Asp : #1 Terbangun dan Menjad...

By Adinda-Sp

294K 33.9K 1K

WAJIB FOLLOW Adin sebelum baca‼️ WAJIB LIKE and KOMEN‼️ Jan lupa FOLLOW dulu sebelum baca lalu klik tombol LI... More

Eps. 1
Eps. 2
Eps. 3
Eps. 4
Eps. 5
Eps. 6
Eps. 7
Eps. 8
Eps. 9
Eps. 10
Eps. 11
Eps. 12
Eps. 13
Eps. 14
Eps. 15
Eps. 16
Eps. 17
Eps. 18
Eps. 19
Eps. 20
Eps. 21
Eps. 22
Eps. 23
Eps. 24
Eps. 25
Eps. 26
Eps. 27
Eps. 28
Eps. 29
Eps. 30
Eps. 31
Eps. 32
Eps. 33
Eps. 34
Eps. 35
Eps. 36
Eps. 37
Eps. 38
Eps. 39
Eps. 40
Eps. 41
Eps. 42
Eps. 43
Eps. 44
Eps. 45
Eps. 46
Eps. 47
Eps. 48
Eps. 49
Eps. 50
Eps. 51
Eps. 52
Eps. 54
Eps. 55
Eps. 56
Eps. 57
Eps. 58
Eps. 59
Eps. 60
Eps. 61
Eps. 62
Curhatan Author
Eps. 63
Eps. 64
Eps. 65
Eps. 66
Eps. 67
Eps. 68
Eps. 69
Eps. 70
Eps. 71
Eps. 72
Eps. 73
Eps. 74
Eps. 75
Eps. 76
Eps. 77
Eps. 78
Eps. 79
Eps. 80
Eps. 81
Eps. 82
Eps. 83
Eps. 84
Eps. 85
Eps. 86
Eps. 87
Eps. 88
Eps. 89
Eps. 90
Eps. 91
Eps. 92
Eps. 93
Eps. 94
Epilog
10 April 2021
14 Juli 2022

Eps. 53

1.8K 273 7
By Adinda-Sp

Dengan gesit aku berlari dan melompat keluar dinding istana, sembari mencari keberadaan Hong An. Hingga sampailah aku di hutan belakang istana, hutan bambu ungu. Kulihat seseorang sedang duduk di atas batu besar, seseorang dengan pakaian serba hitam dan pedang di sakunya.
"Hong An?"
"Akhirnya kau datang juga"ucapnya tersenyum.
"Kenapa kau langsung pergi----"
"Aku ini mata-mata, hanya orang tertentu yang boleh melihat ku"
"Terserah. Aku hanya ingin bertanya satu hal padamu-----"
"Jangan temui Kaisar Baru itu"
"Apa?"
"Saat kau kembali nanti, cari alasan untuk menghindarinya"
"Ke-kenapa?"
"Ini bukan perintah tapi larangan"
"Ada apa dengannya?"
"Lakukan saja apa yang ku bilang"
"Dao Ri------bagaimana kau bisa tau jika dia sudah-----"
"Aku membantunya"
"Apa?"
"Ku gunakan energi gelapku untuk-----"
"Apa? Kau----"
"Dengarkan aku dulu! Ditubuhnya ada energi dari tubuhmu, aku hanya menekan energi mu yang ada pada dirinya. Energimu unik dan bersifat menetralkan menjadi murni, energi gelap menjadi lebih kuat dan murni saat bertemu dengan energi mu"
"Aku------"
"Intinya, energimu lebih banyak dari milikku. Dan itu sebabnya energi hitam milikku sudah menjadi murni berkat energimu"
"Ah baiklah"
"Aku hanya ingin menyampaikan hal itu, aku pergi"
"Hey tunggu!"
"Apa?"
"Apa kau terluka?"
"Kau bisa lihat sendiri aku bagaimana"
"Iya maksudku, setelah kejadian itu---- kemana kau pergi?"
"Bukan urusanmu"
"Aku------"
.
.
.
"Tolak"
"Apa?"
"Aku pergi"ucapnya melesat pergi dengan cepat.
"Hahhh--------aku masih tak mengerti"

Segera aku kembali masuk Istana Kekaisaran, sungguh aneh karna suasana menjadi sunyi. Ku berlari menuju altar kekaisaran, masih ramai orang berpesta dengan riang. Namun Sang Kaisar baru dan Ibu Suri tak ada disana.
"Apa yang Nona lakukan disini?"ucap seorang seketika.
"Eh?"
"Ahh Nona Besar"ucapnya menunduk hormat.

