TERES (Selesai)

By kikil99

11.6K 8K 3.1K

Dari ribuan cewe diluaran sana, matanya hanya tertuju dengan satu cewe yang sudah berjasa bagi hidupnya selam... More

PROLOUGE
ATENA AZIZAH ARNETA
ARES MAHENDRA ZEUS
TARUHAN
KERICUHAN
TEMAN?
YAKIN TEMAN?
HANDUK
KEHILANGAN
SAHABAT MAMA
UDAH KELUAR?
KERJA KELOMPOK
TEMAN ATAU BENALU?
LUPA BAYAR
TERJEBAK DALAM SATU RUANG
CANTIK
1 CM
DINNER
TRUTH OR DARE
CAST
BERCANDA
TATAPAN
KUE
PARTY
TERSENYUMLAH
RASA PENYESALAN
ONE FUN DAY
CURIGA
NASI GORENG
I FOUND THAT GIRL
CEKCOK
TAK DIDUGA
JAS
GELANG
UJIAN
HEBOH
PERINGKAT
DO FUN
KESAL
PENOLAKKAN SECARA HALUS
BERANTEM
MASA LALU
HERO?
THE HAPPENING
NEW ATENA
SWEET SEVENTEEN
SURPRISE
AUDISI
PINDAHAN
APARTEMEN
OPENING J-CUP
KECEWA
KESALAH PAHAMAN (CLOSING J-CUP)
PEMBUKTIAN
MAAF
REBECA ARUNA BENEDICTA
PESAN
FOR YOU
LITTLE SOULS
YANG DITUNGGU AKHIRNYA DATANG
PRNASARAN
INGKAR
JAUHIN GUE
XAVIER ALATAS.
JEALOUS
CAST #2
ARES...
SALAH BESAR
KEJADIAN YANG TAK DIDUGA
DONOR DARAH
TANDA TANYA
TANDA TANYA #2
ONLY YOU
CINTA?
KEJADIAN SINGKAT YANG MEMBEKAS
BENCI DAN KECEWA
SEMUA TERUNGKAP
HANCUR
LO, BERUBAH
UJIAN KELULUSAN
DUNIANYA HANCUR
HAPPY ENDING
BONUS CHAPTER

KADO

192 153 51
By kikil99

Hi guys!

Makasih udah baca cerita ini :)

Seperti biasa, kalo ada yang typo tulis dicomment ya...

Jangan lupa vote supaya aku makin semangat lagi buat bikin ceritanya.

Tungguin terus kelanjutan dari cerita ini.

SELAMAT MEMBACA :)
_________

"Ih.. diem! apaan si lo?! kita ini sekarang lagi kekunci!" ucap Atena.

Ares melotot menatap Atena saat mengetahui dirinya terkunci bersama cewe kutu buku.

Ares langsung mendorong Atena, hingga Atena hampir terjatuh, ia menggedor-gedor pintu tersebut dan berteriak. Ares ingin mendobrak pintu itu, tapi percuma karna pintu itu sangatlah tebal. Mustahil kalo hanya satu orang yang mendobraknya.

"Percuma kalo lo kaya gitu, nggak akan ada orang yang denger" ucap Atena.

"Sotoy lo! lagian gua tanya ya sama lo, ngapin lo ngajak gua, narik gua ketempat kaya gini? atau jangan-jangan lo mau..." ucap Ares berjalan mendekat ke Atena.

Atena langsung mendorong Ares. "Ihh apaan si lo!"

"Terus lo mau ngapain ngajak gua kesini?" Atena terdiam.

Tak mungkin ia memberi tahu ke Ares, kalo ada orang yang pernah menonjoknya tempo hari, yang ada nanti terjadi kericuhan lagi.

Ares menutup muka dengan tangannya, ia berjalan bolak-balik kebingungan apa yang harus ia lakukan agar bisa keluar dari ruangan ini.

"Jawab njir! diem aja" ucap Ares.

