Bloodstains (1D's Vampire Sto...

By paynefiction

191K 11.5K 218

" Meeting you was fate, Becoming your friend was a choice, but falling in love with you, ... More

Prologue
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Final Chapter
Author's Note

Chapter 20

3.8K 249 5
By paynefiction

~Nathalie Pavin's POV~

"Selamat siang My Sweet. Semoga harimu indah. Oh ya, besok aku akan menjemputmu lagi." ucap Liam, ia mengelus lembut punggung tanganku sambil tersenyum manis.

"Semoga harimu lebih menyenangkan." sahutku. Liam lantas berlalu kedalam mobilnya dan melambaikan tangannya padaku saat mobilnya mulai melaju.

Summer Love! Aku berdecak kagum saat menyadarinya. Liam adalah seseorang yang berhasil membuatku jatuh cinta padanya. Siapa sangka jika aku akan dekat padanya? Ya—Liam kini tau segalanya.

Aku menghempaskan tubuhku diatas kasur empuk nan nyaman ini. Sembari memainkan ponselku, aku menemukan sebuah pesan singkat dari Harry.

"Apakah sore ini kau bisa pergi? Aku ingin mengajakmu pergi ke sekolah, dengarkan beberapa laguku. Kau mau?

Harry Styles"

Aku membacanya perlahan sambil memikirkan jawaban untuknya. Jika aku menerimanya, Liam bisa saja mengajakku jalan lagi kan? Tapi jika aku menolak, aku akan menyakiti hati Harry. Tidak—lebih baik aku menerimanya, lagipula tak ada salahnya kan?

"Aku mau, tapi sepertinya kau harus menjemputku lagi :D

Nath"

Tulisku kemudian mengirimkannya pada Harry. Tak lama kemudian, ia membalas pesanku dengan singkat.

"Tentu saja! Jam 16:00 aku menjemputmu!

Harry Styles"

Tanpa pikir panjang, aku langsung berganti pakaian dan beranjak tidur siang. Tak biasanya aku melakukan ini saat siang hari, tapi aku merasa lelah hari ini.

***

16:00PM. Harry berucap untuk segera menjemputku. Aku menyiapkan pakaianku. Sebuah short denim dan blus tanpa lengan yang terlihat longgar di tubuhku.

"Kau mau kemana Sayang?" tukas Mom dengan ada keibuannya.

"Pergi bersama temanku Mom. Boleh kan?" tukasku terdengar sedikit merayu.

"Dengan siapa? Liam?" tebak Mom yang meleset.

Aku menggeleng pelan. "Harry Styles, Mom. Sudah dulu, aku berangkat!" seruku sembari mengecup lembut pipi Mom. Wanita itu tersenyum senang.

.

.

.

~Harry Styles's POV~

Aku tau soal hubungan Liam dan Nathalie makin dekat. Aku bahkan tau jika mereka saling mencintai. Tapi aku tak ingin berhenti. Bukankah cinta itu tak harus memiliki? Maksudkuaku tak harus menjadikan Nathalie sebagai kekasihku. Aku bisa menjadikannya seorang sahabat yang baik mungkin?

Sore ini aku berencana mengajak Nathalie ke sekolah. Kebetulan hari ini aku meminjam ruang musik untuk mengajaknya kencan. Well, aku menyebutnya dengan kencan terselubung. Aku berharap jika Nathalie mau menerimaku sebagai sahabat. Paling tidak, ia menganggapku sebagai tempat untuk mencurahkan keluh kesahnya.

Aku menarik jaketku dan meraih kunci mobil dengan cepat. Kebetulan yang lain sedang bermain di hutan. Dengan segera aku membuka pintu garasi dan melajukan mobil meninggalkan flat. Pertama, aku akan menjemput Nathalie lalu pergi ke sekolah bersamanya.

