[03] Love Two Heart [Complete]

De velove_girlie

224K 11.1K 1.4K

Lanjutan CSD (Cinta Semanis Duren) & Kasih Tak Sampai. Kehidupan rumah tangga Echa-Dirga, tidak seindah seper... Mai multe

PROLOG
LTH [01]
LTH [02]
LTH [03]
LTH [04]
LTH [05]
LTH [06]
LTH [07]
LTH [09]
LTH [10]
LTH [11]
LTH [12]
LTH [13]
LTH [14]
LTH [15]
LTH [16]
LTH [17]
LTH [18]
LTH [19]
LTH [20]
LTH [21]
LTH [22]
LTH [23]
LTH [24]
LTH [25]
LTH [26]
LTH [27]
LTH [28]
LTH [29]
LTH [30]
LTH [31]
LTH [32]
LTH [33]
END
Epilog
Extra Part 1 => Fadil 'n Viola
Extra Part 2 => Kezia 'n Rafa
Extra Part 3 = Double Frey

LTH [08]

4.7K 276 47
De velove_girlie

[VOTMEN PLEASE]

Salah satu sahabat Echa yang baru saja membuka pintu kamarnya secara tiba-tiba, hanya bisa terbengong melihat tubuh polos Pak Dirga yang memunggunginya. Pasalnya, ini pertama kalinya dia melihat tubuh polos seorang pria dewasa meskipun yang terlihat hanyalah punggungnya saja. Sementara Pak Dirga yang berdiri membelakanginya, tidak bisa berkutik sama sekali. Dia berharap siapapun yang ada dibelakangnya cepat keluar dan menutup pintunya. Wajah Pak Dirga yang awalnya penuh dengan candaan kepada istrinya, kini berubah warna menjadi biru seperti wajah alien, mati kutu ditempat!!

"Ke...kenapa Kez??" tanya Echa kikuk dengan wajah merah merona seperti tomat busuk, kedua tangannya terus memegangi selimut yang menutupi tubuh polosnya.

"A..." kini pandangan mata Kezia beralih kepada Echa, seakan tersadar dari mantra tubuh polos Pak Dirga dan tubuh polos Echa yang tertutup selimut tebal, gadis itu akhirnya berteriak keras.

"AAAAAAAKKKKHHHHH"

BRAAAAAKKKK!!

Kezia menutup pintunya dari luar dengan kekuatan super dan mengatur nafasnya yang sempat naik turun seperti zet coaster.

Sementara, Pak Dirga yang telah menyadari Kezia sudah menghilang dari belakangnya dan menutup pintunya, pria itu langsung berlari menghampiri Echa dan menarik selimut yang menutupi tubuh Echa untuk menutupi tubuh polosnya.

"Sayang...Sayang...gimana nih?? Aku sudah ternoda...aku sudah gak suci lagi, Kezia melihat tubuh polosku yang aduhai ini...hik...hik..." Manja Pak Dirga kepada istri tersayangnya.

"Apa sih mas?? Tadi aku sudah bilang, pakai pakaian kamu. Tapi, kamu ngeyel sih aku kasih tau..." Gerutu Echa melihat tingkah suaminya yang sedikit lebay seperti itu.

"Terus gimana dong sayang...gimana kalau berita kita tersebar diluar?? Terus...terus...Kezia nyebarin video kita yang lagi telanjang begini..."

"Jangan ngawur deh mas, Kezia itu bukan kamu yang suka fitnah aku dengan video palsu kamu itu" Echa bangkit dari posisinya sambil merapatkan selimut pada dirinya dan membiarkan suaminya dengan tubuh polosnya diatas kasur.

"Sayang...kamu mau kemana?? Selimutnya jangan diambil, nanti kalau temen kamu masuk lagi gimana?? Nanti tubuh aku ternoda lagi sama teman-teman kamu yang lain..." tidak ada jawaban Echa, dia mengabaikan ocehan Pak Dirga yang semakin lama semakin ngawur didengarnya.

"Sayang...kamu mau mandi?? Aku ikut ya...kita mandi bareng" tanpa mendapatkan jawaban dari istri tersayangnya, Pak Dirga langsung lari terburu-buru mengikuti Echa yang sudah masuk kedalam kamar mandi.

