Virtualzone [COMPLETED]

By renaislaminrazizah

29.3K 3.2K 4K

[Hak Cipta dilindungi Allah] . Untuk yang selalu menunggu kabar melalui notifikasi Untuk yang sedang bertema... More

Trailer dan Visual
Virtualzone - Chapter 1
Virtualzone - Chapter 2
Virtualzone - Chapter 3
Virtualzone - Chapter 4
Virtualzone - Chapter 5
Virtualzone - Chapter 6
Virtualzone - Chapter 7
Virtualzone - Chapter 8
Virtualzone - Chapter 9
Virtualzone - Chapter 10 + Tailer Baru
Virtualzone - Chapter 11
Virtualzone - Chapter 12
Virtualzone - Chapter 13
Virtualzone - Chapter 14
Virtualzone - Chaper 15
Virtualzone - Chapter 16
Virtualzone - Chapter 18
Virtualzone - Chapter 19
Virtualzone - Chapter 20
Virtualzone - Chapter 21
Virtualzone - Chapter 22
Virtualzone - Chapter 23
Virtualzone - Chapter 24
Virtualzone - Chapter 25
Virtualzone - Chapter 26
Virtualzone - Chapter 27
Virtualzone - Chapter 28
Virtualzone - Chapter 29
Virtualzone - Chapter 30
Virtualzone - Chapter 31
Virtualzone - Chapter 32
Virtualzone - Chapter 33
Virtualzone - Chapter 34
Virtualzone - Chapter 35
Virtualzone - Chapter 36
Virtualzone - Chapter 37
Virtualzone - Chapter 38
Virtualzone- Chapter 39
Virtualzone - Chapter 40
Virtualzone - Chapter 41
Virtualzone - Chapter 42
Virtualzone - Chapter 43
Virtualzone - Chapter 44
Virtualzone - Chapter 45
EXTRA CHAPTER
BONUS CHAPTER
AU VIRTUALZONE

Virtualzone - Chapter 17

407 66 45
By renaislaminrazizah

Hai, apa kabar? Dua minggu gak update hehe. Kemarin kurban gak? Kurban apa? Jangan kurbanin perasaan buat dia yang gak hargain kamu, sia-sia.

Langsung aja deh, soalnya kemaren banyak yang bilang kangen. Tapi jangan lupa buat klik bintang, komen, krisar juga boleh.

Enjoy 💜

Mata Rayya menangkap dua sejoli yang sedang bergurau di salah satu sudut kantin. Kue yang dibuat Rayya dan Bunda berhasil meluluhkan hati orang tua Aletta terutama sang Bunda, itu laporan yang Rayya dapatkan tadi malam melalui sebuah pesan singkat yang dikirim oleh Dika sepulang dia apel dari rumah gebetannya.

Satu mangkuk mi ayam di hadapan Rayya sudah habis. Rayya sempat berbisik pada Raga untuk tidak mengadukannya pada Ayah. Di sampingnya, ada Gita yang masih sibuk dengan nasi gorengnya, sedangkan Raga sudah sibuk dengan ponselnya. Bosan tidak ada yang mengajaknya berbicara, Rayya membuka Instagram dan menonton beberapa video editan dari fan Jaehyun. Namun, aktivitasnya terjeda karena notifikasi pesan dari Bara.

Tanpa basa-basi seperti biasanya, Bara mengirimkan foto dirinya menggunakan masker dan earphone yang menggantung dikedua telinganya. Kaus hitam polos yang dikenakannya hari ini menambah kesan yang tidak biasa pada dirinya-katanya kalau cowok berkaus hitam itu "damage"nya nggak main-, dan itu benar adanya.

Barbara

Lapor!

Gue lagu di rumah sakit nemenin Oma check up

Lo tiba-tiba ngirim foto begitu, terus laporan segala

Bikin gue kaget aja

Kok masih kaget, sih?

Kan tadi pagi udah liat orang ganteng baru bangun tidur

Rayya masih mengingat jelas seperti apa ekspresi Bara tadi pagi. Wajah tampannya itu masih dihiasi muka bantal dan ekpresi kaget.

Lo kan biasanya kalo chat suka manggil nama gue dulu

Lah ini nggak ada intro

Ooooh gue tau, jantung lo gak siap ya liat orang ganteng gini?

Dih, pede abis lo

Pasti pipi lo sekarang anget terus merah gara-gara liat foto gue

Cewek kalo blushing suka gitu, kan?

Sok tahu banget

Rayya memegang pipinya untuk membuktikan balasan Bara. Ternyata benar, pipinya sedikit menghangat. Baru saja Rayya akan mengetik kembali, Bara mengirim sebuah voice note.

"Atau hati lo lagi jerit-jerit liat gue?" tanyanya usil diakhiri tawa.

Nggak usah nebak-nebak nggak jelas deh

Lagian lo ngambil foto Sehun dari mana sih? Itu bukan lo, tapi sehun

Iya sih, selain banyak yang bilang mirip Jaehyun gue juga dibilang mirip Sehun

Mulai deh narsisnya keluar

By the way itu lo nganter Oma nggak mandi dulu ya?

Kok bajunya masih sama kayak tadi?

Kata siapa?

Emang bener

Rayya tidak sempat membalas pesan dari Bara karena bel kembali berbunyi. Dirinya sudah ditarik oleh Gita untuk segera menuju kelas. Mungkin dia akan membalas pesan itu nanti saat istirahat kedua.