Tak butuh waktu lama sampai Nathalie akhirnya keluar dari rumah ia segera masuk dalam mobil dan tersenyum manis padaku. "Hey Nath!" sapaku. Gadis itu memalingkan wajahnya padaku lantas membalasnya, "Hey Harry. Lagi-lagi kau mengajakku jalan di sore yang cerah ini."

Aku terkekeh pelan lantas melajukan mobilku menyusuri jalanan memuju sekolah. "Aku pikir, sore hari cukup indah untuk dinikmati bersamamu." aku tak menolehkan wajah kearahnya tapi bisa merasakan bahwa ia tersenyum kecil.

Kami sudah sampai di sekolah, aku langsung membawanya ke ruang musik. Semua kelompokku ikut dalam kelas musik karena kami sama-sama menyukainya saat masih menjadi manusia, bahkan kami punya koleksi piringan hitam, kaset pita, dan DVD dari tahun 50-an sampai sekarang.

"Kau suka musik?" tanya Nathalie ketika aku membenarkan posisi duduk dihadapan grand piano.

"Tentu saja. Semua sahabatku ikut kelas musik. Kami sama-sama penyuka musik sejak kecil." aku menepuk kursi panjang itu untuk menghilangkan debu agar Nathalie bisa duduk tepat disebelahku. "Mau mendengarkan suaraku? Aku tak menciptaan lagu ini. Tapi aku sering membawakannya saat rehearsal."

"Tentu. Aku tak sabar mendengarnya." tukas Nathalie girang.

Aku mulai meregangkan jemari tanganku dan mulai meletakkannya diatas jajaran tuts piano itu seakan aku kembali hidup sebagai manusia lagi dan bisa merasakan ketenangannya, apalagi ada Nathalie disampingku.


"Oh, her eyes, her eyes
Make the stars look like they're not shinin'
Her hair, her hair
Falls perfectly without her trying
She's so beautiful
And I tell her everyday
Yeahh
I know, I know
When I compliment her she won't believe me
And it's so, it's so
Sad to think that she don't see what I see
But every time she asks me "Do I look okay?"
I say

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl you're amazing
Just the way you are
Yeah

Her lips, her lips
I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh, her laugh
She hates but I think it's so sexy
She's so beautiful
And I tell her everyday
Oh you know, you know, you know
I'd never ask you to change
If perfect's what you're searching for
Then just stay the same
So don't even bother asking if you look okay
You know I'll say

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl you're amazing
Just the way you are
The way you are
The way you are
Girl you're amazing
Just the way you are

When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are"


Aku mulai membuka mataku perlahan. Seperti biasa, aku terlalu menghayati isi lagu. Andai kau tau Nath, aku menyanyikan lagu ini jauh dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam hanya untukmu—aku menyayangimu.

Nathalie sempat menatap mataku sejenak lantas memberikan tepuk tangan meriahnya. Senyum manis itu mereka dari kedua sudut bibirnya. Ia terlihat sangat manis, pantas saja Liam memanggilnya My Sweet.

"And you're so amazing, just the way you are..." Nathalie menyanyikan sebait dari lirik lagu yang barusan aku nyanyikan. Kami tertawa bersamaan dan saling melempar tatapan terpukau.

"Apa suaraku jelek?" tanyaku penasaran. Nathalie menggelengkan kepala lalu menepuk lenganku sekilas. "Kau bercanda? Suaramu sangat indah—percayalah Harry." ia mengedipkan sebelah matanya genit. Aku hanya bisa terkekeh melihat tingkahnya.

"Oh ya, terima kasih Harry." tukasnya tiba-tiba, aku menatapnya tak mengerti.

"Terima kasih soal penyelamatanku hari itu. Kau dan sahabat-sahabatmu." lanjutnya. "Kau sudah berterima kasih saat makan siang tadi bahkan pada sahabat-sahabatku yang lain."

Aku meraih tangan Nathalie kemudian menggenggamnya erat. Sepasang bola mata coklat keabuan itu menatap mataku lekat-lekat. "Maukah kau jadi sahabatku?"

