CIGARA (End)

By RavanaPutri0

29.7K 1.5K 92

(Follow sebelum membaca!) π™π™šπ™‘π™–π™ π™¨π™šπ™‘π™šπ™¨π™–π™ž! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan t... More

Cigara||02||
Cigara||03||
Cigara||04||
Cigara||05||
Cigara||06||
Cigara||07||
Cigara||08||
Cigara||09||
Cigara||10||
Cigara||11||
PROLOG
Cigara||12||
Info
Cigara||13||
Cigara||14||
Cigara||15||
Cigara||16||
Cigara||17||
Cigara||18||
Cigara||19
Cigara||20||
Cigara||21||
Cigara||22||
Cigara||23||
Cigara||24||
Cigara||25||
Cigara||26||
Cigara||27||
Cigara||28||
Cigara||29||
Cigara||30||
Cigara||31||
Cigara||32||
Cigara||33||
Cigara||34||
Cigara||35||
Cigara||36||
Cigara||37||
Cigara||38||
Cigara||39||
Cigara||40||
Cigara||41||
Cigara||42||
Cigara||43||
Cigara||44||
Cigara||45||
Cigara||46||
Cigara||47||
Cigara||48||
Cigara||49||
Cigara||50||
Cigara||51||
Cigara||52||
Cigara||53||
Cigara||54||
Cigara||55||
Cigara||56||
Cigara||57||
Cigara||58||
Cigara||59||
Cigara||60|| end
Epilog
QUOTES ALL CAST πŸ“

Cigara||01||

3.4K 88 0
By RavanaPutri0

∆ ∆ ∆ ∆

Suasana yang cerah serta kicauan burung yang terdengar begitu indah. Jalanan yang begitu ramai banyak anak sekolahan yang berlalu lalang serta beberapa pekerja. seorang perempuan yang sedang berjalan di trotoar dengan wajah yang begitu ceria. Ia berjalan seraya bersenandung kecil dengan tangan yang di sedekapkan. Tak lama ada mobil berhenti tepat di samping perempuan tersebut membuatnya menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah mobil tersebut. Kaca mobil di turunkan terdapat seorang perempuan yang tersenyum sumringah seraya melambaikan tangannya mengajak dirinya untuk masuk. Ia pun menurutinya dan segera masuk ke dalam mobil tersebut.

"Lo kok Jalan sih, emang mobil lo mana? " Tanya perempuan tersebut yang bernama Adara.

Adara Gabriella merupakan sahabat dari Cia, ia mulai berteman dengannya sewaktu awal masuk sekolah SMA GENTALA. Ia mempunyai sifat yang humoris dan banyak bicara tetapi ia akan merubah sifatnya jika ada seseorang yang membuatnya tidak nyaman.

"Mobil gue masih di bengkel, gara-gara di bawa sama sepupu gue jadi sering mogok males gue kalo mau minjemin lagi" Jawab Cia dengan ekspresi cemberut.

"Terus ngapain lo minjemin" Ucap Dara seraya menancap gasnya.

"Kalo bakal kayak gini mana mau gue minjemin! " Seru Cia.

"Btw si Elen udah berangkat belum? " Lanjutnya seraya mengaca di spion depan.

"Elen baru otw, tadi gue nelfon dia mau bareng nggk eh dianya malah baru bangun tidur ya gue tinggal lah" Ujar Dara masih dalam menyetir.

"Kebiasaan si Elen bangunnya kesiangan terus, di tanya pasti begadang tapi jam 7 udah ngimpi aneh memang nih temen lo" Ungkap Cia.

"Temen lo juga kali" Timpal Dara.

_-_-_

Sesampainya mereka di SMA GENTALA yang merupakan  sekolah ternama dengan gedung yang menjulang tinggi serta pekarangan yang cukup luas. Ada beberapa mobil yang sudah terparkir rapih termasuk mobil yang di gunakan Dara dan Cia. Mereka turun dari mobil bersamaan dengan Elen yang baru sampai.mereka berjalan beriringan dengan ciri khas nya yaitu rambut yang sedikit berwarna, Dara dengan rambut yang berwarna hitam campur coklat, Elen dengan rambut coklat dan Cia dengan rambut coklat bercampur warna putih tulang serta poni tipisnya.

" Gue udah bosen tau dengan tatapan mereka semua yang terlalu norak saat melihat kita " Celetuk Dara seraya mengibaskan rambutnya yang sedikit ia ikal.