Sementara diluar sana, Kezia masih sibuk mengatur nafasnya.

"Kez, kenapa kamu teriak?" tanya Lia yang datang menghampiri Kezia setelah mendengar teriakan Kezia.

"Ah...e...e...tadi dikamar Echa ada...ada tikus..."

"Tikus?? Masa sih?? di villa sebagus ini ada tikus?? Coba aku lihat..."

"Jangan!!" secepat kilat Kezia langsung menahan tangan Lia yang sudah memegang knop pintu dan hampir membukanya.

"Kenapa??"

"E...sudah diusir sama Pak Dirga tikusnya..." jawab Kezia asal.

"Ohhh..."

"Ya udah yuk... Kita makan, gue laper..." Kezia mengelus-elus perut ratanya dan langsung menarik tangan Lia dari knop pintu.

💚💚💚💚💚

Braaaakkk!!

"Om dokter..." Viola dadakan membuka pintu ruangan dr. Fadil, matanya menelusuri seisi ruangan dr. Fadil, ternyata...didalam ruangan tersebut dia sama sekali tidak menemukan sosok pujangga yang membuat dia tergila-gila hingga detik ini.

"Kemana Om dokter kesayangan aku?" dia berjalan sedikit kecewa menuju meja kerja dr. Fadil, niatnya ingin membuat kejutan kepadanya...Tapi, malah gagal total. Viola meletakkan tas ransel diatas meja. Lalu, mendudukkan bokongnya diatas kursi kebesaran dr. Fadil.

"Jadi...seperti ini ya rasanya duduk dikursi seorang dokter..." gadis itu memainkan kursi yang dia duduki, memutar kekanan dan kekiri karena kursi tersebut memiliki roda dikaki kursinya.

Merasa ada seseorang yang hendak masuk keruangan tersebut, Viola langsung mengambil tas ranselnya dan mencari tempat untuk bersembunyi.

Krriiieeettt

Pintu terbuka dan dr. Fadil masuk kedalam ruangannya. Dia menyampirkan jas kebesarannya berwarna putih di gantungan yang telah disediakan sebelumnya.

Dr. Fadil duduk dikursi kebesarannya dengan merentangkan kedua tangannya, tanda bahwa dia kelelahan dengan pekerjaannya hari ini. Pria itu sempat tertegun dan diam seketika, saat menyadari sebuah tangan melingkar dilehernya. Tidak lama dari itu, wajah mungil nan polos muncul dilekukan lehernya. Dr. Fadil setengah menyampingkan wajahnya, melihat wajah siapa yang ada dilekukan lehernya? 

"Sore dokteeerrr..." sapa Viola dengan menunjukkan cengiran diwajahnya.

"Ka...kau??!! Apa yang kau lakukan disini??" kaget dr. Fadil, berusaha melepaskan tangan yang melingkar dilehernya. Tapi, semakin dr. Fadil berusaha melepaskan tangannya, Viola semakin mengeratkan lingkaran tangannya.

"Dokter, makan yuuukkk...aku lapar nih..."

"Makan saja sendiri, saya tidak lapar" tolak dr. Fadil masih berusaha melepaskan tangan Viola dari lehernya.

Eheemm!!

Sebuah deheman, sedikit mengejutkan mereka. Alhasil, mereka berdua menoleh kearah suara yang berada diambang pintu.

"An...Anya??" kejut dr. Fadil dan langsung melepaskan tangan Viola dari lehernya dengan sangat cepat, dia berdiri tegak salah tingkah. Sama halnya dengan Viola yang merasa terganggu dengan kedatangan Anya, kakaknya. Pria itu langsung berjalan cepat, mengindari Viola yang sedikit mengganggu dirinya.

"Maaf, kalau saya mengganggu dok..." ujar Anya sedikit sopan.

"Eng...enggak kok, eng -"

"Iya, kakak ganggu aja deh. Meskipun Om dokter ini tunangan kakak, tapi aku putuskan aku yang akan menjadi tunangannya nanti bukan kakak" Viola segera duduk dibangku kebesaran dr. Fadil tanpa merasa bersalah kepada sang kakak.

