Pasangan debat

By Karya_langit

590 98 0

Pasangan debat!!! Ini tentang rumah tangga,mimpi,cita-cita dan harapan. Sebuah pertanyaan besar hinggap di ke... More

PROLOG
01. Firasat Buruk
02. Status!!?
03. Jauh-jauh!!!
04. 2 kali kalah debat
05. Ini,Rahasia Kita!!
06. Jangan Makan Nasi Basi Mas
07. Mas Dos dan Khairun
08. Berdosa
09. Berasnya Habis Mas
10. Terimah Kasih dek
11. Rainhard
12. Maafin Key Mas Dos
13.Jualan
14. Mari Kita Berkencan!
15. Bioskop
16. Istri Saya Marah
17. Maaf dan terimah kasih
18. Pembalut
20. Suami seperti Ayah
19. Maaf Rain
21. Istri saya
22. Istri Vc Janda Muda
23. Tentang Rasa
24. Gosib tetangga
25. Bahtera Rumah Tangga (1)
26.Bahtera Rumah Tangga (2)
27. Kau pun sama
28. Ulahmu
29.Apaan dah!!
30.Ngidam
31.Es kelapa
32. Mengejar mimpi
33. Mahameru (1)
34. Mahameru (2)
35. Di bawah Umur
36. Merajuk
37. Kak Hanif!!
38.Kencan (2)
39.Gundah
40. Pak Anwar
41. Tersangka
42. Misteri kematian Anwar
44. Terbukti bersalah
45. Bisa Gila
46. Buah dari hasil menanam
47.Begitu jauh Masss!
48.Pulang Kampung
49. Bersamamu
50.Tamat
Bonus part (1)

43. Titik Terang

6 2 0
By Karya_langit

Pak Rusli,ketika mendapatkan laporan rinci dari pria yang lebih muda lantas mengadakan rapat pada teamnya,ia kembali beraksi di depan papan tulis dengan kepingan parsel yang mulai lengkap,beberapa team juga meluncur ke Jogja guna menyelidiki siapa pengirim bunga mawar itu sudah kembali dengan hasil yang mereka bawa.

“Dari analisis saya, motif pria ini lebih jelas”Kata Pak Rusli.

Di meja dengan papan berwarna hitam tersebut,kapur menari di atasnya bertuliskan tiga nama atas kemungkinan yang mereka duga,pertama tentu saja Haikal,lalu,ada Rain,lalu,Hanif,pria yang baru di ketahui sebagai saudara sepersusuan istri dari Haikal.

“Pria ini di dukung oleh bukti,namun alasan dan latar belakangnya tidak jelas, hubungan keduanya baik,dari keterangan istrinya dan beberapa orang terdekatnya tidak memberikan informasi yang mendukung”

“Jika mantan kekasihnya, motifnya jelas,ia pun sering menemui Haikal belakangan ini,bukankah ia juga yang membawa istri Haikal ke kantor polisi?tidak mungkin jika sudah tidak cinta berlaku seperti itu”Analisis pria yang lebih muda,kemudian,menghapus nama Rain begitu saja dari daftar.

“tapi tidak ada bukti jika itu mantan kekasihnya,dari Haikal,pria itu membantunya untuk keluar dari bui,ia menyewa pengacara tanpa sepengetahuan istrinya”imbuh pak Rusli.

Keduanya terdengar mendesah ringan,Pak Rusli di depan kembali menjabarkan analisis kemungkinan yang terjadi bagaimana kejahatan itu di mulai,“Pada Sore harinya Haikal mengaku menjumpai mertuanya,ia meminum teh bersama,lalu,pemuda itu juga pergi ke kawasan Bogor untuk menjumpai Hanif,yaitu saudara sepersusuan istrinya,malam itu kota tengah Hujan lebat, mungkin saja pria itu menunggu hingga reda lalu menerobos ketika subuh, sangat membingungkan pak”kata seorang lelaki yang lebih muda di antara keduanya.

“Bagaimana dengan pria ini,dari pengakuan sang istri, pria ini adalah saudara sepersusuannya,sudah pasti keduanya seumur, atau lebih tua satu tahun,bagaimana bisa seorang pemuda berumur 18 tahun membeli sketsa?sedangkan ibu dan Ayahnya adalah seorang pembantu, kecuali atas perintah dari ibu angkatnya”Imbuh pria yang lebih tua sembari mencoba menyusun skenario kasus ini.

