[03] Love Two Heart [Complete]

By velove_girlie

224K 11.1K 1.4K

Lanjutan CSD (Cinta Semanis Duren) & Kasih Tak Sampai. Kehidupan rumah tangga Echa-Dirga, tidak seindah seper... More

PROLOG
LTH [01]
LTH [02]
LTH [03]
LTH [04]
LTH [05]
LTH [06]
LTH [07]
LTH [08]
LTH [09]
LTH [10]
LTH [11]
LTH [12]
LTH [13]
LTH [14]
LTH [15]
LTH [16]
LTH [18]
LTH [19]
LTH [20]
LTH [21]
LTH [22]
LTH [23]
LTH [24]
LTH [25]
LTH [26]
LTH [27]
LTH [28]
LTH [29]
LTH [30]
LTH [31]
LTH [32]
LTH [33]
END
Epilog
Extra Part 1 => Fadil 'n Viola
Extra Part 2 => Kezia 'n Rafa
Extra Part 3 = Double Frey

LTH [17]

4.5K 235 72
By velove_girlie

[VotMen Please]

Dari bawah sana, Romi terus mengamati apartemen yang ditempati oleh Dirga dan Echa. Dari balik kaca mobilnya, dia mendongakkan kepalanya mengawasi jendela apartemen dimana Echa dan Dirga tinggal. Meskipun dari bawah sana pak Romi mengamatinya dan tidak bisa melakukan apa-apa, dia berharap Echa akan baik-baik saja dan Dirga tidak akan melukai Echa sedikitpun.

Apa yang akan Dirga lakukan setelah dia tahu aku adalah pria dari masa lalu Echa, istrinya? Dan masih terus mengejar Echa hingga detik ini? Apa dia akan menyakiti Echa?

Romi menggeleng lemah, berusaha menghilangkan pikiran buruk mengenai Dirga kepada Echa.

Aku sangat berharap Dirga belum menyadarinya, sehingga aku dapat leluasa untuk membuat Echa kembali mencintaiku. Tapi... Bagaimana jika Dirga telah menyadarinya? Dan menyakiti Echa? Apa yang harus aku lakukan? Bodoh!! Tentu saja aku harus merebutnya kembali, jika dia sampai melukai Echa sedikitpun. Tapi... bagaimana jika Dirga bersikap biasa saja dengan kehadiranku? Dan tetap mencintai Echa? Apakah aku harus mundur begitu saja? Dan membiarkan Echa hidup dengannya? Aku memang sangat mencintai Echa, tapi... aku juga tidak ingin jika rumah tangganya berantakan karena kehadiranku...

Ya Tuhan... Apa yang harus aku lakukan? Apakah Echa bahagia dengan pria itu...? Apakah aku harus melepasnya demi kebahagiaannya? Apa Echa benar-benar mencintai suaminya? Aku butuh jawaban, sehingga aku dapat memutuskan apakah aku harus melepasnya atau tidak...

Kedua mata Romi terus mengawasi jendela apartemen Dirga yang terletak dilantai 20. Detik itu juga, dia memutuskan untuk bermalam di dalam mobil di depan apartemen yang terletak di daerah bekasi. Mungkin, besok pagi dia akan mendapatkan jawaban apakah dia harus melepas Echa ataukah tetap mempertahankannya?

Kembali di ruang tamu apartemen. Echa menatapi punggung suaminya yang mulai menjauh darinya. Apa yang terjadi dengannya? Mengapa dia menghindar darinya? Itulah yang ada dipikiran Echa saat ini.

'Ada apa dengan Mas Dirga? Kenapa dia tidak tergoda? Biasanya dia yang selalu menggodaku, sekarang... giliran aku yang menggodanya dia menjauh... apa karena aku... memakai daster? Bukankah Mas Dirga tidak suka aku memakai daster? Karena itu dia menolakku?' Echa mengamati dirinya sendiri, tanpa sadar dia mengusap-usap perutnya yang sedikit membesar.

