Jangan lupa.. jangan jadi sider
😘 Vote & komen 💜
"HUAAAA! SIAPA LAGI SEKARANG YANG GANGGU TIDUR GUE...?"
Jungkook berdecak kesal sembari memukul bantal.
Teeett...
"ASTAGAAAA!"
Mau tak mau, dia pun bangkit dan turun dari kasur.
Didepan pintu, dia telah mempersiapkan diri untuk mengamuk pada orang yang berani mengganggu acara tidur nya.
'Siap-siap saja kau!'
Cklek
Keningnya mengerut saat mendapati sebuah koper berwarna coklat berada tepat di hadapan, dan seseorang yang tengah memunggunginya.
Detik selanjutnya, dia kenal, siapa pemilik punggung tegap itu.
"Taehyung?"
Lelaki bertubuh lumayan lebih tinggi dari nya itu membalikkan badan, bersama sebuah senyuman yang terulas indah.
"Hai!"
"Eehh, hai jug-"
Jungkook tercekat seketika sebab dirinya di peluk mendadak oleh Taehyung.
"Aduhh! Sesak, jirr!", rengeknya dalam pelukan.
Bibir tebal Taehyung tersenyum kotak. "Hhehe, sorry.. Ayo, kita masuk!"
Kaki Taehyung melangkah menyeret kopernya, memasuki apartemen.
Sedangkan Jungkook malah kebingungan sendiri.
"Lah? Kan yang punya apartemen itu gue!"
"Ngapain diem disana?", tanya Taehyung sudah berada jauh di dalam sana.
Jungkook manyun, dan pintu pun dia tutup.
Satu botol air mineral, Jungkook suguhkan di meja depan Taehyung yang kini duduk di sofa.
"Cuma air mineral aja nih?", tanya si tamu.
Tak
Kening di getok Jungkook pakai ujung tutup botol.
Dan Taehyung pun dapat ceramah dari sahabatnya itu.
"Bertamu itu yang sopan, tau! Udah syukur lo dapet air minum. Coba kalo lo gue kasih air bekas cuci piring?!"
Taehyung bergidig jijik terbayang air bekas cuci piring itu bagaimana.
Tapi dia malah bertanya hal yang tidak nyambung dengan yang sedang dibahas.
"Kabar lo gimana?"
Suara berat-dalam nya tenang. Pandangannya damai. Menyebabkan Jungkook terdiam sesaat.
"Baik.. lo gimana? Betah banget tuh hidup di kota gede..", sahutnya sambil memandang ke arah lain.
Taehyung terkekeh pelan.
"Hah.. gue kurang baik. Dan, hidup di kota se gede Seoul gak selalu betah banget, sih.."
Kali ini Jungkook memandang nya serius.
"Lah? Kenapa?"
Dan Taehyung menatap balik tak kalah serius.
"Karena.. gue kangen terus sama sahabat gue yang gemes ini."
"AWWWH!"
Jungkook mengaduh kaget akibat kedua pipinya di remas mendadak oleh Taehyung.
Sedangkan Taehyung tertawa puas.
"Lo kangen gak sama sahabat lo, kook? Udah satu bulan lo gak ada komunikasi sama gue.."
Mata belo Jungkook melebar.
Baru sadar kalau dirinya sudah selama itu tidak membalas balik chat Taehyung satu bulan yang lalu.
Penyebabnya....
Ah, itu rahasia Jungkook sendiri pokoknya.
"M- Lo laper gak? Gue mau masak sekarang.", ucapnya sembari bangkit dari sofa.
Alibi.
"Hm... belum, sih. Tapi kalo lo mau masak, ya sekalian buat gue juga deh."
"Ok! Gue mau ke dapur."
"Eh."
Jungkook balik badan lagi.
"Kalo lo mau rebahan, di kasur gue aja, jangan di sofa. Dah.."
Taehyung mengangguk.
Deg deg deg deg
"Aduh.. ini jantung gue kenapa ya? Gak enak banget deg-deg an begini.", keluh Jungkook saat memotong sosis.
Sementara itu, Taehyung yang telah berada di kamar, memindai setiap barang yang tergeletak sembarang ataupun terpajang disana.
Rindu sekali..
Terakhir, dia mengunjungi sahabatnya ini satu tahun yang lalu.
Lalu dia tersenyum saat mendapati figura berisi foto masa kecilnya dengan Jungkook. Menampakkan dua anak kecil berumur empat tahun, yang sedang berpegangan tangan dengan manisnya, sembari memandang laut Busan di sore hari.
Membuat pikiran Taehyung mengembara pada masa lalu tentang kenangan mereka berdua yang tumbuh bersama-sama sejak kecil hingga dewasa. Namun empat tahun yang lalu, setelah lulus SMA, mereka harus terpisah berbeda kota demi mengejar pendidikan dengan impian masing-masing.
"Tae.. udah mateng, nih! Ayo!"
Jungkook menengok ke kamar, dan mendapati Taehyung telah terpejam di kasur.
"Pantes dia gak jawab-jawab.."
Dia colek bahu si sahabat untuk membangun kan.
Tak berhasil, dia tepuk-tepuk lah pipi Taehyung.
"Tae.. bangun! Tae- AAAAK!"
Tubuh Jungkook oleng, guys..
Disebabkan oleh aksi jail Taehyung yang diam-diam menarik pinggangnya. Hingga Jungkook pun jatuh di dada si Taehyung.
Hhmmmz
"Lu kenapa- Aduh!"
Kali ini Jungkook dibuat mengaduh karena kepalanya dipaksa diam di atas dada Taehyung yang beraroma woods mint itu.
"Kedengeran gak?", tanya Taehyung.
Pikiran Jungkook, apa mungkin yang dimaksud Taehyung itu detak jantung nya?
Sebab, yang kini dia dengar dengan jelas di kupingnya adalah, detak jantung Taehyung yang berdetak cepat. Seperti orang yang selesai lomba lari. Sangat ribut.
"Apa..?", tanyanya untuk memastikan.
"Degup jantung gue. Kenapa ya?"
Jawab Jungkook yang sembari bangun, "Bagus lah. Itu tandanya lo masih hidup, dan jantung lo masih sehat."
Taehyung ikut bangkit. Dia gigit pipi dalamnya.
"Ayo, Tae.. makanan nya entar keburu dingin."
Baru akan satu langkah, kaki Jungkook melangkah balik mundur, disebabkan tangannya yang telah ditahan oleh sang sahabat.
"A-apa??"
Ekhemm
Udah vote dan komen?
Hayuk lanjutkan.. 😙