Adelene Dé Cloups

By bonbonsusucoklat

41.3K 2.8K 47

Series 1 start : 30 Juni 2023 finish : --- Petualangan Adelene. Marga Dé Cloups adalah yang terkuat. Adelene... More

#01
#02
#03
#04
#05
#06
#07
#08
#10
Baca ini!
Thanks
#11
#12
#13
#14
#15
#16
#17
#18
#19
#20
#21
#22
#23
#24
#25
#26
#27
#28
#29
#30
#31
#32
#33
#34
#35
#36
#37
#38
#39
#40
#41
#42
#43
#44
#45
#46
#47
#48
#49
#50
#51
#52
#53
#54
#55
#56
#57
#58
#59
#60
#61
#62
#63
#64
#65
#66
#67
FYI
#68
#69
#70
#71
#72
#73
#74
#75 (short story)

#09

855 53 0
By bonbonsusucoklat

Neolan 2

-Adelene Dé Cloups-

Sehari setelah Neolan terbebas dari penjara bawah tanah kediaman Baron. Laki-laki itu nampak lebih hidup, tidak ada lagi raut putus asa. Vahmiya yang notabenenya adalah orang yang sangat menyayangi kedua kakak beradik itu kini mengeluarkan tangis harunya.

"Bibi sudahlah jangan menangis. Lagipula, aku dan kakak sekarang baik-baik saja!"

Vahmiya tersenyum tipis, "aku hanya terharu Adelene."

Neolan menatap Adelene dengan perasaan yang berbunga-bunga, kerinduannya terbalas saat ini. Bertahun-tahun tidak melihat fisik dari adiknya membuat Neolan kehilangan separuh jiwa. Neolan mengelus kepala Adelene, Adelene menoleh ke arah Neolan yang tersenyum lembut menatapnya.

"Kakak apa kau makan dengan teratur selama aku tidak ada?" tanya Adelene. Gadis itu terlihat khawatir.

Vahmiya yang mengerti keadaan pun pamit undur diri. Memberi ruang agar kakak beradik yang sudah lama tidak berjumpa itu berbincang.

"Aku selalu diberikan makan tiga kali dalam sehari. Tapi, itu tidaklah enak. Jadilah aku jarang memakannya, kalau sudah sangat lapar aku bisa menghabiskan tiga piring sekaligus," katanya seraya terkekeh.

Adelene mencibir, "pantas saja kau terlihat sangat kurus." Matanya menatap sang kakak lembut, "setelah ini aku hanya ingin kau memakan makanan yang banyak, walaupun harus menghabiskan uang dari ayah yang penting kau tidak terlihat kurus seperti ini."

"Tenanglah Adelene, aku ini pintar dalam mengatur isi perut!" Adelene terkekeh geli melihat kakaknya yang membusungkan dada.

Pikiran tentang beribu koin yang diberi ayahnya untuk mereka menyambung hidup terlintas. Ide cemerlang hadir di benaknya.

"Kakak, bukankah kau mewarisi sihir ayah?" tanya Adelene penasaran.

Sihir yang dimaksud Adelene adalah sihir inventory. Neolan mengangguk dan ia mulai mengeluarkan mana untuk membuka sihir inventory miliknya. Ia mengeluarkan sebuah kain yang tidak terlalu panjang berwarna silver atau perak.

"Ini adalah belda yang harus kau pasang saat ingin bertarung," kata Neolan. Laki-laki itu mengikat kain tersebut pada lengan sebelah kanan Adelene.

Adelene melihat kain tersebut dan tubuhnya seakan dimasuki oleh energi asing.

"Apa ini dilapisi sihir?"

Neolan mengangguk lagi, "ini dapat meningkatkan energimu. Gunakanlah jika itu perlu kau gunakan."

Adelene mengangguk mengerti. Keduanya dilanda keheningan. Adelene memikirkan apa yang harus ia lakukan setelah ini. Menghela nafas gusar, pikirannya kali ini buntu. Sudahlah lebih baik ia mengikuti alur saja dan menikmati waktu berharga bersama sang kakak tercinta.