'Baiklah, kalau dia tidak suka aku memakai daster. Aku akan ganti dengan pakaian tidur seksi yang dia belikan untukku' dia berjalan masuk kedalam kamar, lalu mengambil pakaian tidur yang dia maksud dan sesekali melihat suaminya yang tertidur di atas tempat tidur masih lengkap dengan kemeja garis-garis dan celana panjang hitam.

'Kita lihat saja, apakah dia tidak tergoda dengan pakaian tidur yang dia belikan untukku?'

Echa masuk ke dalam kamar mandi mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur super seksi yang biasa kita sebut dengan lingeria berbahan tipis transparan berwarna pink, hingga menampilkan lekuk tubuhnya dan bra serta kain segitiga hitam dibalik lingeria. Setelah selesai, Echa merangkak naik ke atas tempat tidur masih berusaha menggoda Dirga.

Dia merapatkan dirinya dengan Dirga yang terbaring disana, jemari mungil itu kembali bergerilya di tubuh Dirga yang masih setengah tertutup dengan kemeja garis-garis. Bibir manisnya menyapu seluruh wajah suaminya tanpa terlewatkan sedikitpun. Dia mengecup bibir tebal suaminya dengan sangat lembut dan tangannya masuk menyusup ke dalam kemeja suaminya.

Sekuat tenaga Dirga menahan desahan yang disebabkan oleh istrinya. Bibir tebal itu masih tertutup rapat, tidak mengijinkan lidah Echa semakin jauh untuk bermain disana. Echa yang telah sadar akan penolakan Dirga secara tidak langsung, terus berusaha untuk membuka kedua bibir suaminya. Menggigit kecil bibir Dirga, tapi... dia masih menutup rapat bibirnya. Pria itu mengepalkan satu tangannya, berusaha menahan erangan yang hampir saja keluar dari bibirnya. Lelah... lelah bibir Echa bermain disekitar bibir Dirga, kini bibir itu beralih turun ke bagian leher. Mencium, menjilat dan menggigit disekitar sana.

"Mas... aku ingin..." ujar Echa dengan nada memelas sambil membuka ikat pinggang Dirga dari celana panjang yang dia kenakan.

"Aku lelah Cha, aku ingin tidur..." tangan Dirga menahan tangan Echa yang berusaha membuka ikat pinggang celananya dengan mata masih terpejam.

"Mas... aku..."

"SUDAH AKU KATAKAN, AKU LELAH!! AKU INGIN TIDUR!!" tanpa sadar, Dirga membentak Echa dengan kedua mata yang menajam menatapnya. Lalu, berbalik memunggungi Echa dan kembali memejamkan kedua matanya dengan tangannya yang masih memegang tangan Echa dipinggangnya.

Sedetik, dua detik Echa terdiam mendengar bentakan suaminya, mencerna tiap kalimat yang dilontarkan olehnya. Untuk pertama kalinya Dirga menolak dirinya dan untuk pertama kalinya dia membentak dirinya selama tiga tahun pernikahannya.

"YA SUDAH!! KALAU MAS MAU TIDUR, TIDUR SAJA!! JANGAN HARAP AKU AKAN TIDUR DENGAN MAS!!"

"AWWWW!! ECHA KAMU -" Dirga mengaduh kesakitan, dengan sengaja Echa melepas kasar tangan suaminya dari tangannya, melangkah turun melewatinya dari tempat tidur dan sengaja menginjak kasar kaki Dirga.

Didepannya, Echa melepas lingeria yang dia kenakan dengan cara merobeknya, niatnya ingin menggoda
Dirga dengan lingeria pemberiannya malah membuatnya muak. Sumpah serapah dia keluarkan karena lingeria yang dia gunakan.

"PERCUMA SAJA AKU MEMAKAI INI!! KALAU HASILNYA MAS SEPERTI ITU!!"

Bugghhh...

Echa melempar lingeria yang dia sobek ke wajah Dirga dengan sangat kasar, lalu keluar kamar membanting pintu.

Braaakkk!!

'Kalau bukan karena terpaksa, aku mana mau menggodanya. Dasaaaaarrr!! Kenapa aku sangat menginginkannya!! Tetapi, dia malah menolakku mentah-mentah!!' teriak Echa dari luar kamar.