Nathalie menatapku tak percaya. Aku yakin ia pasti terkejut dengan permintaanku, tapi aku berharap ia mau menerimanya.

"Aku tak tau dengan apa yang ada di pikiranmu. Maksudku, kau belum lama mengenalku dan aku juga belum lama mengenalmu dan para sahabatmu. Tapi apa alasanmu? Kenapa tiba-tiba kau memintaku untuk menjadi sahabatmu?"

Perlahan aku melepas genggaman tanganku lalu bangkit dan berjalan menjauh darinya, sedikit mendekat kearah jendela. "Karena aku tau sebentar lagi kau akan jadi bagian dari kelompok kami sama halnya dengan Perrie dan Sarah. Kau mengerti maksudku?"

"Maksudmu soal Liam?" tanyanya ragu. Aku sama sekali tak memalingkan wajah, tapi aku menganggukkan kepala perlahan.

"Apa yang kau lakukan selama jadi sahabatku? Aku butuh bukti Harry." tukasnya lagi. Aku menolehkan wajah padanya sembari melipat kedua tangan di dada. "Kau bisa menceritakan apapun yang ingin kau katakan padaku. Aku akan membantu memecahkan masalahmu sebisaku."

"Tak ada salahnya. Aku tak punya teman dekat selain Viola dan kami lebih sering membicarakan soal sesuatu yang berbau perempuan. Not bad Harry." Nathalie menyeringai tajam kearahku. Ia segera bangkit dan berjalan mendekat kearahku. "aku tak berniat memaksamu. Jika kau tak menginginkannya, kau bisa menolaknya."

Nathalie menggeleng pelan. "Sayangnya tidak. Aku tak bisa menolaknya karena—Ya, aku ingin lebih dekat denganmu. Terlebih setelah kau mengajakku jalan-jalan di taman sore itu."

Aku menyeringai tajam kearahnya lalu membuka lebar-lebar kedua tanganku agar ia dapat jatuh ke pelukanku. Benar saja, ia langsung mendekapku erat. "Thanks Nath." bisikku pelan.

"Aku harus segera pulang Harry." gadis itu lantas melepas pelukanku. "Okey, aku akan mengantarmu." tukasku kemudian. Kami langsung berjalan meninggalkan sekolah menuju rumah Nathalie.

"Thanks Harry." katanya saat baru saja keluar dari mobil. 

"Sama-sama Nath. Oh ya, kalau ada apa-apa, kau bisa menghubungiku." Nathalie melambaikan tangannya saat aku mulai melajukan mobil menyusuri jalan menuju flat.

Akhirnya Nathalie menerima tawaranku sebagai seorang sahabat. Mungkin awalnya ia ragu, tapi beruntung ia mau menerimaku. Ini baru awal Nathalie, suatu saat aku akan menyatakan perasaanku yang sesungguhnya padamu...



»»»»»»»»»»»»»»»«««««««««««««««

Harry Styles berambisi untuk menyatakan cinta pada Nathalie. Tapi sayang, Liam lebih dulu melangkah dibanding Harry!

Masih penasaran kan sama ceritanya? VOTE and COMMENT(S)!



~Big hug, Mrs. Payne {}

Continue Reading

You'll Also Like

340K 35.2K 30
Aku tak pernah percaya akan apa itu 'keajaiban'. Hingga keajaiban itu benar-benar datang dan membuktikan padaku bahwa ia memang benar adanya. Aku me...
6.3M 484K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
6.1M 706K 53
FIKSI YA DIK! Davero Kalla Ardiaz, watak dinginnya seketika luluh saat melihat balita malang dan perempuan yang merawatnya. Reina Berish Daisy, perem...
3.3M 300K 88
[Part lengkap] Ini semua berawal dari ban bus yang bocor pagi itu~ P.s terima kasih untuk pembaca yang sudah meninggalkan komentar di cerita ini. Kal...