"Vio, kamu gak pulang kerumah dulu?" tanya Anya, berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Gak, setelah pulang sekolah...sebelum aku pulang kerumah, aku akan datang kesini dulu menemui calon tunanganku...hehehe" cengir Viola.

💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛

Hueeeekkk... Hueeekkkk...

Echa mual-mual dan berusaha memuntahkan segala sesuatu dari dalam perutnya. Saat ini dia tengah berada di depan wastafel.

"Sayang, kamu kenapa?" Pak Dirga yang merasakan keanehan pada diri istrinya, langsung mendekatinya dan memijit-mijit leher belakangnya.

"Gak tau Mas, perut aku eneg banget...dari kemarin mual-mual terus..." jawab Echa dengan wajah sedikit pucat.

"Jangan-jangan kamu..."

"Jangan-jangan kenapa mas?" tanya Echa sedikit menoleh kebelakang.

"Jangan-jangan kamu masuk angin?" tebak Pak Dirga.

"Bisa jadi Mas, dari kemarin aku belum makan..."

"Nah...itu dia...pasti kamu masuk angin" Echa hanya mengangguk menanggapi perkataan pak Dirga. Lalu, sekilas dia melihat tangan kiri pak Dirga mengusap-usap perutnya sendiri.

"Perutnya kenapa mas? Kenapa diusap-usap?"

"Gak tau sayang, kenapa tiba-tiba aku kepingin makan duren ya??"

"Hah?? Duren?? Sejak kapan Mas makan duren?? Bukannya Mas gak suka duren??"

"Gak tau sayang, beli yuk..."

"Tapi mas..."

"Gak ada tapi-tapian, pokoknya aku mau makan duren sekarang Cha, SEKARANG!!" tanpa ingin mendapatkan penolakan dari istri tersayangnya, pria itu langsung menarik Echa keluar dari villa.

"Mau kemana pa? Buru-buru benar..." tanya Rafa saat melihat papanya berjalan melewati dirinya.

"Papa kamu mau beli duren Raf" Jawab Echa dengan setengah terburu-buru.

"Hah?? Duren?? Bukannya papa gak suka duren?"

Tanpa ingin menjawab pertanyaan dari Rafa, pak Dirga langsung menyuruh Echa masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya ke tempat yang dia tuju.

Setelah berkeliling kesana kemari mencari buah duren yang sangat diinginkan oleh pak Dirga, akhirnya dia menemukan apa yang diinginkannya. Dia memakan habis dua buah duren ditempat penjual duren di pinggir jalan dan juga membeli beberapa duren untuk dimakan divilla bersama teman-teman istrinya. Pria itu merasakan sedikit aneh dengan sikapnya, jelas-jelas dia menyadari kalau dirinya tidak begitu suka dengan bau duren, apalagi untuk memakannya? Dan kali ini...dia melahap buah duren tanpa menawarkan sedikitpun kepada Echa. Echa yang melihat sikap suaminya itu, hanya geleng-geleng kepala. Pak Dirga menenteng 10 duren dan memasukkannya ke dalam bagasi. Lalu melajukan mobilnya kembali menuju villa tempat mereka menginap.

"Sejak kapan Mas suka makan duren?" tanya Echa sambil memainkan game dari ponselnya.

"Gak tau Cha, mas juga bingung...kenapa Mas ingin makan duren ya?" jawabnya dengan pandangan lurus kedepan memperhatikan jalan disekitar. Entah, kenapa tiba-tiba muncul ide jahil dikepalanya saat dia melihat seorang gadis cantik dan seksi dengan penampilan yang lumayan waahhhh...rok mini diatas lutut, sehingga menampilkan paha mulus putih dan halusnya. Pakaian ketat yang biasa disebut you can see yang dapat menunjukkan lekukan disekitar tubuh atasnya yang benar-benar bisa menarik perhatian kaum adam untuk menggodanya. Pak Dirga melirik sebentar kepada Echa yang duduk disebelahnya, benar-benar berbeda penampilan mereka berdua. Istrinya yang dia kenal selalu berpakaian tertutup dan tidak pernah sedikitpun menunjukkan lekukan tubuhnya kepada siapapun. Tapi, itulah yang membuat dia semakin mencintai istrinya dan selalu ingin menggodanya dengan kecemburuan-kecemburuannya.