Seorang anak kecil dengan pakaian berwarna merah, rambut hitam dan mata yang memiliki warna yang berbeda. Dia adalah Putra Mahkota, anak dari Sang Raja yang baru.
"Ahh kau----"
"Saya adalah Yong Jian Heeng"
"Ahh anak dari Si Huang"
"Hey! Dia sekarang adalah seorang Kaisar, beraninya kau memanggil langsung nama ayahku"ucapnya dengan nada datar, raut wajah imutnya kini berubah dingin dan penuh amarah.
"Ahhh, begitu yaa. Dengar, dia Raja dan aku Ratu------"
"Ratu? Kau itu bukan ibuku!"
"Aku memang bukan ibumu, siapa bilang aku itu ibumu? Aku itu calon Ratu dari Tianlu, aku akan menjadi Ratu di Tianlu bukan disini"
"Cih, jika bukan karena kau telah menyelamatkan ayahku-----aku akan-----"
"Akan apa? Membunuhku?"
"Kau----"
"Yang Mulia Pangeran----"
"Dari yang kulihat sepertinya kau baru berumur 8 tahun----"
"9-----aku 9 tahun"
"Ah iya sama saja, banyaklah belajar dan jangan membuat masalah!"
"Kau-----"

Aku segera berpaling pergi dari sana.
"Mau bagaimanapun-----anak kecil itu bukan sembarang anak kecil pada umumnya, dia menjadi salah satu pembunuh termuda yang bengis dan kejam. Bahkan kekejamannya terkenal menyamai dari Kaisar sendiri, untuk seterusnya aku harus lebih berhati-hati dan jangan sampai membuatnya mengincariku"gumanku dalam hati.

"Salam Yang Mulia"ucap seorang pelayan.
"Ah? Ada apa?"
"Yang Mulia Raja ingin menemui Anda"
"Hm?"

Aku berjalan menyusuri lorong diikuti beberapa pelayan menuju taman barat istana kekaisaran, langkah ku tegap dan sedikit ku percepat.

"Hong An melarang ku bertemu dengan Kaisar, apa akan terjadi hal buruk jika aku menemuinya?"gumanku dalam hati dengan bimbang.

Tanpa kusadar, kini aku sudah berjalan di taman sendirian. Pelayan berhenti tepat sebelum memasuki taman, kulihat sosok dari Kaisar baru itu. Rambut pink nya kini berubah menjadi hitam, Ia berdiri dibawah pohon sembari memainkan beberapa dahan.

Kulihat sosoknya yang begitu gagah dan berwibawa dengan pakaian kebesarannya. Namun tatapannya begitu sayu dan penuh dengan kekecewaan. Kuhampiri dirinya dengan perlahan, dan Ia pun menoleh padaku. Kusambut tatapannya dengan senyuman tipis ku, dan Ia membalasnya dengan senyuman seakan menandakan Ia baru saja mendapatkan kebahagiaan.