Dirga hanya menarik nafas berat, menggenggam lingeria yang baru saja dilemparkan oleh Echa. Lalu, dia kembali merebahkan diri memejakan kedua matanya. Tidak perduli dengan Echa yang terlihat kesal kepadanya.

Semenit... dua menit... hingga setengah jam dia terus membalikkan badannya berkali-kali ke kanan dan ke kiri, Echa masih tidak kembali kedalam kamarnya.

Pikirannya kembali kalut memikirkan Echa yang kesal kepadanya. Dia orang yang tidak perduli dengan apapun, egois, keras kepala, mau menang sendiri, dan emosian. Tapi... satu-satunya kelemahan dia adalah Echa, dia takut dengan kemarahan Echa. Bukan takut dengan kata-kata kasarnya, bukan takut dengan Echa yang ringan tangan dan selalu memukulinya. Tapi... yang dia takutkan hanya satu, dia takut Echa akan mendiaminya selama berhari-hari dan tidak mau tidur dengannya, itulah kelemahannya.

Setelah menenangkan pikirannya, Dirga memutuskan untuk keluar kamar mencari Echa dan meminta maaf kepadanya.

"Cha..." panggilnya saat mencari Echa diruang tamu, dapur, ruang tengah dan ruang kerjanya.

"Echa!!" panggilnya dengan nada sedikit panik saat dia tidak menemukan Echa dimanapun. Dari sekian ruangan yang ada di apartemennya, dia sama sekali tidak menemukannya, hanya satu harapannya... kamar tamu... tinggal kamar tamu yang belum dia periksa.

Dia mencoba membuka pintu kamar tamu, terkunci. Besar harapannya Echa berada didalam, karena selama ini kamar tamunya tidak pernah terkunci jika tidak ada yang menempatinya. Kali ini, kamar tamu itu terkunci dan ada kemungkinan Echa berada didalamnya.

"Cha, Echa!! Buka pintunya sayang..." pintanya dengan mengetuk pintu kamar tamu berharap Echa mau membukakan pintu.

Berkali-kali dia mengetuk, tidak ada jawaban dari dalam sana. Dirga mencari kunci cadangan dilaci televisi tuang tamu, lalu mencoba membukanya.

Cklek...

"Cha..." ujar Dirga lirih, dia melihat seluruh tubuh Echa tertutup dengan selimut tebal diatas tempat tidur dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Dengan perasaan penuh sesal, Dirga menaiki tempat tidur mendekati Echa di sana.

"Cha, My Freizh... maafin aku sayang..." ujarnya sambil berusaha melepaskan selimut tebal dari tubuh Echa. Tapi, semakin dia berusaha melepaskan selimut itu, Echa semakin mengeratkan pegangannya pada selimut tebal itu. Tidak mengijinkan Dirga untuk melepas selimutnya.

"Cha... maafin aku..." tidak ada jawaban yang dia terima, Echa masih bersikeras memegang kencang selimutnya. Tidak kehabisan akal untuknya, membuat Echa membuka selimutnya. Echa tidak mau membuka selimut? Maka... dia sendiri yang akan masuk menyusup kedalam selimut yang menutupi tubuh Echa.

Perlahan, Dirga masuk menyusupkan dirinya dibalik selimut yang menutupi tubuh istrinya. Dia merapatkan dirinya dengan tubuh Echa yang hanya terbalut bra hitam dan kain segitiga hitam. Dirga memeluk tubuh Echa dari belakang dan mengelus-elus perut buncit istrinya.

"Sayang... maaf-"

"JANGAN SENTUH AKU MAS!!" dengan kasar Echa mendorong tubuh suaminya kebelakang. Melepaskan tangan Dirga dari perutnya.

"Cha... please... jangan pancing aku untuk bertengkar. Hari ini aku capek Cha, aku tidak mau kita bertengkar hanya gara-gara hal sepele seper-"

"SEPELE??! MAS BILANG INI SEPELE?? TERUS SIAPA YANG MEMANCING MAS BERTENGKAR?? SIAPA??!! BERUSAHA MENGGODA DAN MERAYU MAS ITU DIKATAKAN AKU MEMANCING MAS UNTUK BERTENGKAR, IYA??!!" jeda sebentar, dia berusaha menahan isak tangisnya yang mulai membanjiri kedua pipinya.