"tatapan kayak gitu udah jadi sarapan bagi gue, gue malah pengen cepet-cepet pulang " Celetuk Elen bersamaan dengan menguap.

"Baru aja kaki lo nginjak nih lantai sekolah udah main mau pulang aja, nggk malu lo sama nih lantai" Ujar Cia.

Elen tiba-tiba menatap tajam Cia lalu hendak mencubit nya, namun Cia cepat menghindar dan mereka pun beraksi kejar-kejaran.

Dara hanya menghembuskan napasnya dengan pelan lalu ikut berlari mengejar mereka.

Tak lama saat kejadian kejar-kejaran segerombolan motor memasuki wilayah sekolah dengan memakai jaket khas nya yang berwarna hitam serta logo sayap dan pedang yang saling menancap di punggungnya. Mereka adalah geng GRAVENTAS geng yang terkenal akan ketampanan nya serta ketua yang banyak di segani dan biasa di kenal dengan sebutan cowok dingin. Banyak murid yang menghentikan langkahnya hanya untuk melihat ketampanan mereka. Saat mereka memasuki lobby banyak tatapan yang berbinar kepada mereka, termasuk sang ketua yang berjalan paling depan dengan gayanya yang begitu keren serta rambut yang sedikit panjang sehingga menutupi jidatnya. Sang ketua tersebut bernama Agra Auksa Nagara biasa di  panggil Gara.

Namun Gara tiba-tiba menghentikan langkah nya dan di ikuti oleh anggota lainnya yang berada di belakangnya. Tatapan tajam di berikan sang ketua kepada semua murid yang memandanginya membuat murid tersebut langsung melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Mereka pun melanjutkan langkah nya , namun saat akan melangkah ke anak tangga tiba-tiba Gara di tabrak dari arah samping oleh Cia dan di ikuti oleh Elen yang ikut menabrak Gara karena dirinya yang tidak sempat mengerem. Cia dan Elen terjatuh saling menindih, namun tidak dengan Gara yang tetap di tempat hanya saja terhuyung kebelakang.

"WOYY KALO LARI-LARIAN JANGAN DI SINI DI LAPANGAN SANA! " seru Keanu menatap tajam ke arah Cia dan Elen yang terjatuh.

"Aww" Ringis Cia karena tangannya yang tidak sengaja terbentur ke lantai saat ingin menghindar.

"Cia lo nggk papa? " Khawatir Elen seraya memegang tangan Cia yang sedikit memerah.

"SHUT UP!! " teriak Elen menatap semua anak-anak Graventas dengan tajam dengan tangannya yang mengepal.

tidak kali ini saja Elen membentak geng Graventas sudah hampir setiap hari menjadi asupannya. Namun kali ini bentakan Elen begitu keras dengan tatapan yang menajam menandakan bahwa dirinya sedang marah besar.

"Bawa ke UKS nu" Ucap Gara dengan wajah datar.

"Kok gue sih Gar? " Celetuk keanu seraya menunjuk dirinya.

Saat Gara hendak melangkah ke anak tangga, Cia tiba-tiba berdiri dengan kasar mengabaikan tangannya yang sakit. Cia berjalan mendekati Gara lalu menatap tajam.

"Gue nggk butuh belas kasihan dari lo! " Seru Cia menekan kata-katanya dengan tatapannya yang kembali datar.

Gara hanya diam tanpa berbalik badan lalu dirinya langsung melenggang pergi begitu saja tanpa mengatakan sesuatu. Sikap Gara membuat Cia semakin curiga bahwa Gara adalah sahabat kecilnya yang sifatnya mirip sekali dengan sahabatnya.

Sudah 1 tahun lebih Cia sekolah di SMA GENTALA namun ia baru menyadari beberapa bulan yang lalu bahwa sahabat karibnya juga sekolah yang sama dengannya. Kenapa Cia baru menyadarinya? Karena dia jarang bertemu dengannya, ia hanya tau namanya saja tidak dengan orangnya. Mungkin karena kelas mereka beda lantai, kelas 12 berada di lantai 3 sedangkan dirinya berada di lantai 2 jadi jarang bertemu apalagi setiap lantai terdapat kantin masing-masing  membuatnya hampir setiap hari tidak melihatnya. Sekali ketemu ia selalu tergeser-geser karena banyak nya siswa-siswi yang saling mendesak hanya untuk melihat Gara bermain Voli. Olahraga voli merupakan hobinya yang dari dulu ia gemari, sebagian dari geng Graventas banyak yang mengikuti olahraga-olahraga yang membuat kaum hawa terkumpul seperti Voli, Basket, Futsal, lari-lari dll.

