Tapi sekarang ia sudah baik-baik saja dan baru pulang dari rumah sakit semalam.

"Kak Jeno, hari ini mama dan papa pergi sebelum kak Jeno bangun"

"Ya terus?"

"Kak Jeno jangan pergi ya? Chanie gak mau sama bibi Han" sahut anak laki-laki yang menyebut dirinya sebagai Chanie.

"Bibi Han suka cubit Chanie, sakit" ujar Chanie lagi yang membuat Jeno mengerutkan dahinya.

"Kenapa gak ngadu sama mama?"

"Kata Bibi Han Chanie nakal, jadi kalau di cubit, Chanie gak boleh marah. Dan Chanie takut mama marah kalau tau ini"

Jeno berdecak kecil. "Ya, emang anak kecil kayak kamu terlalu bodoh. Udah sana keluar"

"Chanie gak boleh disini ya? Hari ini Chanie libur sekolah"

"Gak boleh" sahut Jeno, dan Chanie merengut sendu, ia pun hendak menutup pintunya. Namun Jeno mencegahnya.

Ia mengusak kasar surainya, ia ingin membenci anak itu, namun di sisi lain anak itu tidak bersalah sama sekali, anak itu justru korban.

"Chanie boleh disini, asal jangan berantakin" ujar Jeno seraya beranjak dari kasur, membuat Chanie mengangguk senang.

Jeno pun memasuki toilet untuk membersihkan diri, sementara Chanie duduk di atas kasur Jeno, setidaknya ia bisa berlama-lama dengan Jeno, sebab ia hampir jarang bertemu Jeno.

**

Pagi ini Ara terbangun dengan Jaehyun tak di sisinya, ia mengubah posisinya menjadi duduk, senyuman yang hampir tak pernah terlihat lagi itu kembali mengembang.

Ara tersenyum senang ketika tubuhnya tak sesakit semalam, entah obat apa yang Bibi Park berikan hingga membuatnya tak merasakan sakit apapun lagi di tubuhnya.

Cklek

Ara terperanjat di tempatnya ketika pintu kamar terbuka, memperlihatkan Jaehyun yang sudah rapi dengan setelan kerjanya.

Senyuman Ara meluntur, ia tak pernah menunjukan senyumannya di depan Jaehyun.

"Lebih baik?" Tanya Jaehyun seraya menghampiri, dan Ara mengangguk.

"Segera sarapan, aku harus pergi kerja. Kalau butuh sesuatu panggil Bibi Park" ujar Jaehyun yang terluhat biasa saja, berbicara tanpa emosi.

"Ya, hati-hati" ujar Ara, kata-kata itu keluar begitu saja. Jaehyun pun mengangguk kecil, lalu pergi dengan langkah cepat.

Ara menghela nafasnya, ia kembali tersenyum. Ia beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju jendela besar, ia dapat melihat mobil sedan hitam milik Jaehyun melaju keluar dari area mansion ini.

Begitu mobil Jaehyun menjauh, tak lama mobil merah tiba, entah mobil siapa, Ara tidak peduli.

Ara juga tidak memikirkan soal Jaehyun yang telah menyetubuhinya, ia hanya ingin tenang hari ini, tanpa beban pikiran dan tanpa rasa sakit. Ia bernafas dengan lega saja sudah bersyukr.

Cklek

Ara menoleh, senyumannya luntur melihat Jihyo yang datang bersama Hyoju, Hyoju nampak mengunci pintu, membuat perasaan Ara tidak enak.

"Wanita bajingan" desis Jihyo, lalu memukul wajah Ara dengan tas mahalnya dengan keras, membuat tubuh Ara limbung menabrak jendela.

"Apa yang kamu lakukan Jihyo!" Bentak Ara tidak terima.

"Oh mulutnya berani sekali" gumam Hyoju mengompori, Jihyo pun kembali memukul wajah Ara dengan tasnya, membuat Ara melindungi wajahnya dengan tangannya.

"Hentikan Jihyo!" Ujr Ara meminta berhenti.

"Rasakan, sialan!! Kamu pantas dapatin itu! Bajingan!" Jerit Jihyo yang terlihat begitu kesal.

Jihyo menjambak surai Ara, hingga kepala Ara terdongak. "Wanita jalang" desis Jihyo.

"Kamu bahkan tidur sama tunanganku!" Jerit Jihyo lagi.

Ara yang mendengar itu terdiam dengan raut wajah bingung.

Bugh

"Ahk! Sakit" pekik Ara ketika Jihyo membenturkan wajahnya ke ujung meja, hingga ujung meja itu menabrak tulang pipinya dengan keras.