"Cha..." tangan Dirga berusaha menyapu cairan bening yang membanjiri wajah istrinya, namun... tangan itu hanya menggantung di udara. Secepat kilat Echa langsung menepis tangan suaminya yang berusaha menyentuh kedua pipinya.

"Atau jangan-jangan... karena perut aku yang sudah mulai gendut, Mas tidak mau aku goda lagi, iya kan?? memang Mas pikir aku mau gendut seperti ini??" tangisnya sambil memukul-mukul perut buncitnya.

"Cha..." lagi-lagi Echa menepis tangan Dirga yang berusaha menyentuhnya dan mendorong tubuh besarnya.

"KALAU MAS TIDAK MAU AKU GENDUT, KENAPA MAS TIDAK CERAIKAN SAJA AKU!! DAN NIKAHI WANITA LAIN!!" teriak Echa meluap mengeluarkan semua kekesalannya kepada suaminya.

"YA YA YA!! AKU AKAN CERAIKAN KAMU!! APA KAMU PUAS??!!" bentak Dirga menatap tajam kedua mata istrinya. Detik itu juga, Echa langsung terdiam tidak menyangka Dirga akan berkata seperti itu. Menceraikannya hanya karena dirinya gendut!!

Echa kembali tidur memunggungi suaminya, tak ada kata-kata atau amarah yang dia lontarkan lagi. Pikirannya kacau, apakah benar pria yang sangat dia cintai akan menceraikannya?

Suasana sunyi senyap dalam seketika. Hanya suara isakan tangis yang memunggungi pak Dirga. Perasaan bersalah dan penyesalan memenuhi dirinya. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Echa meminta cerai darinya dan... dia juga menyesali dengan apa yang baru saja dia katakan. Menceraikannya? Sampai mati-pun dia tidak akan menceraikannya, apalagi menceraikannya dengan alasan gendut.

"Sayang..." ujarnya, setelah suasana agak tenang. Tidak ada jawaban yang dia terima, Echa masih menahan isak tangisnya.

Perlahan, Dirga kembali mendekatkan tubuhnya. Memeluknya dari belakang.

"Aku minta maaf... aku gak bermaksud bikin kamu marah" dia mengecup puncak kepala Echa dan berusaha menepikan anak rambut yang menutupi sebagian pipi istrinya.

Dirga membalikkan tubuh Echa perlahan, berharap Echa tidak menolaknya sama sekali. Ya... kali ini, Echa memang tidak menolaknya. Dia membiarkan Dirga membalikkan tubuhnya dan menyentuh dirinya. Tangan besar itu menyapu wajah sembab Echa, menciuminya dari kedua matanya, hidung dan juga bibir manis yang selalu berkata kasar kepadanya.

"Maafin aku Cha..."

"Mas... apa benar Mas akan menceraikan aku?" tanya Echa sambil terisak-isak, tanpa berani memandang suaminya.

"Shhtt... dengarkan aku Cha dan lihat mataku" dia mendongakkan wajah Echa, memintanya untuk melihat kedua matanya yang tengah menatapnya serius.

"Sampai mati, aku tidak akan pernah menceraikan kamu. Apalagi hanya karena alasan bodoh seperti itu. Aku tidak perduli, kamu gendut, kurus atau cacingan... aku tidak akan menceraikan kamu Cha..." sambungnya, sambil memeluk Echa dan menenggelamkan wajah Echa didadanya.

Dengan menceraikan kamu, akan memberikan kesempatan kepada Romi untuk mendekati kamu... Aku tidak akan rela Cha... aku tidak akan membiarkan kamu berpaling dariku dan kembali ke masa lalu kamu...

"Enngghhh... Mas..." Echa mendesah, saat merasakan jemari besar pak Dirga bermain dipunggung Echa yang polos dan entah sejak kapan kaitan bra hitam itu sudah terlepas begitu saja.

