TERES (Selesai)

By kikil99

11.6K 8K 3.1K

Dari ribuan cewe diluaran sana, matanya hanya tertuju dengan satu cewe yang sudah berjasa bagi hidupnya selam... More

PROLOUGE
ATENA AZIZAH ARNETA
ARES MAHENDRA ZEUS
TARUHAN
KERICUHAN
TEMAN?
YAKIN TEMAN?
HANDUK
KEHILANGAN
SAHABAT MAMA
UDAH KELUAR?
KERJA KELOMPOK
TEMAN ATAU BENALU?
LUPA BAYAR
TERJEBAK DALAM SATU RUANG
KADO
CANTIK
1 CM
DINNER
TRUTH OR DARE
CAST
BERCANDA
TATAPAN
KUE
PARTY
TERSENYUMLAH
RASA PENYESALAN
ONE FUN DAY
CURIGA
NASI GORENG
I FOUND THAT GIRL
CEKCOK
TAK DIDUGA
JAS
GELANG
UJIAN
HEBOH
PERINGKAT
DO FUN
KESAL
PENOLAKKAN SECARA HALUS
BERANTEM
MASA LALU
HERO?
THE HAPPENING
NEW ATENA
SWEET SEVENTEEN
SURPRISE
AUDISI
PINDAHAN
APARTEMEN
OPENING J-CUP
KECEWA
KESALAH PAHAMAN (CLOSING J-CUP)
PEMBUKTIAN
MAAF
REBECA ARUNA BENEDICTA
PESAN
FOR YOU
LITTLE SOULS
YANG DITUNGGU AKHIRNYA DATANG
PRNASARAN
INGKAR
JAUHIN GUE
XAVIER ALATAS.
JEALOUS
CAST #2
ARES...
SALAH BESAR
DONOR DARAH
TANDA TANYA
TANDA TANYA #2
ONLY YOU
CINTA?
KEJADIAN SINGKAT YANG MEMBEKAS
BENCI DAN KECEWA
SEMUA TERUNGKAP
HANCUR
LO, BERUBAH
UJIAN KELULUSAN
DUNIANYA HANCUR
HAPPY ENDING
BONUS CHAPTER

KEJADIAN YANG TAK DIDUGA

64 44 45
By kikil99

Hi guys!

Makasih udah baca cerita ini :)

Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...

Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.

Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.

SELAMAT MEMBACA :)
_________

“Atena-Atena, gue nggak bermaksud bilang kaya gitu, gue cuma-” terpotong Ares, Atena melepas kan tangan itu.

“Cuma apa, Res? Ha?”

“Gue cuma mau lo jelasin yang sebenarnya”

“Oke, lo mau tahu yang sebenarnya? keluarga lo yang bunuh keluarga gue” ucapnya lalu meninggalkan Ares ditengah-tengah zebra cross.

Ares terdiam setelah mendengar itu, lidahnya terasa kelu, badanya mematung, matanya hanya menatap ke bawah.

Tiba-tiba dari arah samping kanan Ares, datang mobil dengan kecepatan tinggi menghantam Ares yang berada ditengah-tengah zebra cross itu.

Langkah kakinya terhenti setelah mendengar tabrakan itu, Atena membalikkan badannya. Matanya melotot, air matanya tiba-tiba jatuh.

“ARES!” teriak Atena berlari menghampiri Ares yang terpental hingga ketengah jalanan itu.

Atena langsung memeluk Ares yang sudah dipenuhi oleh darah di seluruh tubuhnya, tangis dan teriak Atena keluarkan. Semua orang mulai menghampirinya.

Sementara itu Xavier masih menunggu Atena didalam kedai kopi itu. Dari tadi ia melihat jam yang ada ditangannya, mukanya sedikit khawatir takut terjadi sesuatu dengan Atena.

Xavier pun keluar dari kedai itu, ia melihat banyak sekali orang-orang yang berlari kearah persimpangan jalan, tapi ia tidak terlalu memperdulikan nya.

Saat kakinya ingin melangkah untuk mencari Atena, kaki Xavier terhenti ketika mendengar percakapan dua orang yang ada didepannya.

“Weh, didepan sana ada yang kecelakaan tahu. Liat yuk” ucap orang itu.

“Oh ya? Yuk-yuk liat” saut orang yang ada disebelahnya. Mereka pun pergi melihat kecelakaan.

Xavier menganggukkan kepalanya seraya mengerucutkan bibir. “Oh ternyata orang-orang pada lari-lari karna ada kecelakaan” ucap Xavier dalam hati.

Kecelakaan?