"Kakak, apa kau tidak ingin bertemu dengan ibu?" tanya Adelene.

Neolan terdiam, "sebenarnya aku sudah mengetahui kalau ibu dijadikan sebagai alat bayar oleh ayah demi tambang emas itu."

Adelene tentunya terkejut.

"Tapi, aku tetap tidak bisa mencegah. Adelene, maafkan kesalahan ibu semasa kau kecil ya? Ibu sangatlah menyayangimu, dia berlaku kasar karena pengaruh sihir hitam yang mengontrol pikirannya kala itu." Adelene lagi-lagi terkejut dengan fakta-fakta yang ia ketahui sepekan ini.

"Darimana kakak mengetahuinya?"

Neolan tersenyum tipis, melihat ekspresi Neolan, Adelene dapat mengetahui jika laki laki itu mengetahui lebih banyak hal dari dirinya. Yaa karena ia mengetahui aib Predix juga dari telinganya yang menguping pembicaraan pekerja yang berada di kediaman Predix. Entah akurat atau tidak saat pertama kali ia mendengar nya, Adelene tidak peduli. Ia menyampaikan informasi yang ia ketahui itu langsung kepada Predix kemarin. Dan mungkin inilah takdirnya, aib Predix di bongkar secara langsung oleh anak kandungnya yang telah lama tidak terlihat.

Sangat mengejutkan bukan?

Padahal aib nya itu hanya diketahui oleh orang orang yang ada di dalam kediaman Baron Predix. Dengan ancaman agar mereka tutup mulut pastinya. Yang namanya orang suka sekali bergosip pasti ada saja celah untuk mengumbar aib seseorang dari mulut ke mulut.

Dan itulah keuntungan gosip yang Adelene dengar. Dapat membebaskan Neolan dan membuat Predix malu karena aibnya sendiri.

Sangat mengesankan bukan?

Neolan menatap langit-langit kamar yang ditempati Adelene di kediaman Joan.

"Karena ibu dari Stereva dibunuh oleh dayang yang setia dengan Ibunda. Setelahnya, Ibunda kembali sadar dan tidak mengetahui apapun yang dilakukannya sebelumnya, bahkan ia hanya mengingat saat Ibunda melahirkan dirimu. Ia mencari mu hingga dikatai gila oleh beberapa bangsawan yang lain. Dan terjadilah pihak Kerajaan Slyx menyerahkan tambang emas kepada Ayah dan Ayah menukarkannya dengan Ibunda. Setelahnya aku tidak mengetahui apapun, tidak keluar dari penjara bahkan paman Lix yang memberikan informasi itu pun tidak aku izinkan untuk melihatku lagi."

Adelene terdiam, rasa-rasanya ia ingin menangis namun air matanya tertahan dan tidak ingin keluar.

"Kakak ...."

Adelene memeluk kakaknya dengan erat. Ia akhirnya mengeluarkan air mata saat Neolan membalas pelukannya dan turut menetes kristal bening yang mengalir di pipi Neolan. Keduanya berpelukan sambil menangis.

"Kau begitu kuat untuk bertahan setelah penderitaan mu bertahun-tahun," ucapnya dengan nada bergetar.

"Kau pun sama Adelene, berada di pulau seorang diri. Aku tidak tahu apa yang kau lakukan dan bagaimana caranya kau bertahan hidup sendirian, apalagi aku dengar pulau itu banyak makhluk buas yang dapat memburu dirimu kapan saja."

"Buktinya aku baik-baik saja, lihatlah aku tidak mempunyai luka sedikitpun setelah kembali dari pulau itu," kata Adelene. Ia mengurai pelukannya, menatap sang kakak dengan mata dan wajah yang sudah memerah.

"Wajahmu seperti tomat."

"Aku jika menangis selalu seperti ini!" kesal Adelene.

Neolan tertawa geli, "kau nampak imut dengan wajah memerah mu itu," goda Neolan membuat Adelene memberengut sebal.

Tangan Adelene berhasil memukul pelan punggung Neolan. "Ck! jangan menggodaku seperti itu, carilah kau kekasih supaya bisa kau goda!"