"Kenapa? Bukankah ini yang kamu inginkan?" ujar Dirga. Kini jemari itu merayap ke bagian depannya, mencari sesuatu yang kenyal disana. Dan bibir Dirga bermain disekitar lehernya, menjilat, menggigit serta meninggalkan jejak kemerahan disana.

"Iya Mas... tapi jangan disini... di kamar kita aja... Engghh" pinta Echa dalam desahannya.

Dirga menjauhkan bibirnya dari leher istrinya, menatap Echa dengan senyum nakal. "Apapun yang kamu inginkan, aku akan menurutinya" Dirga menutupi tubuh polos istrinya dengan selimut tebal, lalu membopongnya ala brydal.

"Mas..."

"Hm??" gumam Dirga menatap wajahnya. Echa melingkarkan kedua tangannya ke leher Dirga, lalu mendaratkan bibir manisnya ke bibir coklat suaminya.

"Katanya mau main dikamar? Kenapa sekarang kamu jadi lebih agresif?" tanya Dirga disela ciumannya.

"Jadi gak boleh aku agresif??" Echa merengut sedikit kecewa.

"Boleh kok sayang..." dan kali ini, Dirga yang mendaratkan bibir rasa coklat ke bibir rasa strawberry milik Echa sambil membopongnya masuk kedalam kamar pribadinya.

💛💛💛💛💛

Teriknya sinar mentari dipagi hari menerobos masuk melalui kaca mobil Romi, hingga memaksa pria itu untuk menyipitkan kedua matanya menahan panasnya sinar yang menerpa wajahnya.

Dia mengusap wajahnya sebentar, menghilangkan rasa kantuk dari kedua matanya. Lalu, mata itu kembali menatap jendela apartemen lantai 20 dimana Echa dan Dirga tinggal disana.

Kedua mata itu mengalihkan pandangannya, saat melihat sebuah mobil yang tidak asing keluar dari pekarangan apartemen. Dari balik kaca mobil itu, meskipun tidak begitu jelas dia melihat bayangan Echa bergelayut manja menyandarkan kepalanya dipundak Dirga didalam mobil sana dan sesekali Dirga mencium puncak kepala Echa.

Romi tersenyum tipis menyaksikan semua itu, melihat mobil tersebut melewati mobilnya.

Apakah ini sebuah jawaban? Pria itu masih mencintaimu, meskipun dia tahu aku berusaha merebutmu darinya? Dan itu artinya... aku harus melepasmu Cha?

Drrrtttt... Drrrttt...

Sebuah deringan ponsel membuyarkan pikirannya, dia mengambil ponsel dari dashbord. Sebuah nama yang dia kenal terpajang dilayar ponselnya.

"Halo Kez, ada apa?"

"Bagaimana dengan rencana kita Pak?" tanya Kezia dari ujung telepon.

"Rencana? Rencana apa?"

"Pacar kontrak, bukankah Bapak meminta saya membawa teman-teman saya untuk makan bersama kita hari ini?"

Rencana? Yaaa... Sebelumnya Romi memiliki rencana untuk membuat Echa cemburu dan mengingat masa lalunya, sehingga membuat Echa sadar bahwa pria yang dia cintai adalah dirinya, bukan suaminya. Tapi... melihat Echa dan Dirga hari ini... membuat dia berpikir dua kali untuk melakukannya.

"Halo? Pak Romi?? Halo...?"

"Eh... Iya Kez, ada apa?"

"Gimana Pak?"

"Batalkan saja Kez, saya sudah tidak berminat"

"Terus... nilai saya?"

"Nilai kamu akan saya laporkan kepada Bu Shania sesuai yang ada pada catatan, tidak akan saya ubah sedikitpun"

"Serius? Pak Romi serius?"

"Iya, saya serius. Sudah yaa... saya sedang dijalan"

"Okey, makasih Pak" telepon terputus dari kedua pihak. Romi meletakkan kembali ponsel diatas dashbord.

Senyum yang penuh keraguan diawalnya, kini... senyum itu mengembang secara perlahan diwajahnya. Inilah pilihannya, melepas wanita yang sangat dia cintai demi kebahagiannya. Tapi... bukan berarti dia akan menjauh darinya. Meskipun dia tidak bisa memilikinya, dia bisa menjadi pelindungnya bukan? Selalu berada didekatnya dan diam-diam akan selalu melindunginya.