Cia sedikit percaya tidak percaya jika Gara adalah sahabatnya karena namanya saja berbeda, untuk wajahnya hampir mirip namun tetap saja ia tidak ingin menuduhnya. Cia tidak yakin sebab Naga tidak suka dengan geng motor apalagi punya motor, ia dulu setiap berangkat sekolah di antar sopirnya. Naga adalah nama panggilan sewaktu kecil tetapi mana mungkin Gara adalah Naga yang kepribadiannya sedikit berbeda. tetapi bisa saja bukan, setiap manusia akan berubah seiring waktu.

Semua anggota Graventas juga mengikuti Gara namun ada beberapa yang tidak ikut karena kelas mereka berbeda.

"Clok, bye"  Ejek Keanu dengan membunyikan suara khasnya.

"AWAS LO GUE NGGK MAU TAU KALIAN HARUS TANGGUNG JAWAB! " teriak Elen saat mereka sudah hampir tak terlihat.

"Sudah lah len, lagian ini cuman kebentur nanti juga sembuh" Ucap Cia sembari memijat tangannya yang sedikit membiru.

Tak lama Dara datang dengan santai, namun saat melihat Cia memegangi tangannya ia segera berlari kecil menghampiri Cia .

"Ya ampun Cia tangan lo kenapa? " Tanya Dara tiba-tiba membuat Cia segera menutupi tangannya dengan tangan satunya.

"Sini biar gue liat" Ucap Dara yang akan melampau tangan Cia, namun Cia langsung menghindar.

Cia tidak ingin Dara tau masalah ini, jika Dara tau maka masalah ini makin runyam apalagi masalah ini berhubungan dengan geng Graventas.

"Gue nggk papa dar beneran deh, mending kita langsung ke kelas aja takut bel masuk" Ujar Cia menghindar lalu pergi mendahului mereka yang sedang melongo.

Mereka pun mengikuti Cia dan menyeimbangi langkahnya agar sejajar dengannya. Saat Elen akan berbicara mengenai kejadian tadi, Cia langsung memberikan cubitan kecil di pinggang nya membuat Elen meringis dan langsung diam.

"Sakit ih" Lirih Elen menatap Cia saat mereka sampai di depan kelas.

"Jangan beri tau hal ini pada Dara len, kalo Dara tanya kenapa dengan tangan gue bilang aja karena tadi gue nggk sengaja nabrak tembok gara-gara tadi lari-larian,ingat ya len! " Ujar Cia kepada Elen agar tidak memberi tau kejadian tadi.

"Emang Ken---" Timpal Elen terpotong.

"Woyy, kalian ngapain berdiri di pintu sini masuk kayak tuan putri aja nunggu di jemput baru masuk" Teriak Dara menatap Cia dan Elen yang sedang berbincang.

Cia dan Elen pun menoleh bersamaan dengan wajah kagetnya takut jika percakapannya terdengar. Mereka tertawa kecil lalu masuk ke kelas.

"Nih mulut kalo ngomong nggk di saring dulu! " Ungkap Elen seraya mendudukkan dirinya di bangku.

"Tapi bener kan??" Timpalnya mengejek.

"Oh ya tadi tangan lo kenapa? liat tuh sampe membiru gitu" Lanjutnya menatap tangan Cia.

"Ya ampun Cia, liat tangan lo tuh biru banget mending ke UKS aja ya atau ke rumah sakit? " Teriak kecil Elen histeris pasalnya tadi tidak terlalu membiru hanya memerah.

"Yuk kita anter ke UKS biar di obatin takutnya makin parah" khawatir Dara berdiri seraya menarik pelan tangan Cia.

"Awhh" Ringis Cia karena tangannya yang sakit di tarik oleh Dara.

"Bege lo dar! Udah tau tangannya sakit main tarik aja sembuh nggk sakit iya" Celetuk Elen.

"Aduh maaf Ci gue nggk sengaja sumpah" Ucap Dara khawatir.

"Nggk papa kok lain kali liat dulu, bener kata Elen" Timpal Cia.

"Kok kalian malah mojokin gue sih! " Seru Dara menatal Cia dan Elen bergantian.