Matanya melotot. “Atena!” Xavier berlari kearah simpangan itu.

Xavier langsung menerobos kerumunan itu, ia terlonjak kaget saat melihat baju Atena yang dilumuri dengan darah. Mukanya mulai panik dan langsung menghampiri Atena lalu memeluknya.

“Atena, you oke?” tanya Xavier yang panik.

“Hiks, Ares. Hiks, hiks” jawab Atena yang menangis kejar di pelukan Xavier.

“Kenapa? ada apa?”

“Ares, Ta... hiks”

Atena melepaskan pelukan itu, ia berjalan menuju Ares yang ingin dibawa kedalam mobil ambulance.

Manik matanya membulat penuh melihat tubuh Ares yang dipenuhi luka dan darah. Ia langsung memegang tangan Atena.

“Atena, dengerin aku, kamu ikut di ambulance, aku nyusul pake mobil aku, oke. Tenangin diri kamu, aku yakin, Ares. nggak kenapa-kenapa” Atena mengangguk lalu berjalan masuk kedalam mobil itu.

.....

Daniel kembali ke kamarnya dengan wajah yang kesal, ia melempar jaketnya ke kasur lalu menjatuhkan badannya ke kasurnya.

Zzt

Daniel mengambil ponselnya didalam kantong celananya, ia mengernyitkan keningnya melihat Ares menelpon.

Ia mengangkat telpon itu. “Duh, Res. sorry ya, karna nyokap gue, lo jadi nggak bisa ikut kumpul sama anak kompeni. Crk, gara-gara, Aga. telpon kita jadi nggak bisa ikut”

“Hallo, ini, Daniel?” tanya orang dibalik telpon itu.

“Jiah elah, iya ini, Daniel. ngapa lo tumben-tumbenan gini?”

Sorry ini, Xavier”

Daniel kaget, ia melihat nama yang telpon kali aja ia salah. “Bener ko, Ares” ucapnya dalam hati seraya mengernyit lalu kembali menempelkan ponselnya ke kuping. “Lah, Ar-res nya mana?”

“Ares, mengalami kecelakaan, sekarang dia ada di Rs Cipta” Daniel terdiam seribu bahasa, ia kaget mendengar kabar itu. Ia langsung mematikan telpon itu mengambil jaket lalu berlari keluar kamar.

Daniel kembali turun dengan tergesa-gesa, Nia yang melihat anaknya kembali turun langsung mencekal tangannya seraya menatap dengan tatapan tajam.

“Mau kemana kamu?!”

“Ma, Ares”

“Mama udah bilang Ares udah ada yang jaga, udah deh kamu jangan ba-”

“Masuk rumah sakit”

.....

Atena tak henti-henti menangis, sedangkan Xavier sibuk menelpon keluarga dan teman-teman dekat Ares.

“Ya. Ares dirawat di Rs Cipta. Oke” ucap Xavier lalu menutup telpon itu. Ia melirik Atena yang tengah duduk menunggu dokter keluar dan memberi tahu kalo Ares baik-baik saja.

Xavier pun menghampirinya lalu duduk disamping Atena, ia memegang tangan Atena. “Hei...semua akan baik-baik aja ko. Aku yakin, Ares. kuat. Udah kamu tenang aja ya”

“Tapi-” ucap Atena sesegukan. Xavier langsung memeluknya, mengelus kepala Atena berusaha menenangkannya.

“Shttt. Udah ya, serahin aja semua ini ke dokter. Nih pegang hp, Ares” Xavier memberikan ponsel Ares. “Ya udah gue mau beli teh anget dulu sama mau ambil baju cadangan di mobil, buat lo pake. Baju lo banyak darah, Ares. soalnya”

Atena mengangguk pelan seraya menyeka air matanya. Xavier pun pergi. Tak lama dari Xavier pergi, tiba-tiba Tia dan Lukman datang.

Melihat kedatangan kedua orang tua Ares, Atena langsung berdiri menghampiri mereka dengan mata yang sembab dan masih sesegukan.

“Tante, hiks. Maafin aku” ucap Atena parau seraya memegang tangan Tia.

Tia langsung menangkis tangan Atena lalu menamparnya.

Plak!

“Kamu lagi! saya kan udah bilang, jangan pernah deketin anak saya lagi! Ini akibatnya, anak saya celaka karna kamu!” ucap Tia seraya menunjuk Atena dengan mata yang melotot.

Lukman yang melihat istrinya tiba-tiba menampar cewe yang ada di hadapan mereka langsung menarik Tia menjauhi cewe itu.