"Kamu pikir kamu bisa hidup tenang, jalang!! Kamu salah, kamu akan menderita disini" desis Jihyo, lalu ia beranjak dan menjambak surai Ara lagi.

Hyoju membantu Jihyo menyeret Ara ke dalam toilet.

"Hentikan! Kalian gak boleh lakui ini. Jihyo!!" Pekik Ara berusaha melawan, namun Jihyo semakin menjambak surainya.

Jihyo menghempaskan tubuh Ara di dekat closet.

Jihyo meludahi closet yang berisi setengah air itu.

"Sampah harusnya diperlakukan layaknya sampah" desis Jihyo seraya mendorong kepala Ara memasuki air closet. Ara berontak hebat, namun ia kalah dengan tenaga Jihyo dan Hyoju.

"Rasakan air sampah ini" desis Jihyo yang menenggelamkan kepala Ara disana cukup lama.

"Telan semuanya!!!" Bentak Jihyo. Tangan Ara menggapai surai Jihyo, namun dengan cepat Hyoju menarik tangannya kebelakang, membuat Ara mengerang kesakitan.

Jihyo pun menarim kepala Ara, hingga Ara terbatuk dan hampir muntah dengan air yang tertelan olehnya.

"C-cukup Jihyo! Uhuk-uhuk" ujar Ara di sela batuknya.

Jihyo yang sudah marah besar tak bisa lagi megontrol emosinya. Ia membenturkan wajah Ara di pinggiran closet dengan keras, membuat suara hantaman terdengar jelas.

Hyoju yang melihat itu agak terkejut, pasalnya Ara mulai menangis kesakitan.

Jihyo tak henti-hentinya mmebenturkan wajah Ara, bahkan hingga wajah Ara membengkak seketika.

"Rasakan itu, sialan!!" Jerit Jihyo.

Hidung Ara mengeluarkan darah, begitu pun mulutnya. Bibir bawahnya pecah.

"N-nona" panggil Hyoju dengan suara gemetar.

"Diam, rasanya aku ingin membunuh wanita jalang ini!!"

"J-jihyo hks. Arghh cukup!" Ara melepaskan tangannya dari genggaman Hyoju, namun tenaganya sudah habis karena rasa sakit yang ia rasakan. Ia tidak bisa menghentikan benturan itu.

"Biar wajah semakin jelek" desis Jihyo, lalu

Bugh bugh bugh

"Aarghhh" jerit Ara ketika Jihyo membenturkan mukutnya di pinggira closet, lalu menghempaskan kepalanya hingga membentur dinding.

Ara menangis lirih dengan darah yang keluar dari luka-luka di wajahnya. Ia menangis pilu ketika merasakan potongan gigi-giginya menusuk bibir pecahnya.

Jihyo tak kalah kejam dari Jaehyun, bahkan wanita itu masih menatapnya tajam setelah melihat kondisinya yang begitu mengenaskan.

Jihyo beranjak dari sana.

"Ingat Ara, hidupmu gak akan tenang sebelum menjauh dari tunanganku" desis Jihyo, lalu ia menendang wajah Ara, membuat Ara mengerang lagi. Dan ia pun peegi dari sana.

Hyoju memandang Ara dengan tatapan tak percaya, ia terkejut dengan tindakan Jihyo, namun bukan berarti ia akan menolong Ara.

Hyoju pun pergi, Ara hanya bisa menangis pilu disana.

Rasa sakit di wajahnya seperti hancur, ia bahkan enggan untuk melihat wajahnya di cermin.

Terlalu menyakitkan, darah terus mengalir dari hidung dan mulutnya. Ara harap, seseorang menemukanny disini secepat mungkin.

**

Jihyo: jangan ada satupun yang memasuki kamar Ara, ini perintah dariku!

Hyoju: baik Nona.

.
.
.
.
Tbc

Next?

Continue Reading

You'll Also Like

298K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
117K 9.8K 79
ketika seorang Oh Sehun si siswa cerdas harus bertanggung jawab atas kesalahan yang di sengaja oleh musuhnya dan Lee Jieun si cantik yang mandiri har...
298K 38.2K 24
[MATURE] 🔞 Jung Jaehyun tidak pernah sekali pun menunjukan kemarahannya di depan Yeana, namun karena suatu kejadian yang menyakitkan merubah Jaehyun...
563K 112K 41
"Gue mau jadi cowok lo tapi gak boleh ada yg tau kalo kita pacaran."