“Bisa jadi pak,ibu angkatnya adalah orang berada,hanya saja,kemana ia saat berjanjian dengan Haikal di kota hujan? menurut sang istri suaminya sudah bersusah payah menggambar sketsa itu,tapi saudaranya tidak menepati janji dan menghilang pada malam itu”kata pria yang lebih muda.

“Team B sudah turun menyelidiki pria itu pak, kemungkinan ia belum kembali ke Singapura dan masih di Bogor atau di Jogja”tambahnya.

Pak Rusli menaruh kapur di meja,ia lantas berkata,“Sudah larut,mari istirahat”katanya,seraya terkekeh di ujung bibir.

“Mengapa?apa ada titik terang mengenai Analisis bapak?”kata pria yang lebih muda bersemangat.

“Kita tunggu saja,terus awasi istrinya,jangan terlepas sedikitpun”katanya.

“ah,bapak,biarkanlah saya mengurangi beban pikiran saya malam ini”decaknya.

Kedua pria yang lebih tua tertawa,lalu, masing-masing dari mereka mengundurkan diri,ketika pria yang lebih muda melewati sel Haikal,lelaki itu tengah sholat,wajahnya tenang hingga hati pria yang lebih muda sedikit terusik dengannya,ia lantas menunggui sampai lelaki itu selesai, setelahnya,pria yang lebih muda—tapi tidak lebih muda dari Haikal—mengajak pria itu berbincang sedikit di balik jeruji besi,para polisi yang berjaga sudah hampir tertidur,sedangkan para tahanan masih ada yang sekedar merenung.

***

Setiap harinya,ketika Key mulai kehilangan akal sehatnya,ia menari di bawah hujan yang begitu deras di taman belakang rumahnya,seolah,ini seperti Bunda dan ia dahulu,di mana Key yang tengah asyik bermain hujan,lalu,Arin memarahi,kemudian Anwar membela dirinya dengan tawa kecil ketika sang ibunda marah besar,sengaja, agar Arin begitu marah dan kemudian merajuk.

Oh,Key rindu.

Bisakah terulang?wanita itu tersandung batu,ia terduduk dengan pakaiannya yang kotor, berlumpur,hingga ketika pandangannya berkabut seiring dengan pak Sastro yang memanggil di ambang pintu,pria tua itu,dan bik Ningsih,datang dengan payung dengan tergopoh-gopoh.

Kembali,Key kembali di larikan di rumah sakit ketika ia tak kunjung sadarkan diri,kuku kakinya terlepas akibat tersandung,lalu,badannya begitu panas hingga tangan bik Ningsih yang menempel di dahinya serasa terbakar,sedang di ujung ruangan pak Sastro memijat pangkal hidungnya pening.

“Ini salahmu pak”kata Bik Ningsih.

“Ia akan sembuh Sih,perlahan,ia bisa bangkit seperti dulu ia bangkit”

“Bagaimana bisa?Anwar sudah memberikan pionnya pada putrinya,kita punya apa?”

“Rain,dia mencintai anak kita”

“Dengan seorang janda?”lirih bik Ningsih.

Sedangkan di tempat lain,Haikal mengusap ujung matanya yang berair kala mendengar kabar dari Neke dan Rain,kedua sahabat Key itu selalu datang berkunjung, selayaknya seminggu sekali,mengabarkan kondisi Key yang hampir saja gila.“Temani ia,saya mohon”lirihnya.

Hatinya seperti di apit oleh batu tak terlihat,beriringan dengan pelatuk yang menghujam dadanya,pengacara yang di sewa Rain pun seakan hampir menyerah dengan kasus Haikal,tidak adanya kejelasan,bukti hanya terus menerus buntu tiada jalan keluar,tidak di ketahui siapa dalangnya,dua bukti sidik jari Haikal benar-benar kuat,tidak bisa di sangkal lagi bahwa pria itu yang akan menjadi penghuni bui,setidaknya,20 tahun penjara, pembunuhan berencana,sungguh,dahulu Haikal hanya mendengar kata penjara hanya sekedar kata,namun kini dirinya yang berada di dalamnya,membusuk,seperti kata Key  pada terakhir kali mereka bertemu.