"Lagian lo yang salah gue kan cu--" Ucap Elen santai.

"Udah-udah, katanya mau ke UKS kok malah ribut gini" Lerai Cia.

Mereka pun segera ke ruang UKS untuk mengobati tangan Cia. Tak butuh lama kini Tangan Cia sudah di perban membuatnya susah untuk melakukan apapun, untungnya saja tangan kiri yang terluka jika tangan kanannya yang terluka mungkin ia bakalan kesusahan.

_-_-_

Jam istirahat berbunyi nyaring menandakan kelas telah berakhir. Elen dan Dara keluar kelas menuju ke UKS, dimana Cia yang sedang istirahat. Saat di lorong, Dara membuka pembicaraan dan menanyakan kepada Elen tentang tangan Cia yang terluka pasalnya Elen yang ada di tempat kejadian.

"Len, gue mau tanya sesuatu tapi lo jawab jujur! " Ucap Dara tanpa menghentikan langkahnya.

"Soal tangan Cia?? Tadi Cia nggk sengaja kebablasan saat lari alhasil nabrak tembok deh " Bohong Elen tanpa menatap Dara.

"Gue nggak yakin deh sama omongan lo" Ucap Dara mengintimidasi.

Elen sedikit gugup dengan penuturan Dara yang membuatnya bungkam. Untungnya mereka sudah sampai di depan pintu UKS, ia pun mempunyai kesempatan untuk menghindari penuturan Dara dan segera memasuki ruang UKS tanpa menjawabnya.

Ceklek....

"Cia... Gimana udah mendingan? " Teriak Elen seraya berlari kecil menghampiri Cia yang masih terbaring di brankar dengan mata terbuka.

"Jangan berisik Elen ini tuh UKS bukan rumah lo" Timpal CiaCia sembari berpindah menjadi duduk.

"Tangan lo---" Ucap Dara terpotong.

"Tangan gue udah mendingan kok cuman nyeri doang" Ujar Cia seraya turun dari brankar.

"Lo mau kemana? " Tanya Dara.

"Mau ke kantin lah laper gue " Jawab Cia sembari berjalan mendahului Elen dan Dara.

Mereka pun keluar dari ruang UKS dan menuju ke kantin, namun kantin di lantai 2 sedikit ada perbaikan jadi kantin tersebut di tutup sementara. Alhasil mereka harus ke kantin lantai 3, untuk lantai 1 tidak di terdapat kantin hanya berisi Lab, ruang praktek, ruang guru dan masih banyak lagi.

Saat mereka sampai di lorong lantai 3,mereka menghentikan langkahnya seraya memegang lututnya yang terasa kram. Lift memang tersedia hanya saja di gunakan untuk keperluan darurat saja.

"Kenapa sih kantin bawah pake acara tutup, kaki gue.... " Ocehan Dara.

"Udah gitu lift nya pake ada aturan sebel gue ,kalo gue donatur sekolah ini di wajibkan pake lift titik!! " Seru Elen.

Cia hanya terdiam mendengarkan ocehan para curutnya, ia pun berjalan terlebih dahulu meninggalkan 2 curutnya. Saat Elen menoleh tidak terdapat Cia, ia pun menarik Dara dan segera berlari ke arah Cia yang sedang berjalan santai di depan. Dara yang belum siap pun terkesiap kaget dan pasrah saat di tarik Elen.

∆ ∆ ∆ ∆

Sorry ya guys kalo banyak typo, mohon dimaklumi:)

Follow:
Ig: nona_choco.mint
Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan vote dan komen guyss
Klik tombol bintang dipojok kiri dulu

Komen untuk Next!!

CHOCO. MINT

SABTU, 18 JUNI 2022

Continue Reading

You'll Also Like

177K 29K 60
Ale! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suat...
69.3K 4.7K 31
丂ㄒ卂尺ㄒ;π•žπ•šπ•Ÿπ•˜π•˜π•¦,31-01-2021 千|ε‡ |丂卄;ℝ𝕒𝕓𝕦,05-05-2021 Tentangnya, ia yg didepan terlihat lemah tapi di belakang dia adalah sosok yang mengerikan. "...
1.2M 115K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
599K 27.5K 75
Quin itulah nama panggilan dari seorang gadis bernama Quinzy Arabella Edeline, Quin kecil sangat bahagia karna kehidupannya bak seorang putri, ia can...