Semoga pilihanku ini tidak salah dan semoga pria itu benar-benar mencintai kamu, melebihi rasa cintaku kepadamu.

Romi melajukan mesin mobilnya, dia bersiul mendendangkan sebuah lagu.

Inilah Romi yang sesungguhnya, rela melakukan apapun demi kebahagiaan Echa meskipun itu menyakiti hatinya. Dan hampir saja dia menjadi pria jahat yang mencoba menghancurkan rumah tangga seseorang demi cintanya yang begitu besar. Untung saja, malaikat hatinya bisa berkompromi dengannya, kalau jalan yang dia pilih adalah salah. Tapi, apakah kalian pikir rumah tangga Echa akan bahagia untuk selamanya setelah Romi mundur? Tentu saja tidak. Karena ini barulah permulaan, awal mula hancurnya rumah tangga Echa dan Dirga. Tidak ada yang mengetahuinya, dengan mundurnya Romi mengejar Echa justru itu akan membuat rumah tangga Echa perlahan-lahan hancur bagaikan puzle yang terkoyak dalam sekali gebrakan.

💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛

[TBC]

Jakarta, 14"07"16

~velove_girlie~


Finally, slesei jg chapt ne yeeeeeyyyy 😚😚😚 smoga klian suka dngn klanjutan'a...

Aduuhhh2... knp klian tidk shati memilih 1 tokoh tuk Echa? ABC lbih stuju Echa dngn Romi, DEF stuju klo Echa dngn Dirga. Dan... hti q jd galau krena 2 pndpt yg b'beda 😞😞😞

Eittss...tp bwt klian yg stuju dngn Romi-Echa, jngn b'kcil hti dlu yeee...krena dchapt ne q bwt Romi mundur. Soale ni kn blm b'akhir, n q jg gtw Echa bakal jdi ma sapa nti'a 😂😂😂

Mo tnya donk, bwt klian para readers ksayanganku 😘😘😘 tuk narasi klian lbih nyaman pake embel2 pak atw nma aje? Misal'a : Dirga/pak Dirga, Romi/pak Romi? Tuk narasi lho bukn dialog, lbih nyamn pake "PAK" atw ga?

Btw, moga aj klian ga bosen2'a bca crita q ne...krna da kmungkinan crita q ni bakal panjang 'n q gtw ampe brp chapt, mungqn bsa lbih dr CSD yg amp 34 chapt 😂😂😂

~Next Chapt~

"Cha? Echa?" wanita itu masih terdiam. Kedua mata pak Dirga mengikuti arah pandang mata Echa yang terfokus pada satu titik.

Pria itu sedikit kecewa, ketika menemukan arah pandangan mata Echa. Demi melihat tangan pak Romi yang memegang tangan mahasiswi lain, membuat Echa tidak menyadari kehadiran suaminya.

Yuhhuuuuuu...da ap lgi dngn mreka hayoooo?? Kira2 bakal ribut lagi ga tuh?? 😂😂😂 t'nyata q tu suka banget ya biqn 2 tokoh ribut trus... 😂😂😂 ribut trus, tp cepet akur'a kn? Wkakakakakkakak...

Jangn lupa VotMen yeee... 😘😘😘 70 vote 👉 Next Chapt.

See you next chapt yee 👋👋👋

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 19.7K 7
((Sebagian bab cerita di privat. Harap follow terlebih dahulu untuk membaca cerita yang lebih lengkap.)) Katanya, seberat apapun rintangan yang di ha...
815K 63.2K 30
Di usia dua puluh sembilan, Juniara terus didesak keluarga untuk menikah. Kepulangannya dari Taiwan menjadi awal baru bersama duda beranak satu, Bask...
3.2M 120K 12
Sebagian part telah dihapus. Tersedia di Playstore, KUBACA APP, KARYAKARSA THE DOCTOR SERIES - 1 Aku tidak pernah berpikir untuk jatuh cinta lagi set...
1.4M 115K 142
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...