Sepertinya...boleh juga nih, aku panas-panasin Echa dengan wanita seksi yang ada disana. Hehehe...

Pak Dirga tertawa tipis tanpa sepengetahuan Echa yang masih fokus dengan game yang ada diponselnya. Lalu, dia menepikan mobilnya ditepi jalan.

"Cha..."

"Hmmm..."

"Cewe disana seksi deh, aku mau kenalan. Boleh kan??" tanya pak Dirga, memulai aksinya. Echa melihat sekilas kepada wanita yang dimaksud oleh pak Dirga, lalu tatapannya kembali fokus kepada gamenya.

"Boleh aja, asal nanti malam Mas tidur sendirian"

OHOOOOHHH...kamu ngancem aku kaya gitu Cha?? Gak mempan buat aku...

"Okey, siapa takut?"

Klek

Pak Dirga membuka pintu mobil dan hendak melangkah keluar.

"Sekali kamu melangkah keluar dari mobil ini, jangan salahkan aku kalau aku juga akan menggoda pria lain" ancam Echa.

"Coba saja kalau berani" tantang pak Dirga. Akhirnya pak Dirga keluar dari mobil dengan senyum mengejek, pria itu 100% yakin kalau Echa tidak akan mungkin menggoda pria lain. Dia kenal betul Echa kalau istrinya bukanlah wanita penggoda seperti itu.

Echa menatap tajam dari balik kaca melihat suaminya berjalan mendekati wanita yang dia maksud. Melihatnya berkenalan dengan wanita seksi tersebut, dan yang membuat Echa semakin menajamkan tatapannya dan sedikit menggeram saat melihat wanita seksi itu bergelayut manja kepada suaminya dan reaksi suaminya?? Tersenyum senang mendapat respon dari wanita seksi itu.

"Kamu kira aku gak berani Mas, menggoda pria lain?" ujar Echa, lalu dia keluar dari dalam mobil dan berjalan mendekati pria yang berdiri tidak begitu jauh dari mobilnya. Pria itu berdiri membelakangi Echa dengan jaket kulit yang menutupi kaos coklat dan topi hitam yang dia kenakan dikepalanya serta kacamata hitam menutupi kedua matanya. Sehingga Echa tidak dapat melihat jelas siapa pria yang ada didepannya. Tapi, syukurlah...dia sama sekali tidak berminat dengan laki-laki yang ada didekatnya, karena...tujuan dia mendekati pria tersebut hanya untuk memanasi-manasi suaminya.

"Hai, bo...boleh kenalan gak?" ujar Echa malu-malu berdiri dibelakannya. Hanya anggukan yang diterima Echa dari pria tersebut, tanpa membalikkan tubuhnya menghadap dirinya.

"Nama aku Echa, nama kamu siapa?"

DEGH!!

Detak jantung pria tersebut berdetak sangat cepat. Apalagi, disaat Echa berani menyelipkan tangannya dicelah tangan pria tersebut. Ingin sekali pria tersebut berbalik menghadapnya, melihatnya. Tapi...apakah ini waktu yang tepat untuknya?

Apakah itu kamu Cha? Sejak kapan kamu seberani ini? mengajak seorang pria berkenalan?

Sementara itu, beberapa langkah darinya...pak Dirga yang masih sibuk dengan wanita seksinya, dia sesekali melirik kedalam mobil. Dia sedikit terkejut saat tidak menemukan bayangan Echa didalam mobil.

"Maaf, bisa tolong lepas tangannya dari tangan saya?"

Dengan perasaan gelisah, dia melepas tangan gadis seksi itu dari lengannya. Namun, gadis tersebut semakin mengencangkan tangannya dicelah lengan pak Dirga.

"Gak ahh mas, saya lebih suka begini..." goda wanita seksi tersebut.

"SAYA BILANG LEPAS YA LEPAS!!" bentak pak Dirga sehingga membuat wanita tersebut syok dan reflek langsung melepaskannya. Tanpa berpikir panjang, pak Dirga langsung berjalan cepat ke arah mobil mencari sosok istrinya. Tapi, sangat disayangkan dia sama sekali tidak menemukan istrinya di dalam mobil.