"Sa-Salam Yang Mulia Raja"ucapku ragu.
"Yu Huan, kau tak perlu seperti itu padaku"ucapnya lembut.
"Ahh iyaa, maksud ku tidak. Kau sekarang sudah menjadi Raja, jadi-----"
"Aku tetaplah aku------"
"Iya tapi------ada apa kau memanggilku?"
"Dari mana saja kau? Aku tak melihat mu setelah penobatan ku selesai"
"Ahh itu-----aku ke kamar Dao Ri, dia sudah terbangun dan yahh-----"
"Syukurlah jika memang seperti itu"
"Iya"
.
.
.
Entah kenapa suasana menjadi hening dan rasa canggung mendera dengan hebat. Angin berhembus cukup kencang membuat rambut hitam ku tersibak dengan lembut, Ia masih menatapku lekat dengan senyuman tipis dan penuh ekspresi yang tak dapat ku artikan, namun hal itu justru membuatku salah tingkah.
"Ehem, besok aku akan ikut keluarga ku untuk kembali ke Tianlu"
"Hm? Begitu cepatnya?"
"Ah iyaa karena tugasku disini juga sudah selesai, maka aku harus kembali"
"Iya benar"
"Soal kematian Kaisar terdahulu, aku masih berusaha mencari informasi dan menyelidikinya sampai tuntas. Jadi tenang saja"
"Aku percaya padamu, terimakasih"
"Tentu, eummm------jika tak ada yang ingin kau sampaikan lagi-----aku akan pergi"
"Apa kau memiliki suatu pekerjaan yang mendesak?"
"Ah tidak, hanya saja-----ah bukankah kau sudah meminang seorang gadis? Aku hanya tak ingin dia menjadi salah faham jika kita terlalu dekat"
"Apa itu menjadi masalah untukmu?"
"Ten---tentu saja, aku----"ucapku perlahan mundur.
"Gadis itu, ada disini"
"Eh? Ah begitu kah? Dimana? Ah maksud ku, aku akan pergi----"
"Dia di depanku---"
"Hm?"
"Salam Yang Mulia Raja"ucap pangeran ke-9 seketika.
"Eh!"isakku saat tak sengaja tersandung.

Dengan gesit Pangeran ke-9 menangkap ku dan Ia menatapku lekat. Tatapannya seolah tak asing dan begitu dekat denganku, demikian juga postur tubuhnya.
"Ehem"singgung Sang Raja.
"Ah maaf maaf"ucapku.
"Apa kau baik-baik saja?"tanya pangeran ke-9 lembut.
"Iya tentu, aa---aku permisi"ucapku berpaling dengan cepat.

"Kakak pertama-----aku sudah pernah bilang bukan bahwa aku mencintainya?"
"Adik ke-9, maafkan aku. Tapi saat ini aku juga butuh seorang pendamping, pendamping yang cocok untuk menjadi Ratu dan ibu dari Jian Heeng"
"Tapi apa itu harus Nona Yu Huan?"
"Karena dia adalah gadis yang paling tepat, tolong lepaskan dia untukku"
"Lepaskan? Aku tak akan pernah melepaskannya!"
"Adik ke-9, pikirkanlah Jiang Heeng. Keponakanmu itu perlu seorang ibu untuk---"
"Lalu apa kau memikirkan bagaimana perasaan ku?"
"Adik ke-9----"
"Aku mungkin memang lemah, tapi aku tak akan melepaskannya begitu saja"
"Adik ke-9-----"
"Lagi pula dia terlalu muda untuk mu. Umur kalian berjarak hampir 10 tahun. Bahkan denganku pun-----dia 5 tahun lebih muda dariku"
"Ini bukan soal umur, tetapi----"
"Tidak! Jia Li yang menjadi teman masa kecilku, cinta pertamaku-----bahkan pada akhirnya sudah menikah denganmu. Apa itu kurang untukmu?"
"Jia Li sudah mati!!"teriak Raja dengan kasar sembari menahan tangisnya.
"Dia mati karenamu dengar!! Jika saja dia tak menikah denganmu, mungkin dia masih ada disini----disampingku. Kau kakak terburuk yang pernah ku miliki! Kau merebut semua yang kupunya, kasih sayang dan segalanya!"tegas Pangeran ke-9 dengan kasar yang juga sembari menahan tangisnya.
"Jia Li---Jia Li----Jia Li maafkan aku"isak Sang Raja menangis, Ia berjongkok sembari memukuli kepalanya.
"Kau----aku benci padamu! Kau merebut--- akh"

Jlebbbbbbb..........
Sang Kaisar dengan gesit menusuk tepat ke dada Pangeran ke-9 menggunakan pedangnya.
"K---k---kau----"
"Maafkan aku adik ke-9, tapi ini demi negara kita. Demi rakyat dan demi Jian Heeng keponakan mu"