"He! kutu buku, asal lo tahu ya, kejebak sama cewe kaya lo itu nggak seru. Yang ada gue mau gumoh tahu nggak, liat muka lo terus" lanjutnya seraya menunjuk Atena.

Atena menurunkan pandangnnya, tak lama ia duduk. Yang bisa menenangkan pikirannya saat ini hanya dengan mendengarkan musik seraya membaca buku atau menulis.

Atena mengeluarkan buku akutansinya, Ares melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Ia mengeluarkan ponselnya lalu duduk bersebrang-sebrangan dengan Atena.

Tiba-tiba ponselnya mati, ia mengobrak-abrik tasnya tapi tak ada charger, ia baru teringat kalo chargernya dipinjam sama Tara.

Atena yang tengah menulis terhenti, ia merasa bersalah karna sudah melibatkn Ares hingga terjebak seperti ini dan perkataannya tadi siang itu sangat menyakitkan.

"Res..." panggil Atena.

"Hmm?" gumam Ares.

"Gue mau minta maaf. Minta maaf udah ngebuat lo kejebak diruangan ini sama gue, dan ucapan gue yang tadi siang. Seharusnya gue nggak ngomong kaya gitu, dan seharusnya gue nggak ikut campur soal pertemanan lo. Gue minta maaf ya"

"Lo itu aneh yah. Terkadang lo ngeselin, kadang lo marah-marah dan kadang lo baik. Lo orang teraneh yang pernah gua temui tahu nggak, karna bisa dengan cepatnya lo mengubah sikap lo yang tadinya ngeselin jadi baik" ucap Ares.

Ares dibuat kaget karna respon yang ia dapat kan tidak sesuai dengan ekspektasinya. Atena malah tertawa mendengar Ares bilang kalo dirinya aneh.

"Dih ko lo malah ketawa? Lo nggak marah?" tanya Ares kebingungan.

"Untuk apa gue marah, selagi itu fakta?" tanya balik Atena yang membuat Ares mengernyitkan keningnya.

"Fix lo aneh"

Suasana itu menjadi berubah, tak kaku seperti tadi. Untuk pertama kalinya Ares melihat Atena tertawa. Bibirnya tiba-tiba tersenyum tipis, tak lama Ares menyadari senyum itu.

"Kutu buku, lo kan pinter, kenapa nggak ngambil ipa?" tanya Ares penasaran.

"Makasih lo udah bilang gue pinter. Alasan gue nggak masuk ipa, karna gue mau meningkatkan jiwa sosialisasi gue. Gue pengen punya temen, makanya gue ngambil ips" Ares langsung ketawa.

"Tunggu-tunggu, lo bilang mau punya temen? udah dapet tapi?" Atena menggelengkan kepalanya.

"Gimana si lo, nggak punya temen tapi nasehatin orang yang udah punya temen. Aneh" Ares menggelengkan kepalanya.

"Makanya itu gue berusaha untuk punya temen. Dan kalo misalnya gue beneran masuk ipa, mungkin gue akan fokus dengan pelajaran dan nggak memperdulikan sekitar. Karna tujuan gue sekolah hanya untuk belajar bukan untuk main-main" ucap Atena. Lalu ia melanjutkan ucapannya.

"Dan satu lagi, gue pengen punya temen itu yang baik, yang memberi gue dampak positif bukan negatif. Karna kalo gue berteman dengan orang yang memberi gue dampak negatif, otomatis gue akan kebawa, dan gue nggak mau itu. Gue nggak mau apa yang gue udah bangun selama ini hancur gitu aja karna gue salah bergaul. Itu akan merugikan diri gue sendiri" Ares hanya terdiam.

Sepertinya Ares tertampar dengan ucapan Atena barusan.

Semalaman Atena dan Ares mengerjakan tugas tersebut hingga mereka ketiduran. Tiba-tiba terdengar seseorang yang membuka pintu.

Klek

Tak lama pintu itu terbuka, Atena mengerjapkan matanya melihat siapa yang membuka pintu tersebut.