Pak Dirga mengedarkan pandangannya ke sekitar, mencari sosok istrinya. Dan...dalam sekejap kedua matanya menatap tajam melihat pemandangan dimana dia melihat istrinya tengah bergelayut manja kepada pria berjaket kulit.

Pak Dirga berjalan cepat dengan sedikit kesal, melihat tingkah istrinya yang sedang menggoda pria lain.

Ehem!!

Pria itu berdehem, begitu tiba didekat Echa yang saat ini membelakanginya. Tapi, tak ada respon darinya. Echa masih saja berusaha menggoda pria berjaket kulit. Meskipun pria tersebut tidak mengeluarkan sepatah katapun dan tidak menoleh sedikitpun kepadanya, Echa tidak pantang menyerah. Dia tidak perduli, walaupun pria itu tidak menjawab pertanyaannya dan tidak menunjukkan wajahnya kepadanya, dia sama sekali tidak perduli!! Karena dia melakukan itu semua hanya untuk membuat Pak Dirga cemburu dan dia tau, kalau suaminya tersayang berdiri dibelakangnya dengan tatapan tajam.

Ehem!!

Sekali lagi pak Dirga berdehem dan Echa masih saja mendiaminya. Kesal karena Echa tidak menanggapinya, pak Dirga melangkah maju mensejajarkan langkahnya dengan kedua manusia tersebut.

"Maaf ya Mas, istri saya ini rada-rada gila" ujarnya sedikit kesal. Lalu menarik lengan Echa, mengajaknya menjauh dari pria berjaket tersebut. Namun ...baru berjalan selangkah, langkah kaki Echa dan pak Dirga tiba-tiba saja tertahan. Dirasakannya tangan pria berjaket kulit itu menahan tangan kiri Echa, menggenggamnya dengan erat. Seakan, melarang Echa untuk menjauhinya. Sepasang mata milik Echa dan pak Dirga menatapnya aneh, melihat tangan pria berjaket kulit tersebut menggenggam tangan Echa.

'Genggaman tangan ini...sepertinya aku pernah merasakannya. Siapa pria ini?' Batin Echa.

'Apa kamu tidak mengenaliku Cha?? Apa kamu lupa dengan genggaman tanganku?' Batin pria berjaket kulit tersebut yang tidak lain adalah pak Romi.

💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛

~TBC~

Jakarta, 06"06"16

~velove_girlie~

Hayoooo... Kira-kira sperti apa reaksi Echa saat tau pria itu adalah pak Romi?? Gimana dengan pak Dirga?? Apakah akan ada perang besar diantara mereka?? 😂😂😂😂

Jawabannya yaitu...da dchapt slanjut'a... hehehe 😂😂😂

Tokoh Echa, pak Dirga dan pak Romi mo d'pakein cast ga?? Ga usah ya...mnurut imajinasi klian aje ya hahaha 😂😂😂 soale daku belum menemukn tokoh yg cocok untuk karakter pak Dirga, ap klian pny saran bwt tokoh pak Dirga??

Oh iya, bwt yg pernah bca KTS & CSD tpi blm sempat ng'vote, mnta vote'a doooonnnkkk pleaseeee...anggap aje upah daku bwt nulis lanjutan ne crita hehehe 😂😂😂😘😘😘😘

Ud ahh... Love you all epelibady... 😘😘😘

Continuă lectura

O să-ți placă și

1.1M 29.5K 5
Moved to Dreame Spin off Babysitter Matre Kisah Harper Quinina Sandjaya dan Aldrian Aillard Bramastya. Lagi - lagi hanyalah kisah cinta biasa antara...
115K 7.6K 34
Di mata kaum hawa, Nathan adalah sosok sempurna yang mampu membuat perempuan mana pun bertekuk lutut padanya. Di balik kesempurnaannya, Nathan merasa...
1.1M 63.7K 34
Cinta tak pernah dapat ditebak kapan dan darimana asalnya.... Hak Cipta Dilindungi Undang- Undang. Nggak ngelarang kalau mau copas atau ngeshare tapi...