Srashhhhhhh.......
Sang Kaisar menarik kembali bilah pedangnya dan darah Pangeran ke-9 pun memancar dari tubuhnya.
"Uhuk---aku---pasti akan---membunuhmu" ucap pangeran ke-9 lantas tergeletak tak bernyawa.
"Aagh"teriak beberapa pelayan ketakutan.
"Kakak pertama! Apa yang kau lakukan pada adik ke-9?"ucap Pangeran ke-2 terkejut.
"Kakak!!"teriak pangeran ke-13 menangis.
"Aku-----adalah kaisar kalian. Jika kalian menentang ku, aku tak akan segan-segan memberi hukuman termasuk hukum mati. Dan jika ada yang berusaha merebut Nona Besar Yu Huan dariku, maka kalian akan bernasib sama seperti dirinya"ucap Sang Kaisar dengan nada datar.
"Kau----dasar iblis tak berperasaan! Kau membunuh kakak ke-9!"bentak Pangeran ke-13 sembari ingin memukul.
"Adik ke-13 tenanglah"
"Minggir! Akan ku bunuh kaisar sialan itu"
"CUKUP!!"bentak Ibu Suri seketika.
"Salam Yang Mulia Ibu Suri"
"Ada keributan apa ini?"
"Ibu lihatlah kelakuan putramu! Dengan teganya dia membunuh kakak ke-9!!"
"Ah anak ke-9, hanya masalah kecil kenapa begitu ribut? Pelayan, urus mayat Pangeran ke-9 dan siapkan pemakamannya"
"Baik Yang Mulia Ibu Suri"

"Apa? Ibu bahkan hanya menganggap enteng? Dia membunuh kakakku"
"Pangeran ke-9 tak pernah ada gunanya. Selalu sakit-sakitan dan begitu lemah, dia sama halnya sebagai parasit tak akan menguntungkan jika dia tetap hidup"
"Apa? Ke--kenapa?"
"Tuan?"ucap Yuan Ru seketika.
"Kau-----mulai sekarang kau adalah kaki tanganku"ucap Sang Kaisar menunjuk pada Yuan Ru.
"Siapa-----siapa yang membunuh Tuanku?"
"Dia----kaisar bodoh itu yang membunuh Pangeran ke-9"
"Beraninya kau"

Srashhhhhhh.......
"Ahakkk"Isak Sang Kaisar yang bermuntahkan darah.
"Anakku"ucap Ibu Suri.

Sayatan mengenai tepat di dada sang Kaisar membuat Ia terluka cukup parah.
"Semuanya, tangkap pria itu!"perintah Ibu Suri dengan tegas.

Jangan lupa vote dan komennya ya gaes ❣️
Aku butuh dukungan kalian 🤗

Hi gaes, thx buat 50k viewer-nya 😭😭
Hwaaa-----gw terhura bgt, buka pagi-pagi liat dh genap viewer-nya. Makasi atas dukungan kalian, aww jd sayang❣️
.
.
Kira-kira mau apa nih? Giveaway pulsa 20k buat satu orang atau up crazy 5 eps?

Syaratnya :
. Kalau pilih giveaway pulsa, follow aku dan vote karya aku ya. Jangan lupa ketik "mau giveaway" di kolom komentar sebanyak mungkin

. Kalau pilih up crazy, jangan lupa juga follow aku dan vote karya aku. Lalu ketik "up crazy" di kolom komentar sebanyak mungkin

Jawab di komentar pilih yang mana, ditunggu sampai Minggu depan yaa tgl 24 November 2020

See you gaes❤️🤗

Continue Reading

You'll Also Like

62.8K 4.5K 14
Niken adalah perempuan jenius. Tidak disangka ia akan meninggal dunia pada usia yang cukup muda. Merisa adalah putri tunggal keluarga Viscount, satu...
7.1M 371K 46
Daisy Mahesa, seorang model terkenal. Ia juga merupakan putri tunggal dari keluarga Mahesa. Menjadi seorang model merupakan mimpinya, namun sayang ka...
103K 12.4K 31
"The Prince" merupakan novel terpopuler saat itu. Novel itu menceritakan bagaimana perjuangan sang antagonis wanita yaitu Veronica Claire untuk mend...
976K 71.9K 33
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...