“Kamu apaan si?! nampar orang seenaknya! dia itu udah nolongin, dia yang bawa Ares. Seharusnya kita berterima kasih bukan malah nyalahin!” ucap Lukman dengan tegas.

“Untuk apa kita berterima kasih? dia itu pengacau!” Lukman menggelengkan kepalanya lalu menghampiri Atena.

Akhirnya Xavier kembali setelah mengambil baju dan membeli teh anget. Ia menghampiri Atena yang masih menangis bersama lelaki paruh baya yang ada di hadapannya.

“Dek, maafin atas perilaku istri saya ya” ucap Lukman.

“Atena?” Atena dan Lukman langsung mengok ke Xavier yang baru saja datang.

“Oh saya papanya Ares dan itu mamanya Ares. Saya ingin berterima kasih pada kalian telah menolong, Ares. Dan sekali lagi saya minta maaf karna istri saya”

Xavier melirik Atena yang terdiam. “A-ah i-ya om. Sama-sama, ya udah om saya sama teman saya permisih dulu”

“Iya-iya, sekali lagi makasih yah” Xavier mengangguk lalu pergi membawa Atena toilet untuk mengganti baju.

Selesainya Atena mengganti baju, mereka pergi ke mobil Xavier. Xavier memberikan teh hangat yang idah dia beli tadi.

“Udah ya jangan sedih lagi. Gue anter lo pulang, orang tua Ares juga udah dateng” Atena mengangguk pelan.

Saat Xavier ingin menjalankan mobilnya Atena baru teringat ponsel Ares masih ada padanya.

“Ta, tunggu. Hp, Ares. masih ada di aku”

“Oh, ya udah sini gue aja yang kasih. Lo tunggu sini” Xavier mengambil ponsel itu lalu pergi kembali kedalam rumah sakit.

Saat Xavier sampai dilorong tempat kamar Ares berada, ia tidak sengaja mendengar percakapan kedua orang tua Ares.

“Kamu seharusnya nggak kaya gitu doang, masih untung ada yang tolongin. Kalo misalnya nggak ada gimana?!” tanya Lukman.

“Aku nggak peduli. Emang seharunya bukan dia yang nolongin, harusnya orang lain. Asal kamu tahu ya, kalo seandainya kamu tahu siapa itu cewe, aku yakin kamu akan bersikap sama kaya aku” ucap Tia.

“Emang siapa dia?”

“Kamu ingin tahu siapa dia? dia adalah anak dari orang yang telah kita bunuh 5 tahun yang lalu”

Lukman terlonjak kaget setelah mendengar itu. “Di-di-a, dia..” ucapnya terbata-bata.

“Dia adalah anak Irish dan Haris”

“Ta-tapi gimana bisa? kan semuanya udah...” Tia menggelengkan kepalanya.

Dokter pun akhirnya keluar dari ruangan itu, Tia dan Lukman langsung menghampirinya.

“Dok gimana keadaannya?” tanya Tia pada dokter itu.

“Maaf, ibu keluarga pasien?” tanya balik dokter.

“I-iya, saya mamanya dan ini papanya. Gimana dok keadaan anak saya?”

“Umm ya. Pasien mengalami cedera ringan pada bagian kaki, beberapa besetan luka di bagian wajah dan tangan. Pasien juga mengalami kekurangan darah. Apakah diantara bapak dan ibu memiliki golongan darah AB?”

Lukman dan Tia saling menengok. Seketika badan Tia melemas, ia duduk dibangku tunggu itu.

“Yang punya golongan darah AB di keluarga saya hanya Ares dan mertua saya. Tapi sayangnya mertua saya sudah meninggal beberapa bulan yang lalu. Apa disini nggak ada dok?”

“Maaf pak, bu. Persediaan golongan dara AB dirumah sakit ini sedang kosong. Tapi tenang saja akan berusaha mencari kerumah sakit lain”

“Iya dok, saya mohon. Saya akan lakuin apa aja, saya akan bayar berapa pun itu yang penting anak saya selamat”

“Iya pak, pasti. Ya sudah saya permisih dulu” Dokter itu pun pergi. Tia beranjak dari bangkunya dan masuk kedalam ruangan Ares.

Saat Lukman ingin masuk, Xavier datang menghampirinya. “Om, maaf ini hp, Ares” ia memberikan ponsel itu.

Lukman mengambilnya. “Oh ya, makasih ya”

“Iya om. Ya udah saya permisih dulu” Xavier langsung berjalan kembali ke mobilnya.

Continue Reading

You'll Also Like

501K 24.9K 35
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
327K 26K 21
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
445K 51K 33
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
760K 67.6K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...