***

Sore ini rumah Oma ramai oleh beberapa anak muda, mereka berkumpul di ruang tamu. Beberapa dari mereka adalah teman sekolah Bara dan beberapa lagi adalah teman tongkrongannya. Bara tidak ikut berkumpul dengan mereka kerena dia masih berada di dapur membantu Oma menyiapkan makanan yang sedang di masak.

"Kalian abis lulus SMA mau ke mana?" tanya salah satu teman Bara.

"KUA," celetuk satu teman yang lainnya diakhiri kekehan. Jawaban itu membuat suasana ruang tamu yang tadinya sunyi menjadi riuh karena sorak dan suitan penghuninya.

"Iya dah yang udah punya calon," sahut Lean.

"Lo sendiri mau lanjut ke mana, Yan?"

"Nggak tau, santuy aja saya mah," jawabnya enteng.

"Bara, HP lo bunyi," teriak salah satu temannya.

Laki-laki itu datang dari dapur dengan membawa dua toples berisi camilan yang sudah disediakan oleh Oma. Dia mengambil ponselnya di atas meja yang masih berbunyi. Nama Ayya tertera di layarnya.

"Halo," sapanya.

"Ra, ada telepon, nih." Itu jelas bukan suara Rayya.

Bara termenung menatap layar ponselnya. Bukannya dia yang nelpon duluan? batin Bara.

"Ada apa Bar?"

"Bukannya lo yang nelpon duluan? Kok tanya ada apa sama gue?"

"Wiiiih, meni gaya ngobrol na ge pake lo-gue." Salah satu teman Bara berujar jahil.

Bara menghela napas, dan memberikan tatapan tajam kepada teman-temannya.

"Gue nggak nelpon, lagi ngerjain soal tadi."

"Tapi beneran lo yang nelpon duluan, Ay."

"Ay cenah barudaaak."

"Ternyata Bara cicing-cicing ngeleyed," sahut temannya yang lain. (Ternyata Bara diam-diam menghanyutkan).

"CICING HEULA, PLEASE." Kali ini Bara berteriak. (Diam dulu, please.)

Itulah kebiasaan teman-temannya ketika ada salah satu dari mereka sedang menerima telepon dari orang lain. "Sok milih, rek disentil nepi ka Sentul atawa rek dikaleng ku arit?" (Ayo pilih, mau disentil sampe Sentul atau dirangkul pake arit?)

"Nyariosna teu kengeng bari poporongos kitu atuh ganteng." Lean mencolek dagu Bara. (Ngomongnya nggak udah ngotot gitu dong, ganteng.)

"Emang ganteng saya mah," narsisnya sambil membenarkan rambutnya.

"Temen-temen lo seru, ya." Rayya kembali bersuara di seberang sana.

"Nggak seru kalo kayak gini."

"Suka nggak ngaca nih orang," celetuk salah satu teman Bara.

"Ay, udah dulu ya. Gue mau panggil Cimol sama Bangsat buat ngusir mereka."

Sambungan telepon itu terputus ketika Bara sudah mendengar persetujuan Rayya. Bara menyimpan ponselnnya di atas meja, dan menatap teman-temannya satu persatu. "Hobi banget sih gangguin orang," ketus Bara. "Iri? Bilang, Bos!"

"Iri kenapa?" tanya Oma yang muncul dari arah dapur.

"Nggak ada, Oma. Itu Bara aja ngada-ngada," jawab Lean.

"Oma, kita keluarin Cimol sama Bangsat aja ya buat nyuruh mereka pulang. Ganggu soalnya."

"Ngusir. Gitu aja kali, nggak usah diperhalus bahasanya," timpal salah satu temannya ketus. Sedangkan Bara terkekeh mendengar respons dari temannya itu.

"Kalian ke meja makan, biar Oma yang usir Bara."

Bara menutup kedua telinganya dengan telapak tangan. "Nggak denger, nggak denger," ujarnya sambil menggoyangkan kepalanya dan berjalan menuju meja makan mendahului teman-temannya.

Udah terobati belum kangennya? Eh itu foto yang Bara kirim tau, kan, yang mana? Foto buble Jaehyun yang mirip Sehun itu lhooo. Gak aku masukin ke sini karena itu dari buble, gak boleh kan?

Kalo ada yang mau luluhin hati camer boleh dicoba beli ARA CAKE, siapa tahu manjur juga wkwk.

Buat minggu depan siapin diri ya, buat milih kalian bakal jadi tim yang mana. Bakal ada 3 tim nih. Stay tune terus yaa.

Aku mau tanya, kelupaan tadi. Kalian lebih suka chatnya itu bentuk teks kayak biasa gini, atau bentuk foto kayak di AU gitu? Komen yaa

See you on the next chapter, papay 👋

24 Juli 2021

Continue Reading

You'll Also Like

5.9K 3.6K 65
A Blue Story by Nora "Jika kita saling menggenggam, maka aku tidak menemukan alasan takut sendiri." Entah mana yang lebih menyakitkan, sendiri atau...
40.6K 4.9K 44
Genre : Fiction, romance, teenfiction. OPEN JASA SEWA PACAR, diskon hingga 30% --- "Mbak yang open, kan? Kalau saya ambil paket seumur hidup bisa?" ...
294 52 16
Saat kejadian itu terjadi di kehidupan mereka. Hanya satu yang mereka pikirkan. "Bagaimana caranya agar bisa kembali?" Lalu lambat laun keduanya mula...
582K 27.7K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...