Seseorang datang menghampiri Atena dan Ares yang terbaring dilantai gudang tersebut.

Seseorang itu sepertinya mengenali Atena.

"Atena?" panggilnya.

"Manda?" Atena langsung berdiri dan mengajak Manda keluar dari ruangan tersebut.

"Kamu ngapain disitu? cowo itu siapa?" tanya Manda lalu menunjuk Ares yang masih tertidur.

"Man dengerin aku ya... jangan bilang siapa-siapa kalo aku kesini sama cowo termasuk sama tante dan mas Doni ya, aku berani sumpah aku nggak ngapa-ngapain sama dia digudang. Kita cuma kekunci. Biarin ini jadi rahasia kita berdua oke... aku mohon sama kamu untuk jaga rahasia ini, plisss" ucap Atena memohon pada Manda. Manda mengangguk pelan.

"Makasih ya, Man" Atena lalu memeluk Manda.

Manda berjalan meninggalkan Atena. Atena kembali ke dalam, ia melihat jam yang ada di ponselnya.

Atena membelalakkan matanya ketika melihat jam yang ada di ponselnya menunjukkan pukul 08.00 pagi.

Atena langsung membangunkan Ares yang masih tidur.

"Res... bangun udah jam 8. Bangun! Ares!"

Ares terlonjak kaget dan langsung duduk. "udah jam berapa?"

"Jam 8"

"Anjir! kirain gua udah jam berapa. Udah lah nggak usah sekolah, masih ngantuk nih" ucapnya seraya mengucek matanya.

Atena langsung melotot melihat Ares. "Apa lo bilang?! nggak usah sekolah? Terus ngapain kita ngerjain semalaman sampe ketiduran kalo ujung-ujungnya nggak sekolah?!"

"Iya ya udah sorry, elah" Atena lalu keluar dari ruangan tersebut diikuti Ares.

Atena mengeluarkan buku tulisnya dari tas lalu memberikan buku tersebut ke Ares.

"Nih lo aja yang pegang"

"Buat apaan?"

Ares mengernyit, untuk apa Atena memberikan bukunya kepada Ares? kan mereka satu sekolah dan satu kelas.

Atena menarik tangan Ares lalu memberikan bukunya. "Udah lo aja yang pegang. Soalnya gue mau naik angkot" Ares makin dibikin bingung dengan Atena.

Ngapain Atena naik angkot kalo bisa bareng dengan Ares?

"Udah bareng gue aja si" Atena langsung menggelengkan kepalanya.

"Udah gih mendingan lo berangkat sekarang, sejam lagi pelajaran akuntansi mulai"

"Seriusan nggak mau bareng gue aja?" Atena mengangguk. Ares menyalakan motornya lalu pergi meninggalkan Atena.

.....

Sampainya disekolah Ares langsung mengumpulkan tugasnya dengan Atena ke ketua kelas.

Ares benar-benar beruntung karna ketika ia masuk ternyata guru akuntansi belum masuk. Tak lama dari Ares datang guru tersebut pun masuk ke kelasnya dan langsung memulai pelajaran.

Selama pelajaran berlangsung Ares benar-benar tidak bisa fokus, ia memikirkan Atena yang masih belum datang. Ia merasa bersalah telah meninggalkan Atena.

Di keheningan itu Ares mendengar hentakan kaki yang menuju ke kelasnya, ia menengok ke arah pintu kelas dan berharap itu adalah Atena. Dan benar itu adalah Atena.

Ares bernapas lega melihat Atena yang sudah datang. Tak biasanya Ares seperti ini, khawatir dengan seorang cewe apalagi cewe yang sudah membuatnya kesal beberapa kali.

Semua mata tertuju pada Atena yang berada didepan kelas. Atena yang masih terengah-engah tidak memedulikan tatapan itu.

Atena berjalan menuju guru tersebut, ia sudah tahu kalo dirinya akan segara dihukum. Atena menarik napas panjang.