“Tidak ada kejahatan yang sempura”kata pria yang lebih tua di antara keduanya.

“Motifnya jelas pak,kita bisa mengepung pelaku saat pria ini di temukan,team sudah bersusah payah mencari”katanya.

“Meski tanpa bukti?”ujar pria yang lebih muda.

“siapa berkata? rekaman ini bisa menjadi titik terang bagi kita”kata Pak Rusli.

“Ah,aku di tengah pria hebat”decak pria yang lebih muda,ia memandang kagum pada dua orang di depannya, analisis keduanya benar-benar teliti.

“Jadi,kedua pria ini di coret pak?”kata  pria yang lebih tua.

“Ya,sudah jelas,tapi jangan lengah,kasus ini sudah dua kali,kasus pertama lolos tanpa jejak,jangan sampai terulang”kata Pak Rusli.

***

Rain dan Neke,meski bersusah paya memaksa wanita itu untuk ikut serta,mereka tidak akan menyerah,Key sudah tidak punya siapa-siapa lagi,jika setiap manusia pernah merasakan titik terendah,maka ini adalah titik Nadir Key,di mana semuanya hambar tak terasa,tidak lagi dapat ia cecap rasa manis dan garam,ia bisu,tuli,hanya terus berhalusinasi pada kehidupannya yang dulu, kehidupan indah dengan kedua orang tuanya yang di renggut paksa darinya.

“Istri saya nampak begitu cantik”kata Haikal,seraya memeluk tubuh ringkih itu sebelum ia berontak.

Haikal begitu berterimakasih pada kedua sahabatnya itu,meski sempat mencurigai Rain,pria itu,adalah orang yang baik, persis seperti apa yang di katakan istrinya.

“Pergi”ketusnya,ia lantas mendorong Haikal hingga terpental,namun tak urung pria itu menahan kedua Key dan mendudukkannya kembali.

“Dek,Apa kau ingat dengan Ambok dan Mamak?selepas dari sini,saya berjanji akan membawamu bertemu beliau”katanya,seraya menangkup wajah basah istrinya.

“Ibu”gumamnya.

“Iya,telponlah beliau,katakan bahwa kau sudah berhasil mendaki gunung Semeru, dia pasti akan bertanya di mana gunung Semeru”Kata Haikal,seakan menemukan harapan baru di wajah Key yang sedikit terlihat berbinar.

“Mereka pasti sama denganmu”kata Key,hingga tak dapat Haikal hentikan wanita itu berdiri dan pergi, menyisahkan Haikal yang mulai kehilangan harapan bahwa Key akan kembali pulih, percaya padanya, selayaknya,jika ia di dalam bui,wanita itu bisa kembali di kehidupannya yang baik-baik saja.

Haikal masuk,kembali duduk di dalam jeruji besi yang sempit,pria itu menyandarkan punggungnya pada tembok, bingung harus seperti apa,semua bukti tertuju padanya,semua informasi telah ia berikan tanpa terlewatkan,ia yakin tidak ada kebohongan yang di tutupi dari mulutnya,tetapi semua itu seakan di susun dengan skenario yang benar-benar sempurna hingga semua sama dengan penyelidikan,hanya tentang bagaimana Haikal melakukannya saja,hanya itu,yang team masih bingung tentangnya,meski itu hanya analisis,Haikal tau,ketika mereka lelah menyelidiki,maka kasus ini akan di tutup dengan Haikal sebagai tersangka.

—————————

Sudah menemukan titik terang?.Ah,Mimin masih abal-abal ketika membuat genre seperti ini:(pasti sudah tertebak.

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 3.3K 4
Mengandung kata kata tak baku dan alay. Please, enjoy it. Menikah karna sebuah kesalahpahaman, terlebih dengan guru yang punya banyak fans possesiv...
991K 91.3K 53
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
3.9M 43.2K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.8K 814 20
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Bella, gadis yang tak sengaja dipertemukan dengan seorang dosen tampan dengan kecerdasan di atas rata-rata, bernama And...