"Ckck, aku ingin menghabiskan waktu ku denganmu tanpa memikirkan kekasih!"

Adelene mendelik kesal, "lagian kau adalah seorang Slavior pasti mudah bagimu untuk mendapatkan seorang kekasih!"

"Sebutan Slavior tidak akan ku gunakan lagi. Aku akan memulai hidupku menjadi seorang rakyat biasa."

"Terus siapa yang akan menggantikan ayah jika anak sulungnya itu tidak ada?"

"Stereva kan ada~"

Adelene menggeram, "kakak ..." gadis itu rasanya ingin mencabik wajah sang kakak. "Lagipula, usaha ayah hanya kau yang bisa mengurusnya. Kalau Stereva yang mengurusnya, kau mau usaha keluarga turun temurun itu bangkrut seketika?"

Neolan tertawa, "baiklah baiklah aku akan menaiki tahta menjadi seorang Baron si pengusaha sukses nantinya."

Adelene tersenyum lebar. Neolan telah teratasi, masa depan Neolan telah terlihat jelas. Jadi, ia tidak ragu untuk meninggalkan Neolan kedepannya. Walaupun ia ragu kalau Neolan akan melepaskannya begitu saja.

"Kakak, bertahanlah di kediaman Ayah. Aku akan pergi berkelana dan tujuanku adalah istana kekaisaran Drovato, aku juga tidak bisa membawa mu nantinya."

Neolan sedikit khawatir dengan adiknya itu. Apalagi, ia tidak mengetahui adiknya memiliki sihir apa atau bisa melindungi dirinya sendiri atau tidak?

"Aku tidak akan mencegah mu untuk pergi. Tapi, kau harus bisa jaga dirimu baik-baik. Sebelum itu, aku mau kau mengenali sihirmu apa saja sebelum kau berkelana. Takutnya kau bertemu dengan bandit dan pemberontak saat di perjalanan atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan nantinya."

Sejenak berpikir, apa yang diucapkan Neolan ada benarnya juga.

"Baiklah aku akan belajar sihir. Carikan aku guru sihir yang berkompeten untukku!"

"Sudah pasti aku akan mencari untuk dirimu."

"Oh ya kakak, aku akan berlatih sihir selama dua Minggu. Setelahnya aku akan pergi ke kerajaan Slyx dan menyelamatkan Ibunda. Membawanya pulang dan akan tinggal bersamamu."

"Apa itu tidak terlalu berbahaya?"

"Aku sudah merencanakannya dari awal. Doakan saja agar sesuatu tidak terjadi kepadaku nantinya."

Rencana yang disusun matang harus ada persiapan yang matang pula kan?

Termasuk belajar sihir dan meningkatkan elemen sihirnya ke tingkat terakhir dan juga beberapa hal lainnya yang harus Adelene urus untuk membantunya menyelesaikan tujuan yang telah ia targetkan.

"Aku ingin mulai besok sudah ada guru yang akan mengajariku sihir."

-Adelene Dé Cloups-

Noted :
1. Belda = benda yang berupa kain yang dapat diikat pada salah satu tubuh agar mendapatkan energi tambahan. Semakin banyak energi yang hilang semakin besar energi tambahan yang di alirkan dari kain tersebut ke dalam tubuh. Salah satu benda sihir yang sangat berguna dan tentunya sangat mahal harganya.

2. Slavior =  pangkat untuk anak bangsawan berkelamin laki-laki. (atau bisa jadi sebutan)

3. Lady  =  pangkat untuk anak bangsawan berkelamin perempuan. (atau bisa jadi sebutan)

Continue Reading

You'll Also Like

434K 37.6K 61
[JANGAN LUPA FOLLOW WATTPADKU] ✨Bukan Novel Terjemahan✨ 👉SEDANG REVISI👈 TRANSMIGRASI STORY Leona, gadis cantik berambut hitam yang mencintai tunang...
642K 68.2K 52
Serena kira kecelakaan yang dia alami akan mengantarkan jiwanya ke akhirat, tapi kenyataannya dia malah terdampar pada raga seorang gadis asing. Bera...
338K 19.8K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
250K 21.4K 20
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...