"Bagus telat! jam berapa ini, Atena? kenapa kamu baru masuk?" tanya guru itu tegas.

"Maaf bu, saya telat. Alarm saya nggak bunyi" lirih Atena serya menundukkan pandangannya.

"Alasan! udah sana kamu berdiri di lapangan, hormat pada bendera sampai jam pelajaran saya selesai!" titah guru itu.

"Baik bu, maaf sekali lagi. Saya janji nggak akan ulangi lagi" Atena menaruh tasnya lalu pergi kelapangan.

Melihat itu Ares menjadi merasa bersalah pada Atena, seharusnya ia memaksa Atena untuk ikut pergi ke sekolah bersamanya.

.....

Hari yang melelahkan bagi Atena, karna tangan dan kepalanya sangat pegal dan sakit-sakit akibat hukumannya tadi.

Sesampainya di rumah Atena dikejutkan dengan Karina yang tengah duduk dimeja makan menatap kue dan kado yang berada didepan.

Atena benar-benar lupa kalo hari ini adalah hari ulang tahunnya, ia menepuk dahinya.

"Aduh Atena kenapa lo bisa lupa si kalo hari ini adalah hari ulang tahun lo?!" tanya Atena dalam hati. Atena berjalan pelan-pelan menghampiri Karina.

"Tan..." Karina menengok ke arah suara yang memanggilnya lalu ia berdiri dan langsung memeluk Atena dengan erat.

"Atena kamu kemana aja si? nggak tahu tante khawatir sama kamu? semalaman tante nggak dapat kabar dari kamu. Kenapa chat, telpon tante nggak di bales nggak diangkat?" tanya Karina monoton.

"Maafin Atena ya tan.." lirih Atena. Karina lalu melepaskan pelukannya.

"Semalam kamu kemana? kenapa chat tante nggak dibales, hm?"

Atena menggaruk kepalanya, ia bingung untuk menjawab pertanyaan Karina. Nggak mungkin Atena jujur kalo semalam ia terkunci digudang penyimpanan bahan makanan kafenya bersama cowo.

"Umm.. semalam Atena... a-abis ngerayain ulang tahun Atena sama temen-temen dirumah temen Atena" ucap Atena bohong pada Karina, semoga Karina percaya dengan ucapannya.

"Oohh ya udah kalo kaya gitu. Tante bener-bener khawatir tahu nggak, semalaman tante nggak bisa tidur mikirin kamu. Lain kali jangan kaya gitu ya..."

"Iya tan, maafin Atena ya udah buat tante khawatir. Atena janji nggak akan lakuin itu lagi"

"Nih kado dari tante" Karina mengambil kadonya dimeja lalu memberikan kepada Atena.

"Makasih ya tan"

"Iya sayang... ya udah sekarang kamu mandi, udah bau soalnya. Setelah mandi baru kita potong kuenya sama-sama ya" Atena langsung mengangguk seraya tersenyum manis.

Ketika Atena ingin naik ke kamarnya, langkah kakinya terhenti ketika Karina bilang kalo ada satu kado lagi untuknya.

"Atena, ada satu kado lagi tuh buat kamu. kadonya ada dikamar kamu ya"

"Kado? dari siapa tan?"

"Biasa"

"Dengan orang yang sama?"

"Nggak, kali ini kurirnya beda"

Atena langsung naik tangga menuju kamarnya. Ia sangat penasaran dengan kado yang selalu datang pas ditanggal ulang tahun Atena.

"Kali ini apa yang dia kasih?" Tanya Atena menatap kado yang berada di meja belajarnya.

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 152K 39
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
2.3M 148K 45
‼️ NEW VERSI ‼️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! "𝓚𝓪𝓶𝓾 𝓪𝓭𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓽𝓲𝓽𝓲𝓴 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓱𝓮𝓷𝓽𝓲, 𝓭𝓲𝓶𝓪𝓷𝓪 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓹𝓸𝓻...
1.7M 100